Disclaimer: i am not own anything
Sudah dua minggu sejak (f/n) memintanya untuk beristirahat dan mengambil hari libur namun, dengan pekerjaanya yang menumpuk sekarang ini tidak mungkin bagi France untuk mengambil hari libur. Jam dinding menunjukkan pukul 12:00 malam,ketika Francis pulang ke rumahnya.
"(F/n)-amour, aku pulang"sapa Francis tanpa ada balasan. Tentu saja Francis mengetahui istrinya pasti sudah tertidur lelap walaupun begitu ia merindukan hari dimana (f/n) bisa menyambutnya pulang dan ia tidak terlalu sibuk. Pernikahan menbuatnya sedikit demi sedikit berubah. Dua teman terbaiknya, Antonio dan Gilbert pun mengatakan ia telah berubah. Semenjak Francis menikah, kunjunganya ke bar bersama Antonio dan Gilbert bisa dihitung oleh jari. Kegiatannya merayu wanita pun sudah berkurang,walaupun tidak terhenti sama sekali. Beruntung, (f/n) bukanlah wanita pencemburu bahkan, ia mengetahui hobbynya yang satu itu dan mengatakan " setiap wanita butuh dipuji"
Langkah kaki Francis menbawa dirinya ke ruang keluarga. Dimana sosok (f/n) tertidur disofa. "Pasti ia menungguku lagi"gumam Francis sambil membelai lembut pipi istrinya.
Keesokan harinya,
(F/n) terbangun dalam pelukan suaminya. Matanya langsung mencari jam dinding untuk mengetahui waktu saat ini. Betapa terkejutnya ketika jam menunjukan pukul sembilan pagi. "Francis, bangun kita berdua kesiangan"kata (f/n) sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya.
"Mon Amour,aku sudah meminta hari libur untukmu dan diriku"kata Francis yang masih memeluk erat istrinya yang kini masih mencerna kata - kata Francis.
"Jadi kita punya waktu berdua"kata (f/n).
"Oui, jadi apa yang akan kita lakukan?"tanya Francis.
"Berjalan - jalan dikota Paris?"kata (name) tidak terlalu yakin.
"Oui tapi sebelum itu, biarkan aku menunjukkan kenapa aku disebut negara cinta"goda Francis yang kemudian mencium bibir istrinya
