𝐒𝐨𝐫𝐫𝐲 𝐓𝐲𝐩𝐨...
𝐃𝐚𝐧 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐋𝐮𝐩𝐚 𝐕𝐨𝐭𝐞𝐧𝐲𝐚:)𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 ❤(◍•ᴗ•◍)
"Yaudah deh nana mau, tapi nanti usahain yah calon suaminya nana banyak uangnya" kata jaemin dengan mata berbinar.
"Hahaha tentu saja anak temen ayah kaya kok orangnya"
𝐊𝐞esoknya jaemin tiba-tiba jatuh sakit, tak tau kenapa, jaemin sekarang sedang tidur di kamarnya yang gelap, itu permintaan jaemin agar dirinya bisa tidur dengan nyaman, tidak terganggu oleh cahaya matahari.
"Nana ayo duduk dulu, ini kakak bawain bubur untuk kamu" ujar dejun memasuki kamar sang adik dengan tangan membawa nampan berisi Mangkuk berisi bubur dan juga segelas air putih.
"Nana ga mau makan, pait" ucap jaemin dengan suara lemah,
"De ayolah jangan gitu, nanti lama loh sakitnya"ucap dejun setelah menaruh nampan berisi bubur milik jaemin di naskah samping tempat tidur jaemin.
"Ga mau kak, lidah nana pait" ucap jaemin menyembunyikan seluruh tubuhnya di balik selimut.
"Terus kamu mau sakit terus hah?, gini aja deh kamu mau apa?, biar kakak turuti maumu, asal nanti kamu mau makan bubur ini" ucap dejun mengelus rambut tebal adiknya yang sedikit basah karna keringat.
"Nana mau echan" ujar nana dengan mata terpejam.
"Echan apa de?, belinya dimana biar kakak beliin"ucap dejun mengeluarkan dompet dari kantong celananya.
"Echan bukan barang kakak~, echan temen ade di sekolah" rengek jaemin saat kakaknya mengira haechan adalah barang yang di jual di mall atau pasar.
"Ooh mana kakak tau itu temen kamu de, terus kamu mau kakak telpon dia untuk datang ke sini?"-dejun
"Ga usah, nana mau makan sekarang kak" ucap jaemin mengambil mangkok bubur yang di bawa dejun untuk dia makan.
"Yaudah deh bagus kalo kamu mau makan, di habisin yah, kakak mau ambil obat kamu di bawah" ucap dejun beranjak dari kamar yang adik untuk ambil obat di dapur.
"Hmm"-jaemin
𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡.
Haechan baru saja tiba di kursinya, tapi dia menyadari ketidak hadiran jaemin di kursi depannya, dia hanya melihat jeno yang sedang fokus bermain game di ponsel nya.
"Emm mana jaemin?" tanya haechan setelah mengumpulkan keberanian untuk bertanya ke jeno, bukan nya haechan takut dengan jeno, haechan hanya sedikit canggung menanyakan keberadaan jaemin pada jeno.
"Mana gw tau" jawab singkat jeno karna males meladeni haechan.
"Cih"-haechan
Kelas pun di mulai, haechan mau pun jeno sama-sama tak fokus karna pikiran mereka berdua hanya tertuju ke sosok jaemin. Selesai kelas haechan mencari tau di mana tempat tinggal jaemin, untungnya ada salah satu temanya mengetahui dimana jaemin tinggal.
"Thanks, nanti gw traktir lu dikantin" ujar haechan setelah mengetahui di mana tempat tinggal jaemin dari teman kelas nya.
"Santai aja chan, gw tagih nanti besok dikantin ye"ucap teman sekelas haechan
" iye, dah sono pulang, gw mau pergi sekarang"ujar haechan perjalanan meninggalkan teman sekelasnya sendiri.
Tak perlu waktu lama, sekarang haechan sudah berdiri di depan rumah jaemin, haechan tampak gugup untuk mengetuk pintu kediaman jaemin.
Krekk🚪
"Loh haechan?"
"Hah?" haechan yang tadi menundukkan kepalanya karna takut pun mendongakkan kepala nya menatap seseorang yang baru saja membuka pintu.
"Bunda winwin?"-haechan.
"Iyah ini bunda, kamu kok tau rumah bunda chan? , apa mae kamu yang nyuruh kamu kesini?, mau ngapain?" tanya winwin bertubi-tubi yang membuat haechan pusing denger nya.
"Haechan mau ketemu sama jaemin bunda, jaemin sapanya bunda yah?"tanya haechan yang penasaran siapa sosok jaemin di keluarga Nakamoto?.
"Nana anak bungsu bunda haechan, kamu masa lupa sama teman kecil kamu" jawab winwin dengan senyum manis nya.
"Teman kecil?, haechan ga inget bun"-haechan
"Yaudah yuk masuk, nana lagi ada di kamar nya, lagi istirahat" ujar winwin membukanya pintu rumahnya lebar-lebar agar haechan masuk ke dalam rumah.
"Jaemin sakit bun?" tanya haechan saat mereka berdua sudah duduk di sofa ruang keluarga.
"Iyah nana sakit, badanya panas" jawab winwin dengan wajah sedih, dia kesian dengan keadaan anak bungsu nya.
"Boleh haechan jenguk jaemin bun?" tanya haechan meminta izin ke winwin untuk menjenguk jaemin di kamarnya.
"Boleh, yuk bunda anterin ke kamar nana"ucap winwin beranjak dari duduknya lalu berjalan terlebih dahulu agar haechan mengikuti nya dari belakang.
"Nih di minum obatnya" kata dejun memberikan dua buah obat ke jaemin.
"Nana ga mau~" rengek jaemin menolak obat yang di berikan oleh kakaknya.
"Di minum de, biar cepet sembuh"-dejun
"Ga mau~"-jawmin
"Minum"-dejun
"Ga mau kak"-jaemin
"Di minum de biar cepet sembuh"-dejunKrekkkk🚪
"Kenapa kalian ribut?, nana kenapa sayang?" tiba-tiba winwin masuk dengan haechan di belakangnya, jaemin belum menyadari keberadaan haechan karna kepalanya sangat pusing.
"Ini bun ade ga mau minum obat nya, padahal kan biar cepet sembuh" ujar dejun mengadukan jaemin yang tidak ingin meminum obat ke bunda nya.
"Ade di minum gih obatnya, biar cepet sembuh" bujuk winwin duduk di kasur samping kiri jaemin, winwin kayanya melupakan seseorang.
"Di minum yah obatnya"-winwin
"Hiks hiks hiks tapi pait bun obatnya, hiks hiks hiks nana ga suka hiks hiks hiks" tangis jaemin karna dirinya benar-benar tidak menyukai rasa dari obat yang akan di minum nya nanti.
"Semua obat pahit sayang, tapi bisa menyembuhkan sakit dengan cepat" jelas winwin dengan sabar, agar anaknya bisa mengerti dengan omongan nya.
"Hiks hiks hiks hmm nana mau minum, tapi hiks hiks hiks nanti nana mau eskrim yah?" ucap jaemin meminta imbalan jika dia meminum obat tersebut.
"Eskrim?, boleh tapi sembuh dulu adenya" ucap winwin sambil mengelus pipi anak bungsu nya.
Lagi asik-asiknya nontonin ade sama bunda nya ngobrol, dejun di kejutkan oleh kehadiran haechan di belakang tubuhnya.
"Lu siapa?, maling yah?" tanya dejun dengan nada tegas.
"Saya bukan maling, saya temen jaemin"-haechan
"Echan?"-𝐣𝐚𝐞𝐦𝐢𝐧
𝐒𝐨𝐫𝐫𝐲 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐮𝐩, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚𝐡:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate you OR Love you (Hyuckna)
Acakcerita tentang haechan dan jaemin yang terjebak di zone hate you 🐻Hyuckna🐰 Haechan- dom Jaemin- uke BxB