Episode 27 (baru)

397 4 1
                                    

Keesokan paginya aku dan kakak menceritakan semua yang terjadi kepada Mama. Aku terpaksa menceritakan kejadian semalam secara terang-terangan karena tak menemukan jawaban yang logis mengenai kaca mobil Mama yang pecah. Termasuk juga tentang benda magis, aku juga ikut menceritakannya.

Awalnya Mama tak percaya, tapi setelah kutunjukkan kemampuanku di depan Mama, barulah Mama percaya walau dia masih sedikit syok. Aku juga menjelaskan rencanaku tentang merebut kembali benda magis milik Sarah yang sempat dicuri oleh Wulan, karena bagaimana pun juga rencana ini perlu melibatkan Mama.

Mama: "Jadi Rui bisa mengeluarkan anjing, Guin bisa menghilang, lalu Sarah?"

Tanya Mama saat Sarah yang sudah memakai seragam sekolah berada disini.

Sarah: "Kemampuan benda magis saya adalah bisa mengendalikan pikiran orang lain sesuai kemauan kita, Tante."

Mama: "Baiklah, kalau begitu kalian tunggu di mobil, Mama mau ganti baju dulu."

Kak Guin: "Oke, Ma."

Aku, Kak Guin, dan Sarah menuju mobil Mama, tapi aku memutuskan untuk berbalik arah menuju kamar mandi karena tiba-tiba ingin buang air kecil.

Saat aku keluar dari kamar mandi, aku melihat Mama sudah mengenakan kemeja putih dengan bawahan rok span hitam selutut.

Aku: "Loh, Ma. Kok pakai pakaian kantor?"

Mama: "Mau gimana lagi, Rui. Mama tidak membawa banyak baju ganti saat kesini. Lagian setelah pulang dari sini Mama ada acara meeting ke luar kota jadi bisa sekalian berdandan rapi dari sini."

Aku: "Oh, begitu ya. Terus sekarang Mama mau ngapain?"

Mama: "Mau pipis, minggir kamu Mama udah gak tahan."

Mama buru-buru masuk ke dalam kamar mandi.

Melihat penampilan Mama yang cantik, membuat nafsuku seketika muncul. Saat Mama keluar dari kamar mandi, aku langsung menyosor ke arah bibirnya.

Mama: "Mmphh, Rui! Sekarang bukan saatnya! Ayo, cepat pergi ke mobil! Kakakmu dan Sarah sudah menunggu kita disana!"

Mama menyeretku menuju mobil, aku cuma bisa menghela napas kecewa karena nafsuku kali ini tak terpenuhi. Pukul 6 pagi kami berangkat dari rumah.

***

Mama: "Apa benar ini rumahnya, Sarah?"

Tanya Mama saat mobil kami berhenti di seberang sebuah rumah yang cukup besar. Rumah itu memiliki pagar yang sangat tinggi sehingga tidak mungkin jika kami memanjatnya. Selain itu juga tampak dua orang penjaga yang berdiri di balik pagar tersebut sedang menjaga rumah itu.

Sarah: "Benar, Tante. Ini rumahnya, aku masih ingat betul dengan rumah ini."

Kak Guin: "Jadi, bagaimana rencanamu, Rui?"

Aku: "Jadi begini rencanaku, Sarah akan berpura2 menjadi teman Wulan dan menanyakan kepada penjaga rumah itu untuk mengajak Wulan berangkat ke sekolah bersama. Secara otomatis, penjaga tersebut akan membuka pintu pagar. Nah, tugas Kakak disini adalah ketika pintu pagar itu terbuka, Kakak langsung masuk ke dalam menggunakan kemampuan menghilang dan cari dimana letak kamar Wulan berada sesuai peta yang sudah dibuatkan Sarah. Sementara aku dan Mama akan menunggu disini, sewaktu-waktu rencana kita gagal karena ketahuan, aku akan langsung mengeluarkan Bahutai untuk menyerang mereka. Apakah sudah cukup jelas rencanaku?"

Kak Guin: "Oke, Kakak paham."

Sarah: "Baiklah, kalau begitu biar aku yang akan memulai rencana kita."

My Lovely Sister 2: After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang