°•°•°•°•°•°•°•°•°
K
ini kaki Glenca sudah sembuh total, dia sudah bisa menjalani aktivitas sehari-harinya tanpa terganggu.
Circle Eighter sekarang sedang berada digedung Corben. Hari ini akan diadakan pertemuan dengan senior muda, pelatih senior muda akan berganti setiap tahun. Pelatihan akan dimulai lima belas menit lagi, Glenca dan teman cewek lainnya sedang duduk dikursi penonton bagian depan.
"Yes! Akhirnya gue bisa main badminton lagi," ucap Glenca antusias
"Demen banget lo sama badminton," sahut Jeya
"Udah mendarah daging mungkin," ujar Nayra setelah menyeruput susu uht kemasan
Tak lama kemudian Arkas, Faren, dan Ervan datang menghampiri mereka.
"Lho, si Nino kemana?" tanya Jeya
"Cieee, nyariin," ejek Glenca
"Ya iya lah, kalau circle kita kurang satu rasanya ngga enak," balas Jeya
"Apa iya?" tanya Nayra dan dibalas anggukan oleh Jeya
"Oh ya, tadi gue liat diparkiran para senior muda udah pada dateng tau," ucap Ervan
"Terus katanya ada juga yang dari alumni Wildenz juga," timpal Faren
"Semoga aja kak Leon, gue pengin banget dari dulu yang jadi senior tuh kak Leon..." tanya Nayra
"Hm, mungkin, soalnya kak Leon kan dulu pernah ikut juga eskul badminton,"
"Semoga aja, gue ngefans banget tau sama kak Leon, udah ganteng, pinter, kaya raya, jago main badminton lagi," kagum Nayra
Glenca mencubit pelan lengan Nayra dan Nayra mengaduh kesakitan "Eh inget, lo itu udah punya cowok sendiri," ucap Glenca
"Ngefans doang apa salahnya?"
Pritttt
Peluit dibunyikan oleh coach Dedi, selaku pembina aktif diCorben. Lalu mereka semua pun merapat kelapangan dan baris secara rapi.
"Selamat sore semuanya," sapa Dedi
"Sore coach," balas peserta kompak
"Baiklah, disini saya akan memperkenalkan beberapa senior muda kita," jeda Dedi "Baiklah, kami persilahkan kalian untuk memperkenalkan diri," lanjutnya kepada para senior muda
Lalu para senior muda yang berdiri disamping coach Dedi pun mulai memperkenalkan diri mereka. Namanya diantara lain, Syilia, Rezi, Naura, Dhani, Wildan, Gama, Zaira, dan Leon. Dan yang dari alumni Wildenz adalah Gama dan Leon.
Kemudian coach Dedi menyuruh anak didiknya untuk membagi kelompok secara acak dengan cara berhitung dari satu sampai delapan, orang yang menyebutkan angka yang sama maka mereka satu tim.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLENCA [On going]
Fiksi RemajaWelcome to my story... -follow terlebih dahulu akun wp author -vote sebelum membaca -komen paragraf -kalau ngga suka ngga usah baca -terdapat kata-kata kasar -ambil sisi baiknya tinggalkan sisi buruknya -plagiat menjauh -cerita tentang sma -alur cam...