52

1.2K 155 6
                                    

"Bagaimana bisa dok padahal dirumah kami tergaja begitu bersih" Tanya jinan sambil menatap kearah Sean

"Cuaca diluar untuk sekarang memang sedang tidak bagus. Disini memang sudah banyak anak anak yang terjangkit virus ini" Jelas Sean

"Tidak parah kan dok?" Tanya shani khawatir

"Setelah gejala demam terjadi, pengidap DBD akan merasakan nyeri pada seluruh bagian tubuh Gejala ini juga biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat itu sebabnya azizi sering rewel dan terus mengeluarkan keringat karna memang sudah merasa tidak enak pada tubuhnya tidak jauh beda seperti kita orang dewasa apabila sedang tidak vit maka kita juga merasakan nyeri pada seluruh tubuh dan untuk Hal ini dapat terjadi pada 4 hingga 10 hari awal saat virus memasuki tubuh" Jelas dokter Sean

"Tolong lakukan apapun yang terbaik buat anak saya dok asal anak saya sembuh" Ucap shani sambil mengusap dahi Zoya

"Akan kami usahakan selebihnya kalian bantu doa disini untuk kesembuhan azizi. Nanti saya akan kemari lagi untuk mengecek kondisinya saya pamit dulu karna masih ada urusan" Ucap Sean sambil menatap shani jinan dan gita bergantian

"Iya dok silahkan" Ucap jinan

"Terimakasih banyak dok" Ucap shani

"Sama sama. Kalo begitu saya permisi dulu marii" Ucap Sean sambil membungkukkan badannya

Sean pun kini keluar disusul oleh gita yang mengantar kedepan pintu ruangan.

"Jadi gimana ini cii" Tanya jinan

"Tolong kabarin bunda dulu nan biar bunda sama yang lain ga khawatir dirumah" Ucap shani yang kini terus memandangi Zoya yang sedang terbaring lemah di bangsal.

"Maapin bunda sayang maap bunda belum bisa jagain kamu dengan baik. Cepet sembuh sayang bunda gabisa kalo liat kamu kaya gini nak" Lirih shani sambil meneteskan air matanya

Gita yang melihat hal itu langsung menghampiri shani lalu mengusap bahu cicinya itu.

"Jangan nangis cii Zoya pasti sembuh. Kasian nanti Zoya kalo liat bundanya nangis kaya gini" Ucap gita sambil mengusap air mata di pipi shani

"Chika lagi di jalan mau kesini ci barusan dia chat aku" Ucap jinan yang kini ikut bergabung bersama shani dan gita yang duduk di samping bangsal Zoya.

"Abis dari mana dia nan kenapa baru ngabarin orng rumah sekarang?" Tanya shani

"Aku gatau ci aku ga tan....." Ucap jinan terpotong kala mendengar suara pintu terbuka

"Cicii..." Cicit chika saat melihat shani tengah menatap tajam ke arahnya

Dapat ia lihat juga bahwa jinan dan gita sudah bersedekap dada sambil melihat kearahnya.

Jinan dan gita yang melihat hal itu kini berdiri lalu berjalan kearah sofa yang berada di ruangan tersebut.

Chika yang kini tengah berdiri pun berjalan menuju kearah shani yang kini disampingnya sudah terdapat kursi kosong yang mungkin sudah gita siapkan untuknya.

"Duduk chika" Ucap jinan di sofa sana yang melihat chika hanya berdiri di samping shani

Chika yang mendengar titahan kakaknya langsung duduk di samping shani sambil menundukan wajahnya.

"Dari mana aja kamu?" Tanya shani tanpa melihat kearah chika

"Maap ci chika pulang telat hp chika lowbat chika ga bawa chargeran juga tadi bisa ngabarin karna freya ngasih pinjem chargeran ke chika" Jelas chika sambil menundukkan kepalanya

"Kamu tau kan gimana khawatirnya bunda khawatirnya cici dan yang lain kalo kamu gaada kabar kaya gini?" Tanya shani yang kini tengah menatap adiknya

Chika yang mendengar pertanyaan tersebut hanya menganggukan kepalanya.

 6 Buah Hati BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang