15.ISTIQOMAH

1.1K 87 12
                                    

🕊️🕊️🕊️

Fahira telah siuman, saat ini dia sedang makan ditemani oleh suster yang mengantarkan makanannya.

Awalnya suster itu menolak, tapi karena Fahira terus saja membujuknya sang suster pun akhirnya menemaninya saat sedang makan.

Fahira bertanya tentang orang yang membawanya ke rumah sakit, tapi sang suster tidak mengetahuinya, ia hanya mendeskripsikan ciri-cirinya.

"Sus? Suster tau siapa yang bawa saya ke rumah sakit?"

"Enggak mbak."

"Dia cowok atau cewek, sus?"

"Cowok sih mbak."

"Cowok? Gak mungkin bang Haris kan?" batinnya.

"Ciri-cirinya gimana sus?"

"Ganteng."

"Bang Haris gak begitu ganteng."

"Rambutnya lurus."

"Rambut bang Haris terlalu lurus."

"Tinggi."

"Bang Haris gak mungkin tinggi."

"Putih."

"Kalau dia sedikit putih."

"Udah fix bukan bang Haris! Terus siapa dong.."

"Suami mbaknya kali."

Uhuk.. uhuk..

Fahira gelagapan karena tersedak, dia memukul-mukul dadanya agar kembali normal, suster segera memberikan air putih kepada Fahira.

Tegukan demi tegukan Fahira meminum air itu sampai.. dia bersendawa.

Eghh..

"Alhamdulillah.."

Dia menyeka air yang tersisa di bibirnya, "Saya belum nikah sus, gimana mau punya suami?"

"Jangankan suami, calonnya aja belum ada."

"Enggak apa-apa mbak, mungkin masnya yang tadi calonnya mbak?"

"Saya aja gak kenal sama ciri-ciri yang suster jelaskan."

"Kalau soal ganteng, anak kucing saya juga ganteng, bulunya lurus walau gak tinggi, tapi dia putih, kok."

"Apa kucing saya yang bawa saya kesini ya sus?"

"Ngaco mbaknya, jelas-jelas dia manusia, mbak."

"Siapa tahu dia jelmaan kucing saya mbak?"

"Bener juga, eh.."

"Udah deh mbak, saya mau lanjutin kerjaan saya yang lain, lagian mbak udah selesai makannya. Sekarang mbak istirahat biar cepat sembuh."

"Saya permisi ya mbak."

Saat suster itu membuka pintu, ia kaget bukan main. Ada empat laki-laki tampan di depannya. Nampan yang berisi piring dan gelas itu bergetar dan hampir saja terjatuh ke lantai.

Azkar yang melihat nampan itu bergetar langsung memeganginya. "Jangan getar sus, nanti gelas sama piringnya bisa pecah."

"I-iya mas, s-sa-ya permisi dulu," dengan gugup dan terbata-bata sang suster berbicara.

Berarti sejak tadi mereka berempat mendengar pembicaraan suster itu dengan Fahira, termasuk Abib yang dikatakan mirip dengan anak kucing milik Fahira.

"Kinan yang spek nya kayak malaikat aja dikatain jelmaan anak kucing, Haha.." seketika tawa Azkar pecah membuat Fahira mendengarnya.

ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang