Happy Reading!
5 Maret, 2024
.......
Hari ini Agus berencana untuk mengajak sang kekasih untuk pergi ke kantin bersama.
Mereka sudah baikan tepatnya dua hari yang lalu.
Agus berjalan menuju kelas Rina dengan raut datar seperti biasanya. Setiap lelaki itu melewati siswa maupun siswi semuanya langsung menyingkir takut jika membuat Agus marah dan mereka tidak mau kejadian dua hari yang lalu terjadi kembali.
Kala itu ada perempuan yang berpenampilan cupu tak sengaja menabrak Agus. Dan Agus marah dan langsung menghajar perempuan itu hingga perempuan itu dilarikan kerumah sakit. Dan sekarang tengah mengalami koma.
Jika saja disana tidak ada Rina mungkin perempuan cupu itu sudah kehilangan nyawanya.
Agus mengusap wajahnya dengan gusar. Saat Rina lagi lagi menghindarinya. Sudah ratusan pesan Agus kirim pada Rina namun tak ada balasan sama sekali.
Dengan langkah gontai Agus berjalan menuju kelasnya.
Namun dikoridor ada seorang siswi yang berpenampilan cupu tak sengaja menyenggol bahunya.
"Anjing!!" Agus langsung berbalik dan menarik kerah siswi yang menabraknya.
"Kalo jalan liat liat sialan!"makinya dengan mata yang menatap nyalang pada orang didepannya.
Bugh!
Agus memberikan bogeman di pipi Siswi itu hingga tersungkur. Lalu dengan tak berperasaannya Agus menendang perut Siswi itu dan menginjak punggung tangannya hingga terdengar suara retakan dan dibarengi dengan suara teriakan sang pemilik tangan.
Sementara itu Rina yang baru saja ingin melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas langsung ditarik Bella yang tak tau akan dibawa kemana.
"Bel,gua mau masuk kelas,lu ngapain narik narik gua"gerutu Rina yang berusaha melepaskan cekalan Bella.
"Udah diem. ikut aja gawat ini"
Rina mengerutkan dahinya kala Bella membawanya ketempat orang orang yang sedang mengerumuni sesuatu.
Tunggu jangan jangan..."Awas woi awas! "semua minggir memberi jalan pada Bella dan Rina
Mata Rina membola dia menghempaskan tangan Bella ketika melihat Agus ingin kembali menghajar siswi itu yang sudah tak sadarkan diri.
"Berenti"ujar Rina tepat disamping Agus. Tangannya menarik pelan lengan Agus.
Agus menegang, dia menengok kearah kanan dimana terdapat Rina disampingnya.
"Sayang"lirih Agus dengan binaran dimatanya.
" bawa dia ke UKS"perintah Rina. Beberapa siswa mulai membopong Siswi itu menuju ruang kesehatan.
Rina menatap Agus dengan wajah datarnya membuat Agus gelisah.
"D-dia tadi nyenggol gua Ay" Agus berujar dengan cepat diiringi dengan kegugupan yang tak bisa ditutupi.
Rina menghela nafasnya dan itu membuat Agus semakin gusar dibuatnya.
"Jangan temui aku lagi" ujarnya sambil berlalu pergi.
Deg!
Agus mematung dengan tatapan yang terlihat kosong. Lidahnya kelu. Tubuhnya lemas hingga tak bisa lagi menompang tubuhnya sendiri.
Bruk
"Agus! " Rina berbalik kala mendengar pekikan orang orang. Rina melihat Agus yang terkulai lemas,Nafasnya tak Beraturan,Badannya gemetar. Dia terkena serangan panik.
Rina panik dia menepuk nepuk pelan pipi Agus, "hey liat aku" pinta Rina.
"J-jangan p-per-pergi" ujar Agus dengan nafas yang tersegal segal.
"Atur nafas kamu" perintah Rina yang terlihat khawatir.
"J-jjangan p-per-gi" ujarnya dengan susah payah.
Namun Rina tak menjawab ucapan Agus membuat Agus semakin tak tenang. Kepala semakin sakit Hingga kesadarannya hilang.
.......
Sudah dua jam lamanya Agus tak kunjung membuka matanya. Dan itu membuat Rina semakin dilanda kekhawatiran. Ini semua karenanya. Karena sifat kekanak-kanakannya membuat Agus terkena serangan panik sampai membuatnya pingsan.
Rina menatap sang kekasihnya. Tangannya terangkat untuk mengusap kantung mata sang kekasih yang menghitam. Tubuhnya terlihat kurus dan bibir yang terlihat pucat.
Rina mengambil handuk kecil yang berada di kening Agus. Lalu memasukkannya ke dalam baskom yang berisi air. Setelah itu memeras nya lalu ditaruh nya kembali diatas kening Agus.
Agus mengalami demam. Dan kata Kenan teman Agus. Agus demam dari kemarin. Kenan juga bercerita bahwa Magg Agus beberapa kali kambuh dalam sehari. Mengingat itu membuat Rina semakin merasa bersalah.
Dia menghapus air mata yang mengalir dimatanya.
Dia berjalan keluar UKS untuk menghampiri Kenan dan Bella yang tengah berada di luar menunggu mereka.
"Gua mau ke guru piket buat minta surat izin dan juga ngambil tas gua sama Agus . Bisakan kalian menunggu Agus didalam? "
"Tentu.Lu gak usah khawatir, nanti kalo dia udah bangun gua kabarin" ujar Kenan.
Rina mengucapkan terimakasih lalu berlalu pergi dari ruang UKS itu.
Sepuluh menit setelah kepergian Rina. Agus sadar dari pingsannya. Dia mengedarkan pandangannya kesegala penjuru UKS mencari sosok yang dirindukan nya.
Namun Dia tak ada disini. Pikiran Agus sudah kemana mana. Ditambah lagi kekasihnya itu tak menjawab ucapannya untuk tak meninggalkannya.
Nafasnya kembali tak beraturan, dia beranjak dari brangkat UKS membuat suara decitan antara besi dan lantai itu terdengar. Kenan dan Bella yang tengah sibuk dengan ponsel mereka masing masing dibuat terkejut melihat Agus yang sudah sadar.
"Alha-lu mau kemana? " tanya Kenan yang melihat Agus berjalan dengan raut panik dan ketakutan yang terlihat jelas.
Agus berjalan keluar UKS namun saat hendak berbelok kearah Kiri langkahnya terhenti. Melihat sosok yang dicarinya kini berada di hadapannya.
"Sayang" lirihnya. Lalu dengan cepat dia merengkuh nya dengan erat. Hingga tas yang dipegang Rina terjatuh akibat terkejut mendapat serangan tiba tiba.
"Jangan pergi" lirih Agus. Dengan pelukan yang semakin mengerat.
"Tidak akan" janji Rina
......
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Boyfriend
Ficção AdolescenteCerita tentang Laki-laki yang takut akan Kehilangan Dunia-nya. "D-dia tadi nyenggol gua Ay" "Jangan temui aku lagi" "J-jangan p-per-gi"