04.journey

7 2 0
                                    

★now

__________________________________

"Lo berlebihan"
Hyunjin jongkok menatap mata yang terpejam

"Ini baru pembukaan"
Darah menetes dari ujung belati yeji

"Tapi Jeno belum menyadari semua ini ok, dan gw yakin dia gak akan pernah bisa maafin siapapun yang nyakiti kehidupan nya"
Hyunjin berdiri

"Heh...., Kenapa, kenapa dia sebuta itu dengan mahluk iblis ini, gw bertahan Sedari dulu untuk ndapatin dia, tapi mahluk ini selalu ngehalangi gw, gw bertahan njalani waktu selama berjuta tahun cuma buat dapetin dia, dan kali ini gw yakin gw bisa"
Yeji berbalik dan pergi dengan asap hitam

"Bukan Jeno yang salah, tapi Lo sendiri yang di buatakan cinta lo ke Jeno"
Hyunjin menghilang

.........

Tangan terangkat setara dengan mata, menghalangi silau cahaya matahari

Jeno mengerjapkan matanya, kicauan burung memecah keheningan

Jeno duduk, angin menerpa rambutnya halus, berada di bukit dengan bersandar di pohon yang rimbun, membingungkannya, bagaimana bisa ia di sini

"Aku tak mampu menjaga mu"
Suara diiringi langkah kaki yang mendekat

Jeno menyadari suara wanita menyapa telinganya

"Lo siapa?"
Jeno mendongak mencoba melihat wajah samar yang mendekatinya, namun wajah itu tetap tak bisa ia lihat

"Kita belum di pertemukan, aku tak mengetahui siapa kau, kau tak dapat mengetahui siapa aku, aku hanya meminta, sebelum kita di pertemukan, kita harus saling menjaga"
Wanita tersebut menjongkok
Memegang telapak tangan Jeno

"Sampai kita bertemu lagi"
Wanita tersebut seketika menghilang menjadi helaian bulu putih yang berterbangan

Jeno merasa sesak, dia merasa seperti ada beribu pisau yang menancap di jantung nya

Ini mimpi, ujar Jeno pelan

.......

Derit langkah kaki menggema di lorong

"Pagi semua, kita berangkat sekarang?"
Haechan merangkul bahu jisung

"Tas Lo kegedean, Lo bawa seisi rumah lo"
Chenle menatap haechan julid

Lagian tas ransel haechan super besar di bandingin yang lain,
yang di julidin cuma nyengir kuda

"Kagak lah, gw cuma butuh banyak barang buat persiapan"
Haechan nenteng tas nya

"Lo kira kita mau kemah apa"
Renjun nyaut

"Ini persiapan buat ngelawan mahluk itu, gw punya barang barang berguna di sini"
Haechan riang

"Dih, Lo bawa apaan, lagian mau Lo bawa barang apapun buat ngejauhin tu mahluk, gw yakin tu mahluk udah ngincar Lo, soalnya Lo paling aneh"
Chenle ngejek

"Jeno mana?"
Renjun ngeliat se isi ruangan

"Belum datang"
Jawab yuta

"Lo yang selalu sama Jeno, yut, dia belum sembuh?"
Renjun khawatir

"Udah, sebelumnya kita mau berangkat kemarin, tapi karena nunggu Jeno beneran sembuh jadi kita berangkat di undur sehari, tapi dia udah sembuh kok, bentar lagi juga sampe sini"
Yuta njelasin

"Tapi kok gw takut dia sakit lagi gak ketauan, kemarin aja waktu rapat dia sakit, dan sebelum rapat dia juga sakit gak ngomong ke kita kan, jeno memang pendiam jarang ngomong tapi kalok sakit kok gak ngomong juga, jengkel gw"
Renjun berkacak pinggang

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

★The legend of pretty storm ♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang