Stasiun Kereta

21 1 0
                                    

Setengah jam perjalanan menuju stasiun,mereka pun akhirnya tiba.
Ayah Syahrul hanya bisa mengantar sampai stasiun kereta.

Sebelum Maira dan Anna masuk ke dalam kereta, mereka berpamitan terlebih dahulu ke Om Syahrul, ayahnya Anna.

"Ayah, Anna dan Maira pergi ke pesantren dulu ya..," pamit Anna pada ayahnya.

"Iyaa, hati-hati ya. Selama di perjalanan selalu baca sholawat dan berdoa, agar diberi keselamatan oleh Allah selama perjalanan." pesan Om Syahrul untuk terakhir kalinya sebelum keberangkatan mereka.

"Iya Ayah..."

"Iya Om..," lanjut Maira.

Anna dan Maira pun berpamitan dengan mencium tangan pak Syahrul.
Setelah itu, mereka masuk ke dalam gerbong kereta api untuk memulai perjalanan yang bisa dibilang cukup jauh hari ini.

🌼🌼🌼

Seseorang tengah melakukan video call dengan istrinya di stasiun pemberhentian kereta api.

"Iya mii,nih Abi sudah sampai," sambil memperlihatkan suasana sekelilingnya yang hanya dipenuhi banyak orang yang sedang menunggu di stasiun pemberhentian.

"Oh ya Mi, Ina mana mii.Abi kangen banget." tanya seorang pria yang memakai surban dipundaknya dengan peci warna putih bundar di kepalanya.

....

Alina Az-Zahraina,
dengan panggilan manisnya, Ina.
Putri dari Haikal Nur Zafran dengan Hafidza Nurul Azizah yang baru berusia 1 tahunan.
....

HAIKAL NUR ZAFRAN.
Biasa dipanggil Gus Zafran yang berusia 25 tahun, dan baru menikah dua tahun yang lalu dengan istrinya yang bernama Hafidza Nurul Azizah.

Baju Koko putih yang dikenakannya serta sarung warna hitam yang ia pakai membuat ketampanannya kini semakin bertambah.

....

"Baru aja Abi ninggalin, udah kangen aja..," tutur sang istri tercinta. "Nihh, lagi bobo nyenyak ngga ada Abi nya." canda sang istri sambil memperlihatkan putrinya yang sedang tidur.

"Iya dong kangen, Abi kan ngga bisa jauh dari kalian..."

"Yaudah Abi tutup dulu yah,ini kereta nya udah mau tiba," sambungnya.

"Iya Abi tersayang..."

"Assalamualaikum," lanjutnya.

"Wa'alaikumussalam istri tercinta.," jawabnya.

🌼🌼🌼

Kereta yang dinaiki Maira sudah hampir tiba di stasiun yang dituju.

Tujuan Gus Zafran ke stasiun kereta hanya untuk menjemput mereka berdua karena disuruh sama Abi Hasan, pendiri sekaligus pengasuh ponpes Tahfidzul Qur'an Hasan Al-Huffadz.

Gus Zafran membuka galeri untuk mencari foto Maira dan Anna, karena ia belum hafal dengan wajah mereka.

...

Saat tiba di stasiun pemberhentian kereta api, Maira dan Anna turun dari gerbong kereta api dengan membawa kopernya.

"Tunggu Maira, aku beli minuman dulu ya kesana."Anna menunjuk tempat penjual minuman segar.

Maira berjalan kebelakang dan melihat sekeliling.
Tanpa disengaja, Maira menabrak seseorang dari belakang.

Happ

Maira pun jatuh,
jatuh kepelukan seseorang.

Pandangan pertama yang dirasakan Maira saat itu, ketika melihat seorang pria tampan memakai peci yang kini menangkapnya sebelum maira terjatuh ke bawah.

Dunia seakan terhenti, entah apa yang dirasakan oleh maira saat itu.

Ketika sadar, Maira pun langsung menjauhkan diri dari pria asing tersebut.

"Astaghfirullah... Anda kenapa pegang-pegang saya, mau macam-macam? Aku teriak nihh..?!" tuduh Maira tanpa pikir panjang.

Ssstt...

"Siapa yang mau macam-macam? Lagian anda yang menabrak saya duluan." ucapnya dengan dingin.

'Astaghfirullahal'adzim...' -batinnya.

Pria tersebut seperti tak asing dengan wajah perempuan yang kini ada dihadapannya.
Ia membuka galeri ponsel dan benar saja,dia adalah perempuan yang dicarinya saat ini.

"Anda Maira.." Sambil membandingkan foto di galeri ponsel dengan wajah yang kini dihadapannya.

Benar, dia tak lain adalah Gus Zafran.

"Kamu tau nama aku dari mana?"
Maira agak terkejut, pria yang tak dikenalnya bisa mengetahui namanya.

"Kamu putrinya Abi Fadhil, kan..."

Dengan memberanikan diri Maira bertanya, "Anda siapa ya?"

"Saya Zafran, putra teman Abi kamu yaitu Abi Hasan. Saya disini untuk jemput kamu dan teman kamu."

"Ngomong-ngomong, teman kamu mana ya? Katanya ikut mondok juga?" lanjutnya..

Maira mengangguk paham, "Ooh, gitu."

"Maaf ya, tadi saya sudah menuduh Gus Zafran," sambungnya.

"Iya, ngga papa."

Maira menyipitkan matanya dan benar saja, Anna datang membawa dua gelas minuman segar dari kejauhan.

"Itu teman saya, namanya Anna." sambil menunjuk ke arah seorang perempuan yang membawa dua gelas minuman segar.

Anna mulai mendekat dan memberikan segelas es teh yang dipegangnya untuk Maira.

"Nih Mai..,"

"Btw, dia siapa Mai?" bisik Anna.

"Oh ya Na, ini Gus Zafran. Putra pemilik PPTQ Hasan Al-Huffadz." jelas Maira.

"Assalamualaikum,Gus. Maaf saya hanya membeli dua gelas es teh."

"Wa'alaikumussalam, iya ngga papa."

"Yaudah, tunggu apa lagi.Mari ikut saya ke mobil dan segera menuju pesantren."

Mereka bertiga pun menuju parkiran untuk mengambil mobil dan segera melanjutkan perjalanan menuju pondok pesantren.

.........

Disinilah awal perjalanan Maira.
Yaitu di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Hasan Al-Huffadz.

Akan kah Maira mampu menyelesaikan hafalannya di Jakarta?
Tempat yang lokasinya jauh dari keluarganya.

Dan mungkinkah Maira dapat menemukan cinta sejatinya di Pesantren?

.......

Thank you, udah mau baca my story.
Jangan lupa tinggalkan jejak and comment ya....

NEXT....

~JDA

JODOH DARI ALLAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang