Jakarta?!

34 1 0
                                    

"Apa!! Besok lusa!!"

"Aa,Mairaaa.... Anna belum siap ditinggal sama sahabat Anna.," rengek seorang sahabat karib Maira yang bernama ANNA AZKIYATUZ ZAHRA.Dengan spontan,ia memeluk Maira.

Maira dan Anna memiliki sifat yang bisa dibilang hampir sama.
Keduanya memiliki sifat ceria, penyayang, baik hati dan banyak bicara.
Hanya saja Maira lebih kalem dari Anna.
Sifat itu hanya dimiliki mereka berdua jika bertemu dengan orang terdekatnya saja.

"Anna, aku punya ide.."

"Ide apa Mai?" tanya Anna yang penuh tanda tanya.

"Gimana, kalau Anna juga ikut Maira pergi ke pesantren.."

"Ke pesantren? What?!"

"Enggak Mairaa, Anna kan juga lagi belajar di pesantren Abinya Maira..."

"Anna kan cuma ngikut Madin/Madrasah Diniyah dan kegiatan dipesantren doang ..."

"Ya kan sama saja..."

"Itu beda Annaa.Ayo dong, temenin Maira ke pesantren milik temen Abi Fadhil.." bujuk Maira dengan suara lembutnya selembut kapas.

Maira berusaha membujuk sahabatnya agar mau ikut ke pesantren milik teman Abinya itu.
Sejak kecil, Maira dan Anna sudah bersahabat seperti saudara kandung.

Maira pun menarik pelan tangan Anna dan mengangkatnya sedikit.

"Ayolah Anna, ikut yaa," bujuk Maira dengan nada memelas.

"Eummm, iya deh. Anna izin ke orangtua Anna dulu. Kalau dibolehin,Anna janji akan ikut Maira."

"Ini beneran kan, Anna izin ke Ayah sama Bunda Anna..," tanyanya sekali lagi.

"Iyyaaa Sholihah..." Panggilan manis dari Anna untuk Maira.

"Wahhh, makasihh Anna..."
Dengan spontan, Maira memeluk Anna dengan erat saking senengnya.

"Doakan aja ya Mai, mudah-mudahan Anna diizinin sama Ayah dan Bunda Anna."

"Aamiin..." Maira mengamini do'a Anna.

Anna pun pulang kerumahnya dan seperti biasa, siapapun yang datang berkunjung ke rumah Maira tidak lupa untuk berpamitan pada orang tua Maira.

....

Sebuah ruangan tengah menunjukkan  bahwa beberapa orang yang sedang melakukan suatu pekerjaan.

Terdapat dua santri putra yang mewakili kepengurusan di 'ponpes Al-Bisyri'. Mereka sedang memintakan tanda tangan ke Abi Fadhil untuk dokumen penting yang mereka bawa saat ini.

Ketika Maira melihat Abinya sedang sibuk, ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam dan membicarakan sesuatu.
Maira lebih memilih untuk menunggu sampai pekerjaan Abinya selesai didepan pintu sambil berdiri.

Ketika selesai, dua santri putra tersebut keluar dan mendapati Maira sedang berdiri didepan pintu.

Mereka pun memberi salam dengan ramah dan sopan,"Assalamualaikum Ning..-"

"Wa'alaikumussalam,"

Setelah Maira menjawab salam dari mereka berdua, mereka pun pergi dan keluar untuk kembali ke pesantren.

Abi Fadhil mendengar suara Maira, beliau pun memanggil Maira dan menyuruhnya masuk kedalam ruangan.

Maira pun masuk ke dalam ruangan Abinya, dan menyampaikan apa yang ingin Maira sampaikan dari tadi.

"Ada apa nak Maira kemari?"

"Eumm, itu bi. Masalah pesantren."

"Ada apa dengan pesantren? Maira ngga jadi pergi..?" sambil fokus membolak-balikkan dokumen yang dibacanya.

"Ee-engga bi. Maira cuma pengen tanya.,lokasi pesantrennya di daerah mana nggih?"

"Di daerah Jakarta Selatan nduk..."

"Jakarta, bi?!" Maira terkejut, pesantren yang dipilih Abinya berlokasi jauh dari rumahnya.Bahkan bisa dibilang sangat jauh.

"Iya nduk,namanya PPTQ HASAN AL-HUFFADZ."

"Jauh banget Bi.Ngga bisa ya, yang deket sini saja. Paling tidak masih satu provinsi.Ini Jakarta loh,Bi." keluh Maira.

"Justru itu, makin jauh nak Maira dari rumah, nak Maira makin jauh lebih fokusnya."

"Tapi Bi.."

"Apa mau, Abi jauhin lagi lokasinya. Kalau mau Abi bisa langsung kirim nak Maira ke Al-Azhar loh.." Abi tersenyum tipis melihat kecemasan Maira.

"Jangan deh bi, yaudah kalau begitu. Maira terima, Maira pergi dulu ya,Bi."
Abi Fadhil terkekeh pelan.

Maira pun pergi dari ruangan dan menuju kamarnya.
Tak lupa berpamitan pada Abinya.

...

Malam hari seusai ikut melaksanakan sholat isya berjamaah di masjid pesantren Abinya,Maira menelpon Anna untuk memberi tahu lokasi pesantrennya yang sempat ia tanyakan sore tadi ke Abinya.

"Whatt, di Jakarta?!" Teriak Anna dari ponsel dan membuat telinga Maira berdenging kesakitan.

"Iihh, Annaaa.Pelan-pelan dong,sakit tau telinga aku..," keluh Maira.

Anna terkekeh pelan dari balik ponsel.

Maira pun menjelaskan lokasi dan nama ponpesnya agar ketika orang tua Anna bertanya, Anna memiliki jawabannya.

"Btw Maira, itu jauh banget.."

"Yaa,mau gimana lagi. Namanya juga mau dikirim ke pesantren, pasti jauhlah dari rumah.Mana Abi ngancem lagi, kalo ngga mau mondok ke Jakarta,Maira bakal dikirim ke Al-Azhar..."

"Bagus dong..." Jawab Anna sambil terkekeh pelan isyarat mengejek.

"Anna kog gitu sih..."

"Oh ya, Anna udah dapet izin belum dari orang tua Anna?" Tanya Maira.

"Anna belum izin sihh, besok aku kabari. Kalau diizinin besok aku langsung ke rumah kamu dan bilang ke Abi kamu."

"Owkeiii Anna cantik..."

"Udah dulu ya Mai, Anna mau berangkat ngaji ke pesantren.Ohh ya,hari ini kamu berangkat ke pesantren Abi kamu ngga?"

"Hari ini aku ngga pergi dulu deh, Na.."

"Ohh gitu, yaudah Anna tutup dulu ya telponnya. Assalamualaikum.."

"Wa'alaikumussalam..."

~JDA

NEXT....

JODOH DARI ALLAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang