Liburan

39 5 1
                                    

Happy Reading

-
-
-

🌻🌻🌻🌻🌻

Agatha pov :

"Kamu sudah mempersiapkan semuanya, ta?" tanya ibun melihat ke arahku.

Saat ini aku berada diruang makan keluarga, kebiasaan keluargaku setelah makan dan menyelesaikan semuanya kami akan mengobrol apa saja untuk menghabiskan waktu bersama.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam, suasa rumah yang lumayan sepi mungkin tetangga sudah mulai beristirahat setelah mengerjakan kegiatannya hari ini.

"Sudah dong bun, Agatha gitu loh." aku memang berencana kemah bersama teman-temanku dari jauh hari setelah melaksanakan ujian akhir semester.

"Giliran liburan saja, kamu cepat." ayah tertawa mendengar ucapan ibun, aku hanya mermperlihatkan jejeran gigiku membentuk senyum cengegesan.

Setelah mengobrol banyak hal, menceritakan tentang kegiatan masing-masing ditemani suara jangkrik dan suara binatang yang memang aktif dimalam hari, kemudian ibun menyuruhku untuk segera pergi tidur, takut kesiangan katanya, aku hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Selamat malam ibun, ayah." Kataku sambil mencium pipi kedua orang yang sangat aku sayangi, mereka membalas mencium pipi ku juga kemudian aku berjalan menuju kamarku untuk tidur supaya besok bisa bangun pagi dan tidak terlambat, meninggalkan kedua orangtua ku yang masih berbincang bincang.

"Putri kita sudah tumbuh besar ya, dia bukan lagi Agatha kecil yang merajuk saat aku menyuruhnya untuk berhenti bermain hujan, dia sudah menjadi gadis cantik dan ceria, aku bangga sekali setiap kali melihatnya memenangkan juara melukis dan berlari kearahku lalu memeluk ku dengan senyum manisnya, hanya saja aku-" Kata ibun tertahan menahan tangis, matanya memerah dengan napas yang tertahan menatap punggung Agatha yang mulai hilang dari pandangannya.

"Aku takut jika suatu saat Agatha mengetahui kebenaran tentang siapa dirinya, dia akan kecewa lalu pergi meninggalkan kita." Ibun melanjutkan ucapannya yang tertahan dengan suara bergetar, takut kehilangan, ayah yang berada disamping ibun langsung memeluk erat dan menenangkan wanita yang sangat dicintainya, wanita yang selalu menemani hari-harinya, wanita sederhana yang selalu membuatnya jatuh cinta setiap hari atau mungkin setiap detik- setiap saat , wanitanya.

Flashback on

"Agatha!" langkahku dan Lia terhenti saat mendengar teriakan Raya yang membuat semua atensi orang-orang yang sedang berjalan menatap kearah kami, Raya berlari kearah ku tanpa memperdulikan banyak pasang mata menatapnya diikuti Vivi dibelakangnya, Raya pun tiba dihadapanku disusul Vivi, mereka berhenti sejenak sambil mengatur napasnya. Agatha menatap heran keduanya sambil memasang wajah bertanya.

"Sebentar, aku ingin mengatur napas" ucap Raya dramatis sambil mengatur napas dan memegang lututnya "eh, aku punya ide tau!" Lanjutnya dengan semangat.

"Kan besok pembagian raport, otomatis sudah mau libur panjang, bagaimana kalau kita liburan buat menghilangkan pusing sehabis ujian, aku tau dari Vivi katanya anak Sispala akan berkemah dan boleh mengajak teman yang ingin ikut," Raya menjelaskan sambil menatap kami dengan binar mata yang memohon, aku menghela napas jika Raya sudah bersikap begini itu berarti pilihan kami hanya satu, tidak bisa menolak.

Sudah seminggu sejak kejadian dimana terbakarnya jendela, kami sudah melewati ujian semester ganjil dan besok pelaksanaan pembagian raport sekaligus libur semester selama dua minggu.

"Memangnya dimana tempatnya Ray?" Lia bertanya menatap Raya yang masih antusias, aku pun ikut penasaran dengan pembicaraan tentang liburan ini.

Raya terus menjelaskan tentang dimana kami akan berlibur, kami terus berbicara sambil berjalan menuju kantin.

Arcelia || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang