02

47 18 12
                                    

HAII!!!

ASSALAMU'ALAIKUM WAROHMATULOHI WABARAKATUH SMUANYA!!

Akhirnya aku dapet ide dan bisa update cerita ini, setelah kemarin otaknya dipake buat bekerja keras terosss!!!

Sebenarnya minggu ini masih ada perbaikan sih, tapi tetep aku usahain buat update MAS REKSA haha....

SEMOGA CERITANYA BISA MENGHIBUR KALIAN YAA!!

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘

Pagi ini kediaman Pak Wiryo tampak ribut. Karena hari ini, hari pertama si tokoh utama berstatus sebagai mahasiswa. Padahal sudah dari kemarin Reksa mempersiapkan semuanya untuk hari ini. Tapi sampai sekarang masih saja ribut. Ya seperti orang-orang pada umumnya kan? kalau mau menjalani sesuatu yang baru pasti ribut, heboh, dan antusias sekali. Sama seperti Reksa tentunya.

Bahkan kedua orang tuanya pun ikut mondar-mandir membantu sang anak untuk bersiap.

"IBUKK!!! BEKAL E UDAH SIAP BELUM? AKU MAU BERANGKAT INI!!" teriak Reksa dari ruang tamu.

"IYA IKI WES SIAP." Bu Tari balas berteriak seraya jalan tergopoh-gopoh dari dapur. Lalu beliau memasukkan kotak bekal yang sudah diisi dengan nasi dan lauk pauk buatannya ke dalam tas ransel sang putra. (Iya ini udah siap.)

"Wes ndang mangkat ndak selak telat." ujar Pak Wiryo seraya menepuk pelan pundak Reksa. (Udah buruan berangkat nanti keburu telat.)

Reksa mengangguk dan mencium tangan kedua orang tuanya. "Enggeh. Reksa berangkat dulu, assalamu'alaikum." (Iya)

TIN TIN

Bunyi klakson motor dari luar mengalihkan perhatian mereka. Lalu mereka pun keluar untuk melihat, siapa yang datang pagi-pagi sekali seperti ini?

Dann.... Ternyata Kelvan yang datang. Lelaki itu sudah duduk di atas jok motornya dengan tangan yang sedikit merapikan rambutnya.

"Oalah Kelvan to. Tak kira sopo esuk-esuk teko kene. Mau jemput Reksa to le? " ujar Bu Tari. Sedangkan Pak Wiryo hanya tersenyum. (Kirain siapa pagi-pagi kesini. Mau jemput Reksa nak?)

Kelvan turun dari motor dan menghampiri Bu Tari. "Hehe enggeh buk." (Iya buk.)

"Yaudah, kita berangkat dulu pak bu, assalamu'alaikum." pamit Reksa lalu menaiki motor Kelvan begitupun si pemilik motor, Kelvan.

*****

Reksa dan Kelvan kini sudah sampai perkiraan kampus. Terlihat tiga teman mereka sedang duduk di atas motornya masing-masing. Kelvan memarkirkan motornya di samping motor ketiga temannya tersebut.

Kelima sahabat itu memang sepakat untuk kuliah di Universitas yang sama. Kalau kata Rendra sih biar sama-sama terus. Awalnya mereka ragu, takut di antara mereka berlima ada yang tidak diterima di Universitas Grenada. Tapi lihat kan? Kelima sahabat itu diterima di Universitas yang sama. Tentu dengan jurusan yang berbeda.

Reksa Pranaja, ia mengambil jurusan Arsitektur. Katanya di masa yang akan datang, ia ingin merancang langsung rumah untuk kedua orang tuanya.

Kelvan Zainur Fikri, ia mengambil jurusan Teknik. Katanya sih supaya bisa saling melengkapi dengan Reksa.

Rendra Jusuf Rahardian, mengambil jurusan Teknik juga. Jadi ia satu fakultas dengan Kelvan.

Ethan Damian Marzuki. Anak Tuhan satu ini mengambil jurusan DKV. Dikarenakan otak mungiel Ethan sudah lelah untuk berfikir keras. Jadi ia memutuskan untuk mengambil DKV yang tidak terlalu banyak berfikir.

NOL KILOMETERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang