Jake mengacak rambut nya frustasi, Sunoo sedari tadi terus mendiami nya bahkan setelah sampai di rumah.
"Kenapa si sunn." Tanya jake lagi pada Sunoo yang enggan menjawab pertanyaan Jake.
"Sayangku, cintaku, duniaku, ngom–" Sunoo menahan jari telunjuk nya di bibir Jake.
"Aku cuma mau masuk ke team basket dan ikut tanding, udah itu aja." Sunoo menatap marah pada Jake, sedangkan lelaki berambut hitam itu hanya menghela nafas pelan.
"Sunoo, bukan nya gue gak mau ajak lo untuk berpartisipasi buat tanding nanti. Ini tentang kesehatan lo sayang." Ucap jake menenangkan dan mengusap lembut bahu Sunoo.
"Terserah, aku gak mau ketemu kak Jake lagi!" Sunoo bergegas bangun dari duduk nya dan hendak untuk pergi.
Jake dengan cepat menarik tangan sunoo hingga terduduk di pangkuan nya.
"Ngomong apa lu barusan?" Tanya jake serius dan melingkarkan tangan posesif di pinggang Sunoo.
"Kim Sunoo, berapa kali gue jelasin gue gak pernah setuju lo ikut basket, lo mudah kecapean."
Sunoo menunduk dengan bibir cemberut, enggan menatap balik Jake dan biarkan Jake membelai paha nya.
"Ini lomba bukan antar sekolah, tapi provinsi. Gue harus hati hati untuk seleksi member yang gue ajak tanding."
Jake menangkup pipi Sunoo dan mencium lembut bibir gemuk itu.
"Gak papa kan? Gue sayang sama lu sun. Gue gak mau lo sakit lagi."
"Tapi Kakak genjot aku juga bikin capek, ini lubang aku sakit karena ulah kakak!" Jawab Sunoo tidak terima.
Jake tertawa kecil dan memeluk sayang tubuh kecil si cantik, menatap lembut sosok yang selama ini menjadi candu nya.
"Tapi enak gak?"
Sunoo diam, tidak mau menjawab.
"Enak gak Kim Sunoo?"
Sunoo berdecak, "Iya enak!"
Jake tersenyum menang dan mengelus lembut pipi merah yang gembil itu, "Fuckh, imut banget sial!" Jake mendekat erat tubuh Sunoo dan mencium wajah si manis.
"Umhh!" Sunoo masih memperlihatkan wajah cemberut nya, sedangkan Jake memeluk posesif tubuh itu.
"Liat gue."
Sunoo masih belum ingin melihat Jake, hingga si lebih tua menangkup pipi merah itu.
"Masih cemberut aja hm?"
Jake meremas dada Sunoo dan menurunkan lengan baju setipis spaghetti yang di kenakan Sunoo.
Pundak sempit, kulit lembut dan putih mulus. wangi kulit Sunoo seperti wangi susu dan buah peach, mata rubah serta pipi gembil merah merona, semakin membuat Jake jatuh cinta pada anak manis di pangkuan nya.
Jake mengecup lembut leher Sunoo, menyapu nya dengan lidah hangat nya, rasa manis ia rasakan. Aneh, kenapa Sunoo bisa secandu ini.
Jake memasukan tangan besar nya kedalam baju Sunoo, mengusap perut rata si manis dengan lembut dan sensual. Mata nya terus tertuju pada bibir gemuk si cantik.
Erhhh..! lihatlah Jake seperti ingin memakan habis bibir Sunoo.
"Sun, besok mau sekolah gak?"
sunno menggeleng, "Besok kan Sabtu."
Gumam Sunoo dan meringis tiba-tiba ketika Jake memilin puting nya, bibir merah itu membuka membuat Jake membayangkan ketika penis nya masuk untuk di kulum oleh si cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby fox ( SUNOO HAREM )
Fanfiction18+/21+ Berbahasa frontal. - Sunoo × All - One shot / two shot 🔞 - Enhypen + random group