📍Awal

45 12 5
                                    

Brukk

Alaska menghempaskan tubuhnya ke ranjang yang tidak terlalu besar untuk ukuran dua orang pemuda yang menempatinya.

"Capek banget ya" keluh Alaska.

Hari yang cukup melelahkan bagi Alaska. Seharian berada di kampus, bergulat dengan tugas-tugas kuliahnya. Belum lagi hari ini ia tertampar dengan omelan dosen yang mengomentari outfitnya.

Alaska meraih ponsel yang tak jauh dari dirinya. Membuka whatsapp, dan mencari nama yang ingin ia hubungi.

Berdering

Kata yang nampak pada layar ponsel Alaska. Tak lama kemudian suara cantik menyapanya.

"Halo"

"Lagi dimana?" Tanya Alaska.

"Dikosan"

"Ga ngampus?"

"Ga, kosong hari ini ga ada matkul. Kamu ga ngampus?"

"Baru pulang"

"Udah makan?"

"Udah tadi di kampus"

Lalu percakapan hening.

"Capek hari ini, tadi ketemu sama dosen pembimbing mau minta tanda tangan malah kena marah karena pakai jeans." Keluh Alaska.

"Ya kenapa juga, kalo di kampusku sih emang ga boleh ya pake jeans. Kan udah ku bilang, beli celana dasar aja. Atau chinos gitu buat ngampus. Udah lagi pula beli jeans mana robek² pula."

"Ga robek celananya nih"

"Robek celana itu tu"

"Ya tapi ga sampe keliatan kakinya"

"Ya tapi robek kan"

"Iya robek, iya biarinlah modelnya emang gitu. Bagus ini"

"Buat ngampus ga bagus, ngapain juga ngampus pake jeans."

"Biasanya boleh"

"Ya udah besok ga usah dipake lagi ke kampus"

"Iya, ya udah aku mau nugas dulu. Mau buat video"

"Kok udahan sih telponnya?"

"Ya mau apa lagi?"

"Kamu ga ada kabar dari pagi, sekalinya nelpon cuma gini doang. Ga ada nanyain aku."

"Iya apa sih, telpon tu kalo penting aja. Aku nanyain kamu ya, aku tau kamu dimana terus sekarang ya udah apalagi yang mau dibahas? Aku ada tugas video ga cuman satu tapi banyak. Mumpung sekarang bisa ngerjain mau aku buat dulu."

Tidak ada jawaban dari Kanaya.

"Ya udah ya, nanti lagi kalo mau telpon. Sekarang aku mau buat tugas video dulu."

"Iya"

Telepon dimatikan, Alaska kesal setiap kali ia menelpon pasti akan susah untuk diakhiri. Ya dia Kanaya, perempuan yang ia temui 5 tahun lalu dan sampai sekarang masih bersamanya. Tapi menurutnya, walau sudah 5 tahun bersama. Kanaya masih tak bisa memahami dirinya.

Alaska menghela napas panjang. Tugas paling mengesalkan bagi Alaska adalah tugas membuat video. Dengan malasnya, Alaska mengganti pakaiannya mengenakan almamater tercinta dari kampusnya, mengambil tripod dan memulai membuat video.

Proses tugas video ini memakan waktu yang cukup lama, tak terasa adzan magrib sudah terdengar. Alaska baru saja menyelesaikan pembuatan videonya.

Banyak notif dari ponsel Alaska, ia tertuju pada nama Kanaya disana. Ia membuka chat dari Kanaya.

LibriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang