Musim dingin sudah menyelimuti bulan desember. Hari natal sudah dekat, liburan sekolah pun juga sudah beberapa hari terlewati. Ketiga sahabat itu sedang bermain lempar bola salju. San sedang asik membuatkan benteng untuk Uyo agar Mingi tak dapat menyerang Uyo. Mingi tentu tak tinggal diam, ia membuat bola salju yang sangat besar untuk menghancurkan benteng yang dibuat San. Mingi mendorong bola itu dan berhasil merobohkan benteng yang dibuatkan San untuk Uyo. Uyo terbahak dan berlari kesana-kemari lengkap dengan pakaian santanya.
San dan Mingi pun ikut mengejar Uyo yang sedang kegirangan. Setelah lelah bermain mereka akhirnya pindah ke minimarket untuk mengisi perut keroncongan Uyo.
"Pokoknya Uyo mau es klim". Pintanya dengan merengek.
"Gaboleh Uyo nanti kamu sakit makan yang dingin-dingin". Ini San yang ngomong.
"Uyo mau jadi penyakitan terus badannya pucet semua?". Ini Mingi yang mengancam Uyo sembarangan namun tak terduga benar-benar berhasil. Uyo yang takut pun lekas memegang paha San erat.
"Kok malah nempel ke Kak San sih, sini sama Kak Igi aja". Ucap Mingi lagi melihat Uyo yang manja banget ke San. Wooyoung pun mendekat ke arah Mingi dan meminta Mingi untuk berjongkok. Ceritanya Uyo minta gendong, Mingi pun menurut aja. Namun ternyata bukan manja Uyo yang dia dapatkan malah satu geplakan kecil yang dia dapatkan di kepalanya.
Melihat Mingi yang mengaduh Uyo hanya terbahak sambil meminta San menggendongnya. San yang menyaksikan itu semu hanya terkekeh saja.
~~~
"Jadi kamu udah mutusin buat nikah sama San?". Tanya Mingi setelah Wooyoung masuk ke dalam mobilnya.
"Hmm.. Kalau itu Kak San Uyo ga keberatan hehe". Jawab Uyo pake cengiran.
Ceritanya Mingi lagi jemput Uyo di kampusnya setelah Uyo ngabisin waktu di perpus ngerjain skripsi. Akhir-akhir ini memang sering pulang sama San namun hari ini San mengabari Uyo kalau dia ada urusan sama kliennya jadi minta Uyo pulang sama Mingi aja.
Mingi menghela nafasnya dan diam aja denger jawaban Uyo. Uyo juga ga ngomong lagi sehabis itu malah senandung ga jelas aja.
"Hmm Yo". Panggil Mingi.
Uyo noleh dan mengerutkan alisnya sebagai jawaban apa. Mingi kelihatan gugup ditatap Uyo kek gitu.
"Hmm..anuu..
"Ham hem mulu cape dengernya". Potong Uyo kesel.
Mingi cuma menggaruk kepalanya denger Uyo ngomong gitu.
"Kak Igi suka sama Uyo". Ucap Mingi akhirnya.
Uyo cuma ketawa aja, ga sesuai harapan Mingi.
"Hahahaha ada ada aja. Uyo juga suka Kak Igi tauuu kaya Kakak Uyo beneran". Jawab Uyo.
"Hm bukan sebagai ade Yo, Kak Igi mau Uyo jadi pacar Kakak, emm istri deh?". Ucap Mingi lagi.
Nah yang ini baru bisa bikin Uyo bungkam diam seribu alasan eh seribu bahasa. Kak Igi suka sama gw? Ga salah? Padahal kan Kak igi dah punya pacar kok bisa?
"Uyo mau?". Tanya Mingi lagi.
Uyo akhirnya memberanikan diri menatap Mingi. Mingi kaget melihat mata bening itu berkaca-kaca. Kenapa pikirnya.
"Hiks.. Uyo gamau bikin Kak Igi terluka tapi Uyo maunya jadi istri Kak San". Ucap Uyo yang memberi luka pada Mingi.
Mingi hanya menanggapinya dengan senyuman. Gatau aja hatinya sekarang udah tersayat-sayat. Sakit banget denger Uyo sendiri yang ngomong kek gitu. Tapi, mungkin ini yang terbaik bagi Mingi.
"Yaudah Uyo gapapa sini peluk Kak Igi.. Anggap aja gada kejadian kek gini yah. Kak Igi sayang Uyo, Kak Igi juga tau Uyo sayang ke Kak Igi juga. Jadi jangan berubah ke Kak Igi yaa.. Kakak doain yang terbaik sama Kak San". Ucap Mingi menenangkan Uyonya.
Wooyoung menyerah dengan tangisnya yang tertahan dan memeluk erat Mingi. Ia benar-benar bersalah karena tak bisa membalas perasaan tulus Mingi. Hatinya tak bisa berbohong untuk tidak mencintai San.
.
.
.
//Pendek banget yaa :')))
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | SanWooGi
RomansPersahabatan mereka diuji karena menyukai orang yang sama? Bot ! Woo