6. 7 month

6.4K 885 132
                                    

"Seperti ulat bulu" celetuk Jecko melihat ketiga keponakannya yang berguling-guling dengan handuk hijaunya

"Sepertinya ketiga bencana ini mulai belajar merangkak" kata Javieer yang dari beberapa hari lalu memang memperhatikan tingkah ketiga putra Jeffrey yang terus berguling, merayap dan mengesot seperti cacing kepanasan

"Berapa umur para botak nakal ini?" tanya Jecko

"Mereka hampir tujuh bulan kurasa? Beberapa minggu lalu kakakku baru membagikan sumbangan untuk peringatan enam bulan kelahiran bocah-bocah ini" jawab Javieer

Jecko yang mendengar itu mencibir, "Memang berlebihan si Jeffrey itu, setiap bulan selalu memperingati kelahiran para botak ini. Kaisar lain hanya memperingati hari kelahiran anaknya setahun sekali padahal"

"Seperti tidak hafal dengan kelakuannya saja. Apa kau lupa jika manusia satu itu bahkan juga merayakan tanggal jatuh cintanya setiap bulan?" saut geli Javieer

"Selain sombong dan menyebalkan, Jeffrey itu juga berlebihan. Entah bagaimana bisa adikku yang sangat cantik dan pintar malah terpikat dengannya. Sampai sekarang aku masih curiga adikku itu kerasukan" gerutu Jecko

"Kerasukan roh wanita bodoh dan berotak miring sepertinya" angguk Javieer

"Dan juga buta." imbuh Jecko menimpali

Hingga suara benturan keras tiba-tiba terdengar dan mengalihkan perhatian mereka

"HUAAAAAAA" tangisan kencang menggema ke seluruh penjuru ruangan

"Bocah bodoh" umpat Jecko tertawa lepas bersama Javieer

Kedua paman itu bukannya membantu Jansen yang tersungkur dengan dahi membentur meja, keduanya malah kompak tertawa terpingkal-pingkal menertawai keponakannya itu

"Merangkak itu harusnya gunakan lutut dan tangan, bukan malah menggunakan perut buncitmu!" ucap Javieer disela tawanya

"Dia itu kelebihan berat badan, lemaknya terkumpul di dalam perut" saut Jecko yang masih terkikik

Javieer tertawa sembari memukul mukul pelan pundak kakaknya kakak iparnya itu

"Tapi sebenarnya dia masih lebih baik daripada Jaden yang berbaring malas-malasan tanpa mau repot belajar merangkak lagi" kata Jecko menggeleng-geleng

Javieer menarik nafas menghentikan tawanya, setelahnya dia berucap. "Jaden memang baru akan bisa jika kedua saudaranya sudah bisa. Seperti saat belajar duduk dulu, setelah Jarvis dan Jansen bisa baru dia mau berusaha belajar juga"

Jecko mengangguk setuju, pandangannya kemudian beralih pada Jarvis yang sedang berada di posisi akan merangkak. "Jarvis sekarang bahkan sudah pintar menyangga tubuhnya, bocah yang ini untuk urusan semacam ini memang lebih unggul sepertinya"

"Daya tahan tubuh Jarvis memang bagus sekali, diantara ketiganya dia juga yang paling jarang sakit" angguk Javieer

"Jaden ya yang agak buruk daya tahannya" kata Jecko kembali menimpali

"Karna dia tidak terlalu aktif. Tapi untuk urusan daya tangkap, otak Jaden patut dipuji" ucap Javieer

"Aishh" desis tiba-tiba Jecko spontan berlari dan mengangkat Jansen yang hampir menabrak kursi karna belum mampu menyangga tubuhnya

"Harus diberi contoh sepertinya" kata Javieer sambil mulai mengambil posisi untuk mengajari para keponakannya merangkak

"Itu bukan posisi merangkak bodoh! itu namanya menungging!" umpat gemas Jecko

"menungging itu langkah paling mudah untuk belajar merangkak" kata Javieer membela diri

"Teori bodoh dari mana itu? Yang ada bocah-bocah ini bisa terjungkal!" jengkel Jecko

Alicia the EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang