OUR LIFE-MASIH HIDUP

4 1 30
                                    

"Huh" hembusan nafas Tamara terdengar ketika ia baru berjalan keluar dari kamar mandi, "tidur dulu bentar gapapa kali yak" ujar nya pelan sembari membaringkan tubuhnya ke atas kasur.

***

"Assalamualaikum, Tamara" teriak seorang pria dari luar rumah.

"Waalaikumsalam, eh tanoz, mau kondangan ya, sama gue aja yuk, Tamara nya lagi tidur, kalo di ganggu kan kasian, dari pada nungguin dia lama mending sama gue aja" tawaran dari Lengkara yang sebenernya sangat tidak berguna.

"Tamara nya tidur? Beneran tidur?" Tanya Varanoz tak percaya.

"Ya beneran lah, masa pria setampan ini membohongi anak kecil, kan tidak baik"

"Yaudah deh gausah" muka Varanoz berubah masam.

"Jih, di bilang sama gue aja, sayang tau buang-buang bensin" paksa Lengkara.

"Yaudah buruan sana siap-siap" pasrah Varanoz.

"Udah siap ini" jawab Lengkara dengan santai, padahal jika ia benar-benar akan di bawa untuk menghadiri pernikahan Vazri dan Lanya tidak akan sopan jiga hanya menggunakan kaos polos putih dan celana pendek berwarna hitam.

"Heh lu warasan dikit lah bang, yakali gue pake rapih kaya gini lu nya make kaos"

"Apa ha, ga terima? Oke im fine"

"Terima si, cuma rapihan dikit bisa ga? Biar enak di liat nya, siapa tau ketemu cewe cantik, kan gada yang tau"

"Oh ya, benar sekali" jawab Lengkara dengan sedikit senyuman

"Dasar kau, masalah cewe aja langsung"

***

Sangat lama setelah itu akhirnya Lengkara selesai bersiap, ia segera keluar dari kamar dan menghampiri Varanoz yang duduk diam di ruang tamu.

"Yok lah gas kita berangkat" ucap pemuda itu.

"Yuk" jawab Varanoz sembari melihat ponsel nya.



"Yuk" jawab Varanoz sembari melihat ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang