Bab 2 : Dibalik itu

150 21 1
                                    

"Bimbingan pelajaran hari ini sangat luar biasa. Terima kasih atas pendidikannya. Kak Gumi." Setelah pembelajaran selesai Gojo berkata dengan nada yang menjadi lebih lembut dengan sedikit rasa hormat. Dia menguap pelan sambil merentangkan tangannya.

"Oh ya sama-sama. Istirahatlah." Ucapku canggung dengan sikapnya yang berbeda.

Gojo akhirnya meninggalkan ruang belajarnya dan masuk ke ruang tidurnya. Aku akhirnya membereskan buku-buku lalu keluar.

Sedekar informasi ruang milik Gojo ini besar. Ini masih satu ruangan tapi dibagi menjadi kamar tidur, tempat belajar, kamar mandi dan tempat bersantai dengan dinding dan pintu lagi sebagai penyekat.

"Selamat malam! Istirahat yang cukup!"

Aku lalu menutup pintu itu.

***

Keesokan harinya adalah jadwal Satoru untuk latihan, dalam seminggu aku hanya mengajar 3 kali. Dan Satoru lebih banyak berlatih dengan tetua dan petarung Klan Gojo.

Aku tinggal disini selama masa pembelajarannya dan melihat anak itu dari kejauhan.

Satoru tampak lelah dan seperti kurang tidur. Tapi dia tetap memaksakan untuk berlatih dengan teknik dan bela dirinya.

Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan dan mengelilingi klan Gojo. Setelah beberapa saat aku menemukan tembok tinggi yang terhubung dengan bangunan senjata. Aku memutuskan duduk bersila sambil meminum minumanku disana.

Disini sangat indah dan sepi. Tidak ada orang yang lewat karena ini berada di paling pojok. Pemandangan di depanku juga indah. Bisa dilihat hutan dan lahan yang indah yang mengitari Kompleks Klan Gojo dari atas sini.

Hiks Hiks Hiksss

Aku terkejut mendengar suara tangisan seseorang, kepalaku menengok-nengok sekitar untuk mencari-cari siapa itu tapi tidak menemukannya.

Tapi akhirnya aku menyadari bahwa itu berasal dari bawahnya. Dengan hati-hati aku mengintip ke bawah. Dibawah tembok tempat aku duduk terdapat Gojo Satoru yang tengah menangis sendirian.

Aku langsung memundurkan wajahku. Tapi sialnya Satoru jelas menyadarinya.

"Sial. Siapa disana!"

Aku tidak menjawab.

"JAWAB AKU!"

Aku jelas tidak bisa kabur.

"Apa?" Ucapku memunculkan wajahku.

Wajah Satoru kemudian memerah karena malu. Dia merasa malu karena ketahuan menangis olehku. Hingga dia berlari dan kabur dari situ.

***

Saat ini Gojo sedang cemberut ke arah lain. Anak itu jelas tidak mau belajar dan terus menerus berkata untuk menginginkan tutor baru.

"Satoru." Ucapku serius

Dia hanya melirikkan matanya sebentar dan kemudian mengalihkan pandangannya lagi.

"Tak perlu malu. Apa aku menyakiti harga dirinu karena melihatmu menangis? Aku minta maaf, apakah kau tidak nyaman karena ini?"

"Ya. Aku tak nyaman."

Aku terkejut dia menjawabnya. Aku akhirnya menghela nafas dan bangkit untuk berjalan ke arahnya. Lenganku menggendong anak kecil itu. Dia meronta dan berkata 'apa yang kau lakukan' tapi aku mengabaikannya dan duduk sambil meletakkan anak itu di hadapannya.

"Tidak apa-apa untuk menangis." Aku mengusap lembut rambutnya.

"Kenapa kau menangis? Mau cerita sama kak gumi ga?"

Janji Megumi | GOFUSHI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang