Tuk tuk tuk
Langkah kaki seorang gadis terdengar memasuki sebuah ruangan
"Jih, udah mah nitip, ga bayar, nyuruh taro di meja juga, dasar manusia ga guna" cicit Tamara sebal dengan kelakukan kaka nya itu, tanpa basa-basi Tamara segera pergi dari ruangan itu dan langusng menuju lapangan.
"Waww besar nye pohon ni joo" ujap gadis itu ketika tiba di lapangan
"Kaya gatau Nitra aja, pohonnya gede-gede" jawab Reya
"Iya gede buanget pohon nya, kaya harapan Reya ketemu yayang Ael" timpal Jenaya
"Heh harapan maneh ge gede ya, itu siapa coba yang mau wamil? Bentar lagi kan kata nya?" Balas Reya tak terima
"Ih iya juga"
"Yahahahahha, kasiann" tawa Tamara santai
"Kita mah berharap ya jo, Salma mah ngasi harapan" ulti Jenaya
"Dih, apalah, dia aja yang berharap"
"Udah-udah mending sekarang kita beresin gerbang utama, lusa mereka tamu-tamu ga penting masuk lewat sana kan?" Usul Reya tiba-tiba
"Ayo" jawab Tamara dan Jenaya bersamaan
***
"Apa coba yang mau di beresin, orang bersih gini" ujap Tamara sembari melihat sekeliling
"Iya, yauda kita balik aja yuk" ajak Jenaya
"Ayok, males juga panas-panas" jawab Reya
Akhirnya tiga gadis itu pulang ke rumah masing-masing
Tingg
Suara notifikasi dari ponsel genggam Tamara
"Naon si budak, ganggu mulu"
•••
|Paranos|
hiii tam, selamat soree
udah balik dari sekolah?
Udah, knp emg?
gapapa, nanya aja, soalnya udah sore, lo kamu kenapa-napa
•••
Pesan singkat yang hanya Tamara baca
•••
|Paranos|
besok lo ke sekolah juga?
Iya
sama siapa? mau gue jemput ga?
Sama kara
ouhh, hati-hati yaa
Iya, lo tidur aja sana, dari pada ganggu gue
jih ga bakal kayanya, masih mau gangguin lo
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LIFE
Подростковая литератураCerita dimana sebuah persahabatan panjang terjalin erat dengan banyak kisah. Sesuatu yang mendeskripsikan cerita tentang kehidupan kita.