I'm here, Harry

278 22 2
                                    

chap 10.

Harry berjalan tidak tentu arah sampai dia berada di taman dekat rumahnya. Dia duduk di bangku taman, kedinginan, sendirian, kehujanan.

Dia berusaha untuk tidak menangis tapi yang pasti itu tidak bisa. Harry menangis sesenggukan disana "Kenapa aku gabisa kaya anak-anak lain yang disayang" gumamnya menutup matanya mengunakan satu tangan

Pundaknya terasa lebih hangat, dia melihat pundaknya mendapati jaket kulit berwarna hitam lalu Harry menoleh melihat seseorang yang berdiri disampingnya

Harry langsung memeluk orang itu. "Nangis aja Harry, keluarin semuanya biar kakak dengerin seluruh keluh kisah kamu" ucap Draco mengelus rambut milik Harry

"Kak.. Harry capek banget" Draco prihatin dengan kondisi Harry saat ini, bicaranya terbata-bata karena sesenggukan "Kakak paham Harry, nangis aja, keluarin semua tangis kamu" Draco memeluk Harry lebih erat

Selang beberapa menit

Harry sudah mulai tenang, Draco mengajak Harry untuk berteduh meskipun baju mereka sudah basah semua "Udah tenang? jangan nangis lagi ya, kasian mata kamu nanti sembab" Draco mengusap air mata Harry "Shh sakit" Harry meringis pelan membuat Draco menatap Harry khawatir

"Kenapa Harry?" Draco melihat pipi harry yang sedikit merah "Kamu.. dipukul?" Draco bertanya pelan

"Eh enga kok kak cuma sakit gigi" Harry mencoba tersenyum tapi tetap saja tidak bisa membohongi Draco

"Kita pulang dulu ya?" Harry sontak menggeleng. Dan Draco paham itu. "Pulang ke rumah kakak, Harry" Harry tetap menggeleng "Aku ngerepotin"

"Enga dong, nih dulu pake" Draco memakaikan Harry helm dan jaketnya padahal dia sendiri hanya memakai kaos polosan berwarna hitam "Kakak aja yang-"

"Kamu aja" kata Draco cepat lalu menuju kerumahnya.

Sepi. Seperti Draco hanya sendirian dirumah besar ini.

"Sepi ya? soalnya jam segini mama biasanya dikamar terus papa lembur pasti" seolah Draco tau pikiran Harry. Harry menganguk mengerti lalu melihat seorang anak perempuan SMP yang sedang membuat mie didapur

"Kak Draco bawa siapa?" tanya Luna- adik sepupu draco- "Temen, udah gausah sewot. Oiya Luna, cariin kak Draco sweater atau hoodie di kamar sebelah sama celana sekalian" ucap Draco mengandeng Harry menuju kamarnya.

"Minimal minta tolong" gumam Luna kesal

Draco mengambil handuk, menyuruh Harry duduk dikursi sambil mengeringkan rambut Harry yang membuat wajahnya sedikit memerah

Tok Tok Tok..

"Nih kak" ucap Luna memberikan hoodie Draco berwarna biru muda. Luna mendekat kearah Harry "Halo kak aku Luna" ucapnya terseyum "Halo Luna, aku Harry" luna tampak berpikir sejenak

"OH! KAK HARRY-" Draco membungkam mulut Luna "Maklum Rry anak-anak. Lu mending balik sono hus hus" Draco mengusir Luna "Emangnya kenapa kak?"

"Gapapa" ucapnya canggung. "oiya nih pake ya, kamu mandi aja dulu" harry mengangguk mengerti lalu pergi ke kamar mandi.

Draco melihat Harry sudah masuk dan dia dengan cepat mengirim pesan kepada Oliver dan memberitahu bahwa Harry berada dirumahnya

Draco mandi di kamar mandi bawah. Harry sudah selesai mandi dan kemudian melihat chat Oliver yang belum dia jawab, sangat sulit untuk menjawab sekarang. Sampai Draco masuk membawa nasi goreng

Draco duduk disebelah Harry lalu menyodorkan sendok berisi nasi goreng. "Kakak aja, Harry ga laper" Harry menunduk "Harry. buka mulut aaa" Harry melihat Draco sejenak lalu tersenyum kecil dan menerima suapannya

Setelah makan, Draco mengobati luka lebam dipipi Harry "Kakak tau, jadi kamu gabisa boong sama kakak" ucap draco mengolesi salep dan Harry hanya diam menatapnya.

"Kamu tidur dikasur, biar kakak disofa" Harry merasa tidak enak dengan Draco "Gausah kak, kakak dikasur aja, buat Harry disofa"

"Enga Harry, kakak disofa"
"Harry disofa kak"
"Biar kakak aja Harry"
"Harry aja kak"

Draco menghela nafas menarik Harry membuat mereka berdua jatuh kekasur "Yaudah kalo gitu kita tidur dikasur berdua" Harry memerah seketika "Kak" Draco membalas dengan deheman

"YA JANGAN DIPELUK JUGA DONG KAK" ucap Harry dalam hatinya berteriak tetapi dia mencoba kalem saat ini

"Kak, jangan dipeluk juga nanti kalo kakak ga nyaman gimana?" tidak ada jawaban. Harry mencoba berbalik "kak-"

Harry melihat Draco tertidur dengan wajah damainya. "damai banget muka kak Draco kalo tidur" gumam Harry gemas sendiri kemudian menyusul Draco masuk kedalam mimpi

Tbc

Me, You And Rain [DRARRY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang