06 [nemenin]

9 4 1
                                    

°•°•°•°•°•°•°•°•°

Filia datang? Untuk apa dia datang di ruang uks?

Filia masuk dan menghampiri Glenca yang tengah anteng duduk sambil bermain ponsel, seketika Glenca langsung menaruh ponselnya ketika Filia datang.

"Enak banget lo, tadi pagi pas berangkat dianterin Arkas, terus tadi pagi yang nyelametin lo Arkas juga, udah bilang makasih belum?" ucap Filia sambil bersedekap dada

Dan ya, Glenca sadar bahwa dirinya lupa mengucapkan terimakasih untuk Arkas karena sudah mengobati lukanya.

"Bisu lo? Kenapa diem hah?!" sarkas Filia

"Ya, gue lupa bilang makasih sama Arkas," sahut Glenca

Filia tersenyum miring "Sialan! Dasar cewek ngga tau terimakasih!"

"Jaga omongan lo ya!! Gue bukannya ngga tau terimakasih, gue lupa!"

Filia mencondongkan tubuhnya "Jauhi Arkas, atau lo tau akibatnya!"

"Kalau gue ngga mau jauhi Arkas, gimana?"

"Gue ngga bakal segan-segan buat celakai lo!" Filia kembali berdiri tegak

"Udah berapa lama lo suka sama Arkas?"

"Lo jangan tanya itu, gue suka sama Arkas udah lebih dari sekedar suka, bahkan bisa dibilang gue terobsesi buat milikin Arkas,"

"Ohh, jadi lo terobsesi? Pantesan,"

"Maksud lo apa anjir!?"

"Ya karena dimana-mana kalau suka, terus ditolak, rata-rata mereka tuh sadar diri,"

"Ohh, jadi lo bilang kalau gue ini ngga sadar diri!?"

"Iya,"

"Bangsat ya lo! Lo itu tau ngga sih gue ini anaknya siapa? Gue ini anaknya seorang David Atmalaka, seorang bos pabrik sepatu dan dinobatkan sebagai orang terkaya diurutan lima di negeri ini,"

"Terus? Apa hubungannya lo sama kekayaan bapak lo?" Glenca menaikkan satu alisnya

"Anjing banget sih lo, lo mikir lah, gue ini anaknya orang kaya, dan lo liat ngga? Muka gue cantik, body gue sexy, anak orang kaya, cowok mana yang mau nolak gue?!!"

"Bangga banget ya lo sama yang ada di diri lo,"

"Iya lah jelas, gue rela nolak banyak cowok cuma demi Arkas semata,"

"Kecantikan lo itu bagaikan pelangi, iya cantik, tapi suatu hari pasti bakal pudar dan hilang,"

"Bilang aja lo iri! Gue dendam sama lo!"

Filia pun pergi meninggalkan Glenca dan setelah lima menit berlalu, bell pulang sudah berbunyi.

Kemudian teman-teman Glenca datang menghampiri Glenca, Liza dengan baik hati membawakan tas milik Glenca. Selain itu mereka juga bertanya tanya tentang keadaan Glenca, dan semua baik-baik saja.

Arkas pun dengan sigap membantu Glenca berdiri, kemudian menuntutnya untuk berjalan. Untungnya Nino hari ini membawa mobil, jadi Glenca pun pulang diantarkan oleh Nino kerumahnya. Dan Arkas, dia membuntuti mobil Nino dibelakang.

Setelah sampai di halaman depan rumah Glenca, Glenca pun turun dibantu oleh mereka berdua. Setelah masuk didalam rumah Nino pamit terlebih dahulu, karena katanya akan mengantarkan ibunya kerumah saudaranya.

"Oh ya makasih banget ya udah bantuin gue seharian ini," ucap Glenca kepada Arkas

"Sans aja, lo ngga bilang trimakasih pun gue udah bilang sama-sama,"

GLENCA [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang