Aku tak bisa melakukan ini itu sendiri, maka jangan biarkan Aku sendirian...
~~~
Devano's Pov
Aku berjalan-jalan di sebuah taman yang diramaikan orang bertamasya bersama keluarganya.
Ketika Aku sedang melihat-melihat sekitar, ada yang menepuk pundak ku dari belakang.
Aku menoleh lalu berbalik badan sepenuhnya dan membulatkan mataku melihat siapa yang ada di hadapanku.
"Papa?!"
Papa tersenyum ke arahku, sontak Aku memeluknya dengan penuh rasa rindu dan dibalas olehnya.
"Pa, maafin Devano, Devano salah. Devano yang udah bikin Papa meninggal, Devano benci diri Devano" air mata ku mengucur begitu saja.
"Berhenti salahkan dirimu, lihat Abel. Ia menderita sendiri, Ia menjagamu selama ini dan tetap meladenimu walau perlakuanmu kasar kepadanya. Devano tidak salah, Papa juga bahagia disini" ucap Papa menatapku dalam sambil tersenyum.
"Kembalilah Devano, Kamu masih harus menjaga Abel. Abel tidak bisa apa-apa tanpa ada kakaknya dalam hidupnya" lanjutnya.
Setelah itu, Papa langsung melebur menyatu dengan angin dan terhembus sesuai arah mata angin.
Abel's Pov
Aku yang tertidur di samping Kak Devano dengan kondisi duduk sembari memegang tangannya tiba-tiba terbangun karena Aku merasakan pergerakan tangannya.
Aku membulatkan mata, "Kak? Kak Dev?" ucapku berusaha meyakinkan diri bahwa Kak Dev telah sadar.
Dan benar saja, Kak Dev membuka matanya membuatku kaget tak berkutip.
"Abel.." ucapnya lemah sembari menatapku.
"Iyaa Kak, ini Abel. Abel ada terus temenin Kak Dev yaa" kata ku dengan menggenggam tangannya.
"Kakak minta maaf ya, selama ini udah jahat sama Abel. Udah marahin Abel, bahkan ga mau liat muka Abel sekalipun. Kakak nyesel" ujarnya dengan pipi yang basah karena air matanya yang mengalir begitu saja.
"Iyaa, Abel udah bersyukur kalo Kak Dev udah bisa maafin diri Kak Dev kayak gini. Abel sayang sama Kak Dev" ucapku ikut terharu dan memeluk Kak Dev.
Kemudian dokter datang dan mengecek kembali kondisi Kak Devano.
"Kondisinya mulai membaik, operasi ginjal kemarin juga berjalan dengan lancar. Jadi untuk saat ini, pasien masih harus istirahat 2-3 hari baru bisa pulang." ucap dokter membuatku kaget.
Kak Devano udah operasi? Kok Aku ga tau ya?
"Kak Devano sudah operasi, Dok? Kok Saya ga tau ya? Perasaan saya bsru tinggal dia sehari.." kata ku terheran hingga mengernyitkan dahi.
"Oh Iya, pendonor ingin memberi surprise untuk keluarga pasien katanya, maka dari itu kami tidak memberi tahu Anda tentang perihal ini. Yang terpenting sekarang pasien Devano sudah baik-baik saja." ujar dokter tersenyum kearahku.
"Kalo boleh tau, pendonornya siapa ya?" tanya ku penasaran.
"Maaf, tapi pendonor tidak ingin diketahui identitasnya, jadi kami tidak bisa memberi tahu" ucap si dokter tetap tersenyum.
"Ya sudah, Dok. Terima kasih ya" kata ku dan tersenyum ke arah Dokter dan memalingkan wajahku ke arah Kak Devano dengan masih tersenyum.
"Sama-sama, Saya keluar dulu. Mari" pamit Dokter dengan dibalas anggukan olehku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine
Historia CortaAku Arabella Kisyara Matahari, ini sedikit cerita dariku. Sejak Papa ku meninggal, Mama ku menikah dengan orang lain dan meninggalkan ku bersama Kakak ku yang kesehariannya hanya mengunci diri di kamar dan tidak ingin bertemu siapapun. . Keluargaku...