BAB 6

800 9 0
                                    

"Hallo Babe, I miss you so bad!" memekik serta tersenyum lebar antusias.

Dia rentangkan lengan rampingnya lalu menarik tubuh tegap berat di hadapannya lalu dipeluk begitu erat. Mengendus aroma khas maskulin yang menguar pada tubuh pria tampan itu dengan ekspresi amat sangat bahagia.

Pria itu membalas pelukan erat kekasih hatinya, beberapa kali mencium puncuk kepala wanita cantik tersebut hangat.

"Masuklah." Dia menarik prianya masuk ke dalam apartment dan duduk di sofa ruang tamu. Mengambil buket bunga mawar merah yang selalu Richard bawa setiap mengunjungi Anne.

Ximena Anne Valerie-wanita cantik blasteran Jerman-turki memiliki mata bulat besar, halis tebal alami, dan bibir yang seksi sintal tanpa filler. Begitu cantik sempurna wanita yang menyandang status sebagai kekasih Richard itu.

Keduanya mengenal saat masa-masa kuliah, berada di universitas dan jurusan yang sama. Saat itu keduanya juga sama-sama populer, semua orang mendukung kedekatan mereka.

Tapi Anne dan Richard justru baru memulai hubungan setelah keduanya menyelesaikan kuliah. Sampai hari ini tepat lima tahun hubungan mereka keduanya masih saling melengkapi, menemani, menyayangi dan menjaga satu sama lain.

"Apa yang ingin kau makan, aku akan memasaknya untukmu," tanya Anne tersenyum lembut pun hangat. Ia duduk mengangkat kedua kakinya ke atas sofa di samping Richard.

Richard membelai surai legam Anne lembut, menilik wajah tersenyum cantik wanita itu. "Dirimu, aku ingin memakan dirimu, Anne," tuturnya lembut halus.

Anne tersenyum malu, ia mengalihkan wajahnya yang memerah dari hadapan Richard, lalu beranjak berdiri dari tempatnya. "Aku akan menyimpan bunga ini," ucapnya pada Richard.

Dia pergi ke dapur untuk mengambil satu vas bunga kaca bening, menambahkan air ke dalamnya hingga setengah di dalam vas itu terisi lalu memasukan bunga mawar merah segar tersebut ke dalamnya. Memandanginya beberapa saat pun menikmati wanginya.

"Las Vegas. Bagaimana dengan Las Vegas?" tanya Richard gontai melangkah mendekati Anne lalu memeluk wanita itu dari belakang, mengendus ceruk leher Anne yang wangi memabukan.

"Kau ingin menyembunyikanku ke tempat yang sangat jauh?" lontar Anne padanya. Menoleh pada Richard yang kini menyimpan dagunya pada bahu Anne.

"Las Vegas adalah tempat yang cantik dan kau akan menyukainya, kau bisa memulai kariermu di sana sebagai model. Aku yakin kau akan sangat sukses."

Anne membalikan tubuhnya menghadap Richard, wajah keduanya saling berhadapan kini. Ia bawa telapak tangan Richard menangkup pipinya, ia cium kilat, ia rasakan kehangatan dari tangan pria itu. "Aku tidak mau."

"Kenapa?" sahut Richard, nada suaranya terdengar khawatir serta halis tebalnya bertaut saat dahinya mengernyit menatap Anne. "Kenapa?" tanya ia lagi.

"Aku rasa di manapun aku berada, wanita itu akan tetap mengetahui keberadaanku selama aku masih menjalin hubungan denganmu," urai Anne.

Ia lepaskan pelukan lengan Richard pada perut rampingnya kemudian berjalan menuju meja dan membuka sebuah laci, membawa satu lembar kertas undangan dan menghampiri Richard kembali.

"Dia mengirimiku undangan tadi malam," ungkap Anne seraya mengangkat kertas undangan berwarna biru tersebut. Menatap Richard datar, pasrah terlihat pada garis wajah wanita cantik itu.

"Dia datang?" Kini lengan Richard memegang kedua bahu Anne. Matanya menilik khawatir wanita yang amat sangat disayanginya seolah wanita itu sekarang sedang dalam bahaya.

Wanita itu tersenyum ramah, hangat pun cantik. Dirinya memegang lengan Richard di bahunya guna menenangkan pria itu."Ya Richard, dia datang ke apartementku untuk memberikan undangan ini. Wanita itu memintaku untuk datang ke gala dinner perusahaannya di Toronto."

TRAPPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang