07

26 4 1
                                    

Ayra mengikuti dua kurcil itu berjalan dan tak lama kemudian mereka berhenti di suatu tempat di kolong  jembatan terlihat beberapa anak-anak menghampiri mereka.

"Putraaa"panggil salah satu dari mereka

"Kamu dari mana saja kami tadi mencari mu tapi tidak menemukan mu dan ini siapa kenapa bisa bersamamu?"tanyanya

"Haiii adekk kenalin nama kakak Ayra"ucap Ayra memperkenalkan diri

"Oh iya ini untuk kalian, kalian bisa makan ini bersama-sama"ujar Ayra menyerahkan kresek yang berisi makanan yang telah dibelinya

"Ini kakak cantik tadi kita ketemu di jalan,,,kak Ayra ngajak kita makan"kata Putri

"Makasiii banyak kak"ucap anak anak

"Sama-sama kalo gitu gapapa kan kalo kakak sesekali main kesini?"

"Boleh banget dong kak,,,nanti kakak aku kenalin sama kak pangeran"kata Nela salah satu dari mereka

"Oh yaa apa kak pangeran itu sangat tampan?"tanya Ayra penasaran

"Iyaa dia suami ku"kata putri

"Wahhh suami?"ucap ayra tak menyangka padahal dia tau itu hanya becanda

"Kalo begitu tolong kenalkan aku pada suami mu tuan putri"ucap ayra

"Hahahahaha"semua anak-anak disana tertawa

"Adek-adek kakak gak bisa lama,,kakak pamit dulu yaa"

"Iya kakak hati-hati sampai jumpa"

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Sesampai nya diruma Ayra melihat mobil berwarna hitam
mobil yang sudah lama tak Ayra lihat
Mobil yang  selalu ia nantikan terparkir dihalamannya
yaa itu mobil papa nya yang selama ini dia tunggu

Ayra membuka pintu terlihat laki-laki yang selama ini ingin ia lihat

"Papa"ucap Ayra

laki-laki itu menoleh kepada asal suara yang memanggilnya

"Ayraaa"

"kenapa papa gak kasih kabar ke ayra?gimana keadaan papa?kenapa papa pergi terlalu lama?kenapa papa bales pesan Ayra begitu singkat?"cecer Ayra

"Ayra sayang satu-satu dong tanya nya kamu memang tidak berubah masih seperti gadis kecil papa"

"Papa minta maaf sayang,,,papa sibuk karena perusahaan mengalami masalah tapi sekarang sudah selesai makanya papa pulang kesini"

"Papa jahat tauu"

"Maaf sayang"

Tidak lama kemudian bunda Ayra datang dan menghampiri mereka

Papa dan bunda hanya saling menatap tanpa bicara padahal sudah  lama mereka tak bertemu.

"Ayra sayang kamu baru pulang?"tanya bunda karena ayra masih memakai baju yang sama dan tas yang masih ia selempangkan di pundaknya

"Iya bunda taksi yang ayra tumpangi tadi dia tiba-tiba ada urusan mendadak dan ayra tadi bertemu anak kecil dijalanan dan mengajak mereka makan"

"Yaudaa kamu masuk kamar dan ganti baju"titah bunda

"Iya bund"ucap ayra dan meninggalkan mereka berdua

Ayra menaiki tangga satu persatu dan masuk ke kamarnya tidak lama suara keributan terdengar
Ayra tau itu pasti terjadi.

"kamu baru pulang mas?baru ingat kalo sudah punya isteri?"

"Anjani saya baru pulang tolong bisa beri saya waktu"

"hahahaha yaaa silahkan, jika itu yang kamu mau,,tapi sampai kapan kita seperti ini?"tanya Anjani bunda ayra

"aku uda muak mas,,,aku capeekk menjalani rumah tangga sama kamu"keluh bunda

"kamu pikir cuma kamu yang capek?"tanya papa

"yaa terus kenapa kita pertahankan?"

"karena ayra"

"Karena ayraaa?"tanya ayra tiba tiba muncul ditengah keributan yang terjadi

Ayra menuruni tangga dengan cepatt dan berdiri ditengah tengah mereka

"Ayra gak pernah ngerasa ini sebuah keluarga pa!Ayra juga gak ngerasa kalau Ayra punya orang tua.
Papa kalo papa bertahan karena Ayra kenapa Ayra merasa kehilangan sosok papa dihidup Ayra?"

"Bunda?bunda selalu sibuk dengan pekerjaan!! Ayra kesepian dirumah ini"

"Kaliann semua terlalu egois,,,kalian memikirkan perasaan kalian sendiri tanpa melihat aku sebagai korban disini"

"17 tahun Ayra hidup,,,gak bisa kah kalian damai?"

"apa gak bisa salah satu dari kalian menurunkan ego?apa gak bisa salah satu dari kalian jatuh cinta?rumah ini berwarna putih tapi suram"

"Ayra hidup selama ini dengan penuh kesepian dan hanya melihat pertengkaran kalian!!!
Papa sama bunda apa kalian pernah ngerasain perasaan Ayra,,ayra mau melihat kedua orang tua ayra bahagia hidup dirumah yang penuh warna dan tawa"

"Kalian tidak perlu mempertahankan apa yang sudah hancur jika tidak mau membangunnya kembali"ucap Ayra meninggalkan mereka berdua

Ayra pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua yang diam tak bergeming
mungkin kah mereka berpikir apa yang di ucapkan Ayra itu memang benar.

Didepan rumah sudah ada Rayyan yang hendak masuk,,Ayra tak mempedulikannya
Rayyan kaget saat melihat ayra pergi begitu saja dengan penuh air mata

Apa yang sebenarnya terjadi?tanya Rayyan dalam hati

Rayyan mengejar Ayra dengan langkah cepatnya dengan mudah Rayyan menarik lengan Ayra dan memeluknya.
Ayra tak membalas pelukannya dia hanya menangis dalam dekapannya.

Ayra tak membalas pelukannya dia hanya menangis dalam dekapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Rayyan memberikan Ayra sebotol air

"Kalo lo emang udah gak kuat lo bisa cerita ra jangan di pendem sendiri"

"Gue gapapa cuma lagi capek aja"

"Hmm yauda kalo lo gak mau cerita"

"Makasiiii"

"Iyaa sama-sama ra"

Ayra mencari sesuatu di dalam tasnya ternyata handphone nya tidak ada sepertinya tertinggal dikamarnya.

"Gue mau minjem hp lo buat nelpon sella boleh?"

"Boleh ra nih"kata rayyan sembari memberikan handphone nya

Ayra mengabari sella dan meminta ijin untuk menginap dirumahnya malam ini.
Setelah dirumah sella ayra menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.
Sella memeluk Ayra dengan erat berharap dapat menyalurkan energi untuknya.

Ayra akhirnya tertidur setelah menangis begitu lama.
Sella ikut menangis melihatnya
Sella tau perasaan Ayra
Sella tau rasa kesepiannya Ayra.

"Kamu selalu terlihat baik-baik aja Ra padahal serapuh ini. Kenapa memililh pura-pura kuat padahal sesekali terlihat lemah adalah hal yang wajar"

"Aku harap kamu selalu bahagia"

Haiiii readersss jangannn bosen yaa bacaa ceritaa akuuuu jangannnn lupaaa vote dan komenn💞💞💞💞💞
Mauuu nitippp pesen apaaa buat Ayraaa??????

The line Of God's handTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang