1.Nebeng Arsenio

11 3 0
                                    

Keyra tampak semangat berangkat sekolah pagi ini, tentu saja karena dia akan bertemu dengan pacarnya, Gio.

Selain di sekolah, Keyra sangat susah untuk bertemu dengan Gio. Dia sering tidak di perbolehkan oleh orang tuanya, yang akhirnya Keyra memilih pergi dengan Gio secara diam diam, meskipun pulangnya Keyra selalu mendapat Omelan dari Papah dan mamah nya.

"Keyra, kamu berangkat sekolah sama Bang Samuel ya," ujar Kenan.

"Papah nggak bisa nganterin Keyra?" Tanya Keyra.

"Iya, Papah masih ada urusan penting di kantor. Kamu nggak papa kan berangkat sama Abang?" Tanya Kenan.

"Iya nggak papa," ujar Keyra.

"Key, ingat ya kamu ke sekolah buat cari ilmu bukan buat ketemu sama Pacar nggak jelas kamu itu," ujar Mita.

"Iya Mah, lagian aku sama Gio nggak sekelas." Balas Keyra.

"Dek, ayo berangkat," ajak Samuel, saat selesai memakan sarapannya.

"Ayok." Balas Keyra.

Saat akan menaiki mobil, perut Samuel tiba tiba saja sakit.

"Dek, perut Abang sakit. Kebelet bab deh," ujar Samuel, membuat Keyra langsung badmood.

"Kebiasaan deh, ini Keyra udah mau telat loh bang," ujar Keyra, melihat jam yang ada di handphonenya.

"Arsen," panggil Samuel, saat melihat Arsen akan menaiki mobilnya.

Rumah Arsen tepat di depan rumah Keyra, hal itu membuat Samuel dengan mudah melihat apa yang sedang di lakukan oleh Arsen, apalagi saat ini gerbang rumah Arsen terbuka.

"Kenapa Sam?" Tanya Arsen.

"Gue nitip Keyra ya, kampus Lo kan satu arah sama sekolahnya Keyra. Perut gue sakit banget, nggak bisa nganter gue," ujar  Samuel.

"Ya." Balas Arsen, melirik ke arah Keyra yang sedang cemberut.

"Bang, Keyra naik ojek aja," ujar Keyra.

"Nggak, gue nggak ngizinin. Kamu berangkat sama Arsen aja, tuh udah ditungguin," ujar Samuel, mendorong Keyra pelan untuk mendekat ke arah Arsen. Lalu dia berlari masuk ke dalam rumah, karena perutnya semakin melilit.

"Ish kalau aja jam nya nggak mepet, mending gue naik ojek dari pada nebeng Arsen nyebelin," ujar Keyra, lirih.

"Jadi ikut gak?" Tanya Arsen, saat melihat Keyra hanya diam saja di tempat.

"Ini gue terpaksa ya ikut Lo, kalau aja jam nya nggak mepet gue pasti naik ojek," ujar Keyra, melangkah mendekati mobil Arsen.

Di dalam mobil, tidak ada percakapan sedikit pun antara Keyra dan Arsen, Keyra benar benar tidak betah di dalam mobil Arsen.

Drttt Drttt Drttt

Handphone Keyra berdering, dia mendapat panggilan dari Gio, dengan semangat Keyra langsung mengangkat panggilan dari pacarnya itu.

"Hallo babe," ujar Keyra, membuat Arsen bergidik geli.

"Iya ini aku lagi di jalan, bentar lagi juga sampe sekolah, aku tutup telfonnya dulu ya," ujar Keyra.

"Sekolah tuh bukan tempat buat pacaran," ujar Arsen, membuat Keyra langsung menatap Arsen sinis.

"Dih biarin lah, dari pada Lo, udah Om Om tapi belom punya pacar," ujar Keyra, meledek Arsen.

"Saya masih terlalu muda buat di panggil Om," ujar Arsen.

"Dih nggak mau di panggil Om, sadar diri kek udah tua juga," ujar Keyra.

Mas TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang