"halo pak"sapa seorang wanita saat melihat Ekta meletakkan buku miliknya
"Halo juga Bu Riri"ucap ekta terkesan malas
"Mm bapak mau GK makan siang bareng saya kebetulan saya lagi GK ada janji"ucap wanita yang di panggil Riri
Dia adalah guru yang baru mengajar di sini setahun yang lalu umurnya terkesan 4 tahun lebih tua dari Ekta namun wajahnya masih punya muda
Di tambah dia juga agak genit dan sering memakai seragam ketat dan rok pendek
"Maaf Bu saya masih ada urusan kalau begitu saya pergi dulu"ucap Ekta
Lalu segera keluar dari ruang guru meninggalkan Riri yang hanya mengertakkan giginya kesal
Sedangkan saat ini ekta sedang berjalan menuju kantin
Dan seakan akan teringat sesuatu Ekta mengambil ponselnya yang berada di sku dan membuka kalendar
"Tanggal 27 bulan 4 20×× berarti hari ini"batin Ekta
Lalu segera menyimpan kembali ponselnya
Dan berniat melanjutkan jalan sebelum suara seseorang menghentikannya
"Pak ekta! "Teriak seseorang itu
Dan terlihatlah seorang siswi yang sedang berlari ke arahnya
"Ada apa Juli?"tanya ekta saat melihat bawah siswi itu adalah salah satu anak di kelasnya
"HOS anu HOS itu pak HOS indah bully alisya terus Andre malah nampar HOS indah HOS "ucap Juli sambil mengambil nafas
Mendengar ucapan Juli Ekta semakin yakin bahwa ini adalah salah satu plot cerita yang mana
Alisya tidak segaja jatuh di depan indah dan Andre yang salah paham justru menampar indah
"Lalu di mana mereka saat ini?"ucap ekta
"Di kantin pak para guru jarang ke kantin jadi GK ada yang pisahin mereka "ucap Juli
Membuat Ekta mengangguk lalu segera berjalan ke arah kantin di ikuti Juli di belakangnya
__________________________
Di sebuah bandara internasional Indonesia terlihat sebuah jet yang sedang mendarat di salah satu pendaratan
Saat jet itu selesai mendarat terlihat beberapa orang ber jas hitam tengah berbaris
Lalu pintu dari jet itu terbuka dan menampilkan seorang pria berkulit sawo dengan rambut hitam pekat
Pria itupun turun dan semua orang berjas hitam itu membukukan badannya
"Selamat datang kembali tuan muda Brin!"ucap orang orang berjas itu
"Jangan memanggilku tuan muda karna aku sudah bukan bagian dari keluarga bodoh itu mulai sekarang panggil aku master dan jangan bilang ke siapapun bahwa aku Brian ageliko telah kembali setelah 5 tahun"ucap pria itu yang ternyata adalah Brian
"Siap master!"ucap serempak mereka
Dan Brian pun segera berlalu pergi dari bandara mengunakan mobil sport merah miliknya
"Sebenarnya aku benci Kota ini tapi jika harus membuat mu kembali kepada kami aku pun siap untuk pergi ke neraka ketua"batin Brian
Dan mobile miliknya pun semakin cepat
_______________
"Jadi indah membully alisya dan Andre yang melihat itu menampar indah dengan dalil ingin menghentikan aksi indah benar begitu?"ucap Ekta
Sedangkan saat ini 3 orang yang di depannya hanya menunduk
Beberapa menit yang lalu ekta telah sampai di kantin dan keadaan kantin benar benar seperti kapal pecah
Dan 3 orang yang membuatnya seperti itu di tarik oleh ekta menuju ruang BK
Dan di sinilah mereka berada dengan pak bomo guru BK yang terbilang sangat killer yang saat ini sedang minum kopi dengan di temani bakwan
"Benar pak"ucap Andre
Membuat ekta menghela nafas
"Apa kmu sudah bertanya kepada alisya apakah dia di bully atau tidak?"ucap Ekta
Membuat tubuh Andre menegang lalu melirik ke arah alisya
"Lalu alisya sekarang bapak nanya kmu di bully sama indah atau tidak?"ucap ekta
Membuat alisya menggeleng
"Enggak pak tadi say GK segaja jatuh karna tali sepatu say belum di iket dan indah berniat nolongin saya berdiri lalu tiba tiba saja Andre datang dan langsung nampar indah say ingin jelaskan namun Andre malah menghiraukan ucapan saya"jelas alisnya dengan rasa bersalah
Membuat Andre yang mendengar itu terkejut
Sedangkan ekta yang melihat Andre terkejut Hanya menghela nafas
"Andre kamu denger sendiri kan apa yang di katakan alisya?"ucap Ekta
Membuat Andre mengangguk
"Denger pk"ucap Andre
"Bapak kecewa sama kamu Andre"ucap ekta
Membuat Andre terdiam
"Bukan hanya menampar seseorang yang tidak bersalah kamu juga langsung mengambil tindakan sebelum mengetahui kejadian yang sebenarnya, bapak harap setelah kejadian ini membuat kamu belajar Andre bahwa kamu harus menyelidiki sebelum mengambil tindakan paham?"ucap Ekta
"Paham pak"ucap Andre
Membuat Ekta tersenyum tipis lalu beralih ke indah yang sedang memainkan jarinya
"Membela diri itu bagus indah malah sangat bagus tapi setidaknya gunakan pikiran jangan terlalu terbawa emosi bukannya mereda malah akan semakin memperparah keadaan paham?"ucap Ekta
Membuat indah mengangguk
"Jadi bapak harap kalian jangan mengulangi kejadian seperti ini lagi"ucap ekta
Lalu menoleh ke arah pak bomo
"Jadi pak soal hukuman mereka?"tany ekta
Membuat pak bomo yang sedang minum sendikit tersedak
"Saya serahkan kepada pak Ekta saja karena anda wali kelas mereka "ucap pak bomo
Membuat Ekta mengangguk
Lalu menoleh ke arah mereka bertiga
"Kalian akan di skors selama 3 hari apa ada yang keberatan?"ucap ekta
Dan mendapati gelengan dari mereka bertiga yang artinya tidak ada yang keberatan
"Baiklah bapak akan buat surat untuk orang tua kalian sekarang kalian bisa kembali ke dalam kelas"ucap Ekta
Di angguki mereka bertiga lalu mereka pun segera berjalan keluar
"Kami permisi dulu pk"ucap Andre,alisya dan indah
"Kalau begitu say juga permisi pak"ucap ekta kepada pak bomo
Sedangkan PK bomo mengangguk
Dan Ekta pun segera berjalan keluar dari ruang BKSaat dalam perjalanan menuju ruang guru ponsel Ekta tiba tiba bergetar
Dan ekta pun berhenti untuk melihat dia yang menelponnya
"Veron?"batin ekta melihat siapa yang menelponnya
Lantas Ekta pun segera mengangguk panggilan tersebut
"Iya ada apa Ron?"tanya ekta
"Halo bang aku dapet kabar kalo pembunuh yang sedang jadi buron berada di sekitar sekolah yang saat ini Abang ajar lebih baik Abang peringatkan par murid untuk berhati hati"ucap Veron dari seberang
Mendengar ucapan Veron Ekta pun segera mengangguk lalu tidak bisa i lihat Veron
"Iya Abang bakal sampein ke para murid untuk berhati hati"ucap ekta
Lalu menutup panggilan itu
Dan segera pergi ke kelasnya untuk memperingati para murid
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm a teacher (Hiatus)
Ficção Adolescentetentang Denis Ekta Hermansyah yang harus pasrah akan takdirnya yang harus terseret ke sebuah novel bukan sebagai protagonis, antagonis maupun saudara mereka dia justru menjadi seorang figuran yang mana figuran itu adalah wali kelas dari seluruh tok...