Kini dalam ruangan bernuansa putih chika sedang ditangani oleh cindy.
"Daya tahan tubuh chika sedang lemah ditambah lagi dia syok akibat kabar dari jinan tapi gapapa ini ga bahaya ko nanti aku kasih resep obatnya yaa" Jelas Cindy
Mendengar ucapan dari Cindy keluarga laksani cukup lega mendengarnya.
"Syukurlah kalo gitu makasi ya Cindy" Ucap bunda
"Ya bunda sama sama" Ucap Cindy
"Oh iya untuk masalah jinan biar aku sama dokter sean yang langsung turun tangan sekalian aku mau ngurus perpindahan ruangannya dulu" Jelas Cindy
"Ruang VVIP" Ucap gita dan gracia
"Sekalian aja cin ini chika satu ruangan aja sama jinan" Ucap shani
"Boleh satu ruangan tapi jinan masih tetep harus beda ruangan lagi tidak boleh sampingan sama chika" Jelas Cindy
"Iya gapapa cin yang penting masih satu ruangan" Ucap bunda
"Yauda kalo gitu aku mau keluar dulu kalo gitu mau manggil suster dulu biar mereka yang pindahkan jinan sama chika" Ucap Cindy
Kini dalam ruangan tersebut hanya ada bunda shani gracia gita dan zee tentunya dengan chika yang kini sedang terbaring lemah diatas brankar.
"Apa yang sebenarnya terjadi bunda kenapa ka jinan bisa kecelakaan kaya gitu" Lirih zee yang kini sedang menatap kearah bundanya
Bunda pun menceritakan kejadian yang menimpa anaknya.
"Yatuhann kenapa bisa kaya gitu" Lirih gracia
"Maapin zee bunda cici maapin zee yang lagi lagi gagal jagain keluarga zee sendiri maap" Lirih zee yang kini tengah bersimpuh di depan bundanya dan juga cicinya yaitu shani.
"Heii sayang udahh jangan menyalahkan diri seperti ini nak ini bukan salah kamu sayang" Ucap bunda yang langsung memeluk tubuh anak bungsunya
Zee pun kini menangis dalam pelukan hangat bundanya
"Jangan kaya gini sayang ini namanya musibah kita gatau musibah kapan akan terjadi kita berdoa aja yaa semoga ka jina baik baik aja semoga ka chika juga cepet pulih" Ucap shani yang ikut mengusap punggung adik bungsunya
Gita. Sedari tadi ia hanya diam menatap ke arah adiknya yang terbaring diatas brankar. Hatinya cukup sakit melihat adiknya tersebut ditambah dengan kakak pertamanya yang ikut terbaring lemah bahkan entah kapan ia akan kembali sadar dari komanya.
"Heii jangan ngelamun" Ucap gracia pada adiknya gita
"Heii ko nangis" Ucap gracia panik melihat gita yang tiba tiba mengeluarkan air matanya
"Zee bener cii aku yang sama diberi amanah oleh ayah buat jaga keluarga jadi gagal kaya gini. Maap ci maapin aku yang udah gagal jaga keluarga aku sendiri hikss" Ucap gita sambil menangis
Shani yang melihat adiknya menangis kini bangkit menghampiri adiknya.
"Heii liat cici" Ucap shani yang kini memegang kedua pipi adiknya
"Jangan ngomong kaya gitu cici kan udah bilang tadi musibah pasti datang kapan aja juga dimana aja jangan menyalahkan diri sendiri kaya gini udah ah adik cici ini kan kuat masa cengeng" Ucap shani
Sungguh sebenarnya hati shani sakit melihat kedua adiknya yang menangis seperti ini. Sebenernya shani juga ingin sekali menangis.
Hati anak mana yang tak tega melihat keluarganya dalam keadaan musibah seperti ini. Dengan posisi ia adalah anak pertama. Ia harus menguatkan dirinya di hadapan para adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
6 Buah Hati Bunda
General FictionDi sebuah Mansion terdapat satu keluarga harmonis yang dimana ada sang kepala keluarga yang bernama Zean Putra Natio dan seorang ibu rumah tangga bernama Melody Putri Laksani Natio mereka dikaruniai 6 orng anak dimana diantara mereka terdapat 5 anak...