27

2.6K 190 1
                                    

"Loh itu dino aku"
"Kenapa dikeluarin"

Ucap zee yang beru masuk kedalam rumah dengan pandangan yang tertuju pada boneka dinonya sewaktu kecil.

"Minjem dulu dek ini kasian tadi zoya pengen main katanya" Ucap gracia

"Ini anak siapa ci?" Tanya zee

"Anak cici" Jawab shani yang sedang duduk dengan toya yang berada di pangkuannya

"Maksud cici apa?" Tanya zee dengan muka datarnya

"Apa harus tatapannya seperti itu?" Tanya gita yang melihat ekspresi zee yang ditunjukkan pada shani

"Udah sabar biarin aja kita liat sampe mana yang bakalan zee lakuin" Bisik jinan yang berada disamping gita dengan menggenggam tangannya

Zee tidak memperdulikan ucapan kakaknya itu ia hanya terus menatap kearah cicinya lalu bergantian menatap kearah anak kecil yang berada di pangkuan shani.

"Maksudnya apa ini ci?siapa dua anak ini?" Tanya zee

"Sayang kamu duduk dulu sama ka chika ya bunda mau ngomong dulu sama kakak zee" Ucap shani pada toya

"Iya unda" Ucap toya lalu beranjak beralih duduk di pangkuan chika

"Sini sayang" Ucap chika langsung memangku tubuh mungil toya dan memeluknya

"Dedek ini duduk deket bunda sama cici" Titah bunda pada zee

"Sini sayang cici mau ngobrol dulu sebentar" Ucap shani

Zee pun kini berjalan menghampiri shani kemudian duduk diantara shani dan bundanya.

"Anak siapa ini cii jawab aku kenapa bisa cici bawa dua anak kecil disini?" Tanya zee

"Cici mau jelasin sesuatu sama dedek tapi dedek jangan potong ucapan cici ya" Ucap shani sambil mengusap kepala zee

Zee pun hanya menganggukan kepalanya.

"Cici sama bunda abis dari panti tadi ngobrolin tentang perkembangan disana. Ada anak kecil dateng nyamperin disusul dengan yang satunya mereka itu kembar. Orang tua mereka udah meninggal waktu mereka dilahirkan. Cici kasian liat mereka berdua yang masih membutuhkan sosok orang tua diumur yang baru satu tahun setengah. Cici bertekad untuk adopsi mereka cici udah minta ijin bunda udah ngomong sama kakak sama cici kamu juga mereka setuju dan menerima sikembar dengan baik" Ucap shani

"Sekarang giliran cici ngomong sama dedek biarkan cici urus mereka berdua jadi anak cici nantinya. Cici juga tau ga gampang buat adopsi anak dengan posisi cici yang belum menikah" Ucap shani yang kini menggenggam tangan adik bungsunya itu

"Coba dedek liat mereka berdua diumur yang masih kecil masih dibilang bayi harus kehilangan kedua orang tuanya sama seperti dedek waktu kemarin kehilangan..." Ucap bunda terpotong karena ucapan zee

"Aku masih punya bunda masih ada bunda jadi jangan ngomong kaya gitu bun" Ucap zee

"Iya sayang bunda ngerti maap ya" Ucap bunda mengusap kepala anak bungsunya itu

"Tolong Terima mereka disini ya kalo cici kembalikan mereka ke panti cici gabisa sayang cici udah sayang sama mereka berdua seperti rasa sayang cici sama kamu sama yang lainnya juga" Ucap shani

Zee yang mendengar penuturan dari cicinya itu hanya diam tidak menjawab sepatah kata apapun.

Jinan gita gracia dan chika hanya diam melihat ekspresi yang ditunjukkan zee pada sikembar. Zoya yang masih anteng dengan boneka dinonya dan toya yang anteng dipelukan chika.

"Coba sini" Ucap zee pada chika yang meminta toya agar ia yang memangkunya

"Kamu serius dek?" Tanya chika

 6 Buah Hati BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang