Chap 3

245 35 2
                                    

" Sampai kapan Saint?" Tanya Noeul dengan tatapan lekat nya.

" Maksud mu?" Tanya balik Saint yang tak mengerti arti dari pertanyaan sahabat nya itu.


" Kau tau apa maksud ku, dia kan_yang sudah melakukan itu kepada mu?" Kini Saint mengerti karena tatapan Noeul tertuju ke wajah nya.


Refleks Saint menyentuh pipi kiri nya, bukankah terlambat karena Noeul sudah melihat nya.


" Dia_tidak sengaja..." Ucap Saint, walau pun kenyataan nya Perth melakukan itu dalam keadaan sadar tapi tetap saja Saint menutupi kebenaran itu dan masih berusaha membela kekasih nya.


Terdengar hembusan nafas panjang Noeul, membuat Saint menundukan wajah nya.


" Entah terbuat dari apa hati mu itu Saint...sudah terlalu sering dia menyakiti mu baik fisik dan batin mu tapi_hingga sekarang kau masih bertahan bersama nya."

" Nul..." Lirih Saint.

Noeul menoleh ke samping, lalu tersenyum tipis kepada Saint." Maaf, jika ucapan ku terkesan ikut campur dalam hubungan mu dengan Perth, itu ku lakukan karena aku peduli kepada mu...aku tidak ingin kau terus di sakiti oleh nya."


" Terima kasih Nul... Tapi aku tidak apa-apa, aku masih bisa mengatasi semua ini."

" Sampai kapan?" Tanya Noeul.

Saint terdiam sesaat." Aku juga tidak tau... Tapi setiap orang pasti punya batas kesabaran nya, dan jika saat itu tiba_kau lah orang pertama yang akan ku beritahu."


" Sungguh?" Saint mengangguk menjawab pertanyaan Noeul.

Seperti itulah Saint, selalu bisa meyakinkan sahabat nya tapi tidak pernah bisa meyakinkan Perth.

Suatu hari nanti, Saint ingin Perth berubah dan mau menerima dirinya dengan sunguh-sungguh karena Saint tau hingga saat ini dirinya belum bisa memiliki hati Perth seutuhnya.

*

" Lihat dia...memuakan." Cibir Bua, saat melihat Saint dan Noeul sedang duduk tak jauh dari nya.


" Kau sangat membencinya?" Tanya Nan, teman dekat Bua di kampus.



" Sangat, jika boleh memilih aku ingin dia pergi dari kampus ini... Muak sekali aku melihat tampang sok polos nya itu." Racau Bua.

Nan hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar nya, ia sampai tak habis pikir kenapa Bua bisa sebenci itu kepada Saint. Apa karena ada kaitan nya dengan Perth? Karena selama ini Nan tau sekeras apa usaha Bua untuk mendapatkan Perth tapi Perth malah memilih Saint, pemuda manis dengan wajah innocent nya itu.

*

Usai kelas terakhir Saint dan Noeul langsung pergi ke lapangan basket, untuk melihat kekasih mereka yang sedang berlatih basket dengan tim nya.


Seperti biasanya Saint sudah menyiapkan sebotol air mineral untuk Perth, jaga-jaga jika Perth merasa haus setelah latihan.


" Mau apa dia di sini...?" Dengus Noeul, ternyata di pinggir lapangan sudah ada Bua dan seperti nya gadis itu sengaja menunggu Perth selesai latihan basket.


Saint menatap Bua, yang di tatap malah tertawa mengejek.

" Ayo Saint, kita duduk di sana." Noeul mengajak Saint untuk duduk tak jauh dari Bua, Saint menurut saja dan mengikuti langkah Noeul.


Setengah jam kemudian latihan pun selesai, Perth, Boss dan yang lain nya berjalan ke arah kursi untuk istirahat.

" Ini, untuk mu." Saint memberikan minuman yang ia bawa kepada Perth.


LOVE IN PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang