Buku

448 32 2
                                    

chap 2.

Keesokan harinya—

Draco sedang duduk rooftop sekolah, memakainkan handphone nya.

"Lu gue cariin kemana-mana" Draco menoleh melihat Oliver yang berjalan kearahnya. "Kenapa lu cari gue?" tanya Draco.

Oliver menghela nafas "Ga ada, lu ga belajar? mingdep kita udah ulangan akhir" Oliver duduk disebelah Draco, nafasnya tampak ngos-ngosan

"Belajarnya pas waktunya mepet aja biar inget" jawabnya santai, Draco menoleh ke arah Oliver "Lu kenapa ngos-ngosan gitu?"

"Nyari elu" Draco menyeriyit "Ngapain lu nyari gue cuma buat nanya belajar apa kaga" Oliver tampak kesal, "Ya jelas bukan itu doang elah" ucapnya

"So?" Oliver menolah, wajahnya tampak serius. Draco merasa dirinya diintimidasi oleh orang didepannya "Oke jadi gini, lu kenapa kemarin nanyain Harry?"

"Harry siapa?" Oliver menepuk jidatnya "Ade gue" Draco hanya ber-oh saja. "Lu kenapa nanyain ade gue kemarin?" tanya Oliver lagi

"Nothing. Gue kaget aja liat dia masuk rumah lu, eh ternyata ade lu." Oliver nampak berpikir "Lu kenapa bisa nanyain ade gue?'

"Gue ketemu sama dia pas kejebak hujan" Oliver hanya mengangguk 'Lu tertarik sama ade gue ya?" ucap oliver tersenyum maut

"Sorry gue ga gay" Draco bangun lalu menuju pintu rooftop berniat kembali kekelas. "Gue pegang kata-kata lu Draco Elsa Malfoy" gumam Oliver

Dikelas—

Pelajaran pak Snape berlangsung tapi Draco tidak fokus gara-gara perkataan Oliver tadi "Lu tertarik sama ade gue ya?" kata-kata itu terus-menerus berlalu lalang dikepalanya

"GA!" Draco tiba-tiba mengebrak meja membuat seisi kelas menoleh kearah Draco termasuk pak Snape. Draco meruntuki kebodohannya berteriak dikelas

"Aku harap kau belum menjadi gila Mr. Malfoy" ucap pak Snape membuat seisi kelas tertawa "silent. Kau bisa kembali duduk Mr. Malfoy, dan jangan berisik"

"Maaf pak" Draco mengusak rambutnya kasar, kenapa dia bisa kepikiran perkataan sepele seperti itu?

Bel pulang sekolah berbunyi.

Draco mengambil tas nya dan beranjak pergi tapi ditahan Theo. "Woi kita main dirumah Oliver gas?" ucap Theo. "Jangan dirumah gue, bonyok gue baru aja balik" ucap Oliver menolak.

"Dirumah gue gimana? mama masak banyak nih" ucap Theo dan semuanya mengiyakan kecuali Draco.

"Sorry gue ada hal penting yang harus dilakukan sekarang juga, kapan-kapan gue ikut ya" Draco langsung berlari keluar kelas

Hal pentingnya adalah komik horor yang baru saja rilis di gramedia membuatnya harus segera bergegas kesana agar komik resmi berisi tanda tangan penulisnya belum habis terjual.

Draco bergegas pulang karena ingin segera membaca komiknya, tapi cuaca perpihak lain. hujan  yang sangat deras turun membuatnya harus berteduh lagi karena tidak membawa mantel.

"Lo.." orang didepannya menoleh "Kakak lagi" ucap laki-laki didepannya, Harry Potter. Draco duduk disampingnya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.

"Kejebak hujan lagi kak?" tanya Harry dan Draco mengangguk "Lo juga?" Harry mengeleng "Enga, niatnya emang diem disini" ucapnya lanjut membaca buku

"Itu bukannya komik wajah terkutuk?" Harry langsung menoleh mendengar ucapan Draco "Kakak tau?" tanyanya antusias

Draco mengeluarkan senyum sombongnya lalu mengeluarkan buku dari tas nya lalu memberikannya pada Harry. "KEREN ADA TANDA TANGAN PENULISNYA" teriak Harry girang

"Kakak ngantri demi itu tadi" tanpa sadar Draco menyebut dirinya 'kakak', Harry menoleh memberikan buku itu pada pemiliknya "Aku udah ngantri tapi ga dapet huft" ucapnya menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Tingkahnya sangat lucu menurut Draco "Kamu mau?" Draco menyodorkan buku ditangannya dan langsung ditolak keras oleh Harry "Gausah kak sumpah gausah, kakak ngantri demi itu mana mungkin aku minta"

Draco tersenyum kecil lalu mengambil buku yg berada disamping Harry lalu menaruh bukunya "Kita tukeran" ucap Draco membuat Harry semakin tidak enak

"Duh kak ga apa, ini milik kakak gausah dikasi aku" Harry mengaruk kepalanya yg tak gatal "Gapapa, kalo kamu pengen ambil aja. kakak ga terlalu butuh"

Harry memandangi Draco penuh makna "AAA KAKKK BAIK BANGET MAKASI!"Harry tanpa sadar memeluk Draco membuat sang empu terkejut

"Eh maaf kak ga sengaja, kesenengan" Harry meruntuki kebodohannya sendiri.

Beberapa saat terasa canggung karena kejadian tadi. "Kamu ga pulang?" tanya Draco memecah suasana "Nantian aja kak"

"Sini bareng sama kakak aja" Draco menaiki Dodo, menepuk jok belakangnya "Duh aku makin ga enak sama kakak" ucap Harry malu

"Gapapa ayo cepet nanti hujannya deres lagi" Draco benar. karena sekarang musim hujan jadi cuaca sulit diprediksi. jadi mau tak mau Harry harus ikut dengan Draco.

"Duh jangan buat baper aku dong kak" batin Harry

Tbc

Me, You And Rain [DRARRY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang