00

254 12 4
                                    

Hello guys selamat datang di cerita pertama buatan aku, jadi kalo ada salah, typo, mohon di maklum dan tandain ya biar bisa aku benerin.

Cerita ini murni pemikiran aku jadi jika ada kesamaan nama tempat, nama tokoh ataupun lainnya mohon maaf.

Segitu aja dari aku selamat membaca semoga suka(⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠).

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Siang ini, luna sedang bekerja di sebuah cafe yang lumayan ramai hingga membuat seluruh pegawainya sedikit kesusahan dalam melayani para pelanggan yang banyak itu.

"Luna kamu tolong bantuin andre masak di dapur kasian dia pasti kesusahan sendirian." Ucap seorang wanita sekaligus pemilik cafe -vera aulia denandra.

"Yaudah kalo gitu saya ke dapur dulu ya mbak." Pamit Luna. Meskipun terkadang Luna menggunakan kata lu-gue tapi jika itu berurusan dengan pekerjaan Luna akan menjadi profesional dan mengganti kata lu-gue menjadi saya-anda atau aku-kamu.

"Andre sini saya bantuin, kayaknya kamu kesulitan deh kerja sendiri di dapur." Ucap Luna yang baru saja masuk ke dapur.

"Gak usah formal amat lah kan udah gue bilang panggil lu-gue aja." Ucap Andre tetapi dengan tatapan dan tangan yang fokus memasak.

"Yaudah yaudah, sini gue bantuin lu masak." Tanpa ba-bi-bu Luna segera membantu Andre memasak.

Setelah seluruh para pengunjung pergi dari cafe dan waktunya cafe tutup. Meskipun sebenarnya cafe sudah harus tutup dari 30 menit yang lalu, tapi karena banyaknya pembeli jadi telat.

"Makasih ya buat kerja keras kalian semua, saat gajian nanti saya akan menaikkan gaji kalian semua." Ucap Vera.

"Wah makasih mbak Vera." Ucap seluruh pegawai cafe.

"Yasudah kalau begitu saya pulang duluan, kalian hati-hati di jalan ya sampai jumpa." Pamit Vera sebelum memasuki mobil miliknya.

"Yaudah yuk pulang, lun mau bareng gue gak."

"Gak ahk gue mau ketoko buku dulu."

"Yaudah gue duluan, hati-hati lu awas di culik Kunti bogel."

"Dih mana ada Kunti bogel bisa nyulik gue orang badannya aja gedean gue." Sungut Luna kesal.

Saat ini Luna sudah berada di dalam toko buku dan sedang melihat-lihat berbagai novel, karena Luna berada di rak khusus buku novel.

Tanpa sengaja Luna melihat sebuah novel yang membuatnya tertarik untuk mengambilnya dan membacanya.

"Apaan banget anjirrrr ini kok protagonis ceweknya suka banget nangis si." Sembur Luna kesal hingga membuatnya ingin membakar novel yang saat ini dia pegang.

"Terus juga si antagonis cewek kan cuman mau di perhatiin makanya kelakuannya kek gitu. ya meskipun dengan cara yang salah, tapikan kasian banget." Monolog Luna kepada dirinya sendiri.

Setelah kesal membaca novel itu Luna menyimpan kembali novel itu, dia tidak jadi membelinya karena bisa membuat darah tinggi pikirnya.

"Tapi tadi kok ada nama gue ya meskipun agak beda tetep aja nama awalannya Luna mana baru muncul sekali dah metong lagi" Kesal Luna.

Luna keluar dari toko buku itu dan memutuskan untuk pulang saja dan tidur cantik.

Tapi saat Luna akan menyebrang jalan dia tidak melihat kanan kiri karena masih fokus mengumpati novel tadi.

Dari arah kanan Luna ada sebuah truk yang melaju kencang tanpa kendali beberapa orang sudah meneriaki Luna namun sayang dia tak dengar hingga.

Brukk

Truk tersebut menabrak tubuh Luna membuat tubuhnya terlempar beberapa meter dengan darah yang keluar dari seluruh tubuhnya.

"Aaaaaa tolong panggil ambulan cepet kasian."

"Itu darahnya banyak banget cepet tolong."

"Ambulan lagi menuju kesini."

"Tolong telpon keluarganya itu hpnya di sana."

Luna terus mendengar teriakan para pejalan kaki yang histeris dan panik.

"M-maafin l-luna m-m-mah l-luna n-ngak b-b-bisa n-nepatin j-janji Luna." Ucap Luna sebelum penglihatannya memburam dan gelap.

Begitulah akhir hidup dari Luna abigail clancy seorang gadis yatim piatu.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Gimana? Suka ngak dengan cerita buatanku? Kalo suka jangan lupa vote sama komen ya biar author makin semangat.

Luna and sistemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang