full explicit mature scenes ahead; no minors allowed; read on your own risk!
tw profanities, double penetration, implied food play, implied m-preg.
✦
"Masih suka melukis, Hyun?"
Hyunjin tatap Minho lamat-lamat, anggukan kepalanya pelan.
"Masih," jawabnya atas pertanyaan yang barusan meluncur dari mulut Minho.
"Lebih suka melukis atau Jeongin?" tanya Minho lagi, ekspresi wajahnya masih sama, tengil. Terkekeh pelan, bibirnya terangkat sedikit.
"Jeongin, lah." jawab Hyunjin lagi, singkat.
Saat ini posisi Hyunjin dan Jeongin masih duduk di sofa, dan Minho berdiri, bersedekap sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Gabungkan, bagaimana? Kau suka keduanya, kan? A challenge." Minho tersenyum miring, "Paint him like one of your french girls, how? " Baik Hyunjin maupun Jeongin tunjukkan keterkejutan mereka sedikit, masih bingung kemana arah Minho sebenarnya. "Ayolah.. Kita harusnya bersenang-senang. We are here for a frickin' honeymoon," tambah Minho lagi, terus berusaha yakinkan Hyunjin dan Jeongin.
"Kita hanya lakukan bertiga beberapa bulan lalu, it was fun, wasn't it? Hanya untuk bersenang-senang kok, hidup juga cuma sekali."
Minho benar-benar rayu dan yakinkan mereka– terutama Hyunjin dengan kedua alisnya yang terangkat-angkat jahil, benar-benar ekspresi khas Minho.
"Okay, challenge accepted." jawab Hyunjin, ya.. sudahlah. Malam ini terlalu biasa jika dihabiskan begitu saja, kan? Tidak ada salahnya juga untuk bersenang-senang.
Jeongin disampingnya juga mengangguk-angguk, dia sih setuju-setuju saja. Toh Jeongin hanya anggap bercinta ketika dengan Hyunjin, bukan ketika dengan Minho, ataupun orang-orang lain yang habiskan semalam saja dengannya. Selain dengan Hyunjin hanya ia anggap kegiatan biologis yang nikmat saja. Ketika bersama dengan Hyunjin dan Minho begini? Ya bonus lah! Keduanya tampan, satunya kesayangan, satunya yang jaga harta keluarga mereka terus mengalir hingga keturunan selanjutnya– juga pintar bercinta hingga Jeongin rasa berada di awang-awang. Luar biasa, kan?
Bukan waktu dan tempatnya untuk bicara tentang moral disini, folks.
"How should we start, then?" kata Jeongin, tatap balik Minho, 'si kapten' mereka pada malam ini.
"Mmm, ini, bagaimana?" Minho ambil sesuatu dari saku cardigannya, sebotol kecil obat. Jeongin ambil dari tangan Minho, dan perhatikan keterangan pada botol itu seksama bersama Hyunjin.
'Viagra'.
Jeongin dan Hyunjin saling tatap untuk beberapa saat, lalu Jeongin mengedikkan bahunya. Ia ambil gelas Hyunjin yang masih berisi sedikit wine, lalu ambil satu pil dan telan. "Sudah," katanya.
"Pintar." kata Minho, hampiri sofa tempat Jeongin dan Hyunjin duduk, lalu usap pucuk kepala Jeongin. "Ambil sketchbook dan alat lukismu, lalu kembali kesini." ujar Minho pada Hyunjin, lalu duduk di sofa, sebelah Jeongin. Tanpa berkata-kata, Hyunjin ke kamarnya dengan Jeongin, ambil peralatan-peralatan melukisnya yang diperlukan disana.
✦
"Ah– ahh, pintar. Teruskan–"
KAMU SEDANG MEMBACA
☆ Sin's Circle《hyunjeongknow》
Fanfiction"Kak Hyunjin!" Hidup hanya sekali, kan..? [!] bxb, lots of explicit mature scenes. a hyunjeongknow fiction, read on your own risk. all rights reserved. happy reading! ☆ 2022, yoongeism.