02

0 1 0
                                    

Saat di koridor kelas 11 Revan melihat Aza yang berjalan dengan sesekali memperbaiki letak kacamatanya.

"Hai, cupu kita ketemu lagi," Sapa Revan mensejajarkan langkahnya dengan Aza "Mau kemana, Pu?" Lanjutnya.

Aza memutar bola matanya malas, tadi pagi dia nolong Aza karena dia yang mau bully Aza gitu?

Azalea tidam menanggapi kakak kelasnya itu, dia mencepatkan langkahnya dengan sedikit berlari namun tangannya dicekal oleh Revan.

Aza menoleh "Ada apa,kak?" Tanya Aza.

"Lo ga jawab pertanyaan gw, lo mau kemana?" Tanya Revan lagi dengan nada sedikit tinggi.

Aza melihat ke arah lain, malas sekali meladeni Revan. Kalau dia ga pura-pura cupu udah dia tendang ni orang.

"Mau ke kelas," Aza menarik tangannya namun kembali ditarik oleh Revan.

Revan membawa Aza ke warung belakang sekolah, disini biasanya tempat geng SERUPUT bolos.

"Mbok, biasa. Gorengan hehe." Revan duduk dan menyuruh Aza duduk di sampingnya

Disini agak ramai, di isi anak kelas lain yang juga sedang membolos. Revan menatap Aza yang sedang menatap sekitar.

"Biasanya gw sama temen-temen gw bolosnya kesini, gw tau lo belum makan pas istirahat tadi. Makanya gw bawa lp kesini." Revan juga tidak tahu ada apan dengan dirinya, kenapa sekarang dia seperti pacar yang peduli kepada kekasihnya.

Sebenarnya Aza ingin marah, namun Ia urungkan. Toh dia memang lapar.

Aza berdiri berniat ingin memesan namun Revan bilang dia saja yang pesankan, Aza hanya menurut dan kembali duduk di kursi kayu panjang itu.

Aza menatap Revan yang mendekat kearahnya dengan nasi goreng dan es teh di tangannya.

Kirain mau bawa aku ke gudang buat di bully Aza membatin

"Nih makan!" Titah Revan meletakkan makanan itu kehadapan Aza.

Mata Aza berbinar lalu lansung melahap nasi gorengnya, Revan yang melihat itu hanya tersenyum.

Karena Aza yang terlalu lahap memakan nasi gorengnya, ada nasi yang menempel di bibir gadis itu. Revan yang melihatnya berniat membersihkannya.

Saat Revan menyentuh bibir Aza, jantungnya berdetak kencang apalagi saat Aza juga menatapnya. Tatapan mereka bertemu dan sekarang bukan hanya Revan yang dagdigdug tapi Aza juga.

Revan menarik tangannya dan mengalihkan pandangannya, "Maaf," Ucap Revam setelahnya.

Aza yang gugup melanjutkan makannya, nasi gorengnya pun habis tampa sisa. Menyeruput es tehnya dan tampa sadar dirinya bersendawa cukup keras. Sadar ada Revan di sampingnya, Aza hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehe, makasih ya kak udah ajak aku kesini. Untung kelasku lagi jamkos jadi aku ga bolos mapel deh." Aza berterima kasih karena Revan membawanya kesini.

"Gak gratis lagi, sih." Aza yang sedang menyeruput es teh pun menyemburkannya lalu menatap Revan, apa-apaan! nih orang kalo bantuin orang selalu gak ikhlas ya?

Revan terkekeh melihat Azalea yang terlihat kaget, lalu berujar "Lo harus jadi cewe gw, gw gak nerima penolakan!"

Apa ini? cowok disamping Aza ini tidak gila kan?

"Pacar?" Revan menggeleng.

"emang mau jadi pacar gw?" Tanya Revan

"Lo itu cupu! udah cupu, jelek, idup lagi." Aza hanya bisa menelan ludah kasar.

RevazaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang