tiga

27 14 0
                                    

⚠typo bertebaran

🍂.......... Happy reading.......... 🍂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di rumah sakit mereka langsung menuju ruangan rina.

" bun, maafin abang baru bisa kesini abisnya hp abang ilang waktu balik ke kost " ucap andre sembari memeluk sang bunda.

" iya bang gapapa, emang hp abang terakhir abang pegang di mana?" tanya rina kepada andre

" gatau bun abang lupa "

" coba ingat- ingat lagi, terakhir abang memakai hpnya di mana " titahnya

Andrepun mengingat - ingat dimana terakhir ia memakai handphonenya

" yaudah nanti ayah ganti hp kamu, tapi cari dulu aja kalo ga ketemu ayah ganti " ucap reno yang baru saja masuk dan mendengar pembicaraan rina dan andre

Di sisi lain vira yang mendengarnya merasa sedih dan memilih untuk pergi keluar ruangan.

" kenapa ayah sayangnya cuma sama abang, sedangkan sama gue ayah ga seperhatian itu " lirihnya dalam hati

Vira hanya bisa menangis seorang diri di luar ruangan tanpa ada yang menemaninya.

.......

Sedangkan di koridor rumah sakit rian tengah berjalan seorang diri menuju apotek dan memegang sebuah resep obat yang akan dirinya tebus untuk sang kaka.

Namun tiba-tiba dirinya teringat bahwa ibu dari teman nya tengah di rawat di rumah sakit ini.

" apa aku sekalian jenguk ibu nya vira aja yaa" pikir nya.

" ya udah deh mampir bentar " gumam nya lalu berjalan menuju ruangan yanh terdapat bunda rina di rawat.

Sesampainya di depan ruangan tiba-tiba rian mendengar seseorang tengah menangis sembari terduduk menyembunyikan kepala nya di balik lipatan kaki.

Rian pun perlahan menghampiri wanita tersebut lalu menepuk pelan pundak nya.

"mbak? " tanya nya.

Wanita itu pun menoleh dengan mata sembab " rian?" ucap nya purau hampir saja suara nya tidak terdengar.

" loh vira kamu ngapain nangis di sini? " ujar rian lalu menarik pelan tangan vira

" kenapa ayah cuman sayang sama abang? " tanya dengan mata sendu.

Sedangkan rian menatap sedih vira lalu menarik pelan kepala vira kedekapan nya.

" sttt... Pasti ada saatnya ayah kamu sayang sama kamu" ucap rian menenangkan.

" kapan yan kapan?? "geram vira.

" sabar vir, kamu gak sendiri "rian menjeda ucapan nya " ada aku di sini yang terus nemenin kamu " lanjut nya.

" hikss... Aku gak kuat rasanya pengen nyerah yan " tangis vira pecah, tangan nya meremas-remas jaket yang di pakai rian, memeluk nya sangat erat .

" kalo kamu nyerah gimana sama perjuangan aku? "

Sedangkan vira yang mendengar nya pun hanya menatap mata rian yang menatap nya penuh kelembutan.

Rumah Yang Berantakan [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang