NTL 5

225 20 0
                                    

Pagi ini Joohyun bangun pagi2 sekali. Dia sengaja ingin membuatkan sarapan untuk adiknya dan ingin memperbaiki hubungan mereka yang sekarang cukup renggang.

Chaeyoung turun melalui tangga menuju kebawah dengan wajah dinginnya. "Hai Chaeng kesinilah kita sarapan bersama ya kakak sudah lama engga sarapan bareng kamu, nih kakak udah buatin nasi goreng kesukaan kamu" ucap Joohyun dengan bahagia dan meraih tangan Chaeyoung

"Ga ada waktu, gue mau ke cafe" ucap Chaeyoung sambil menghempaskan tangan Joohyun. Untuk dibentak atau diomeli Chaeyoung, Joohyun masih bisa namun Chaeyoung bersikap dingin padanya membuat hati Joohyun rasanya perih.

"Chaeng kamu engga bisa giniin kakak, aku itu kakakmu hargailah sedikit" Joohyun 

"Hargai? Gue cuma bisa hargai orang yang menghargai gue juga" ucapnya 

"Kenapa sih kamu engga pernah melihat kakak sekarang?" ucap Joohyun membuat Chaeyoung berbalik dan menghampiri Joohyun dengan tatapan tajam

"Gue lulus yang dampingin Jisoo, gue sakit yang ngurus Jisoo, gue ulang tahun yang rayain Jisoo sama Lisa, gue hancur yang nemenin Jisoo, gue mabuk juga yang ngurus Jisoo sama Joy, lo apa? lo malah dateng dan nampar gue, nyalahin gue atas apapun yang terjadi tanpa lo tau apa penyebab gue mabuk, lo apa? lo cuma sibuk ngurusin perusahaan kesayangan lo itu dan sibuk menyalahkan gue" Chaeyoung

Ada setetes air mata yang jatuh dipipi Joohyun saat mendengar penuturan Chaeyoung. "Kakak ngelakuin itu buat kebaikan kamu de, kakak kerja juga buat kamu dan keluarga kita" ucap Joohyun

"Perlu diketahui ya gue juga kerja buat keluarga ini tapi gue tau mana prioritas, oh iya lupa emang prioritas lo kan perusahaan" Chaeyoung membuat Joohyun terisak

"hiks... De maafin kakak kita mulai lagi ya" mohon Joohyun memegang tangan Chaeyoung

"Lepasin gue, gue benci sama lo kak! Gue benci sama lo Bae Joohyun!" Chaeyoung sambil terus melangkah keluar. Joohyun yang sudah menangis hanya bisa terluruh duduk menatap kepergian Chaeyoung

Chaeyoung terduduk didalam mobilnya. Diapun menangis, hatinya juga teriris melihat kakak kesayangannya menangis sederas itu karena dirinya. Bohong jika Chaeyoung sudah tidak peduli dengan kakaknya, diapun masih sangat sayang padanya namun rasa benci akan diabaikan oleh kakaknya demi perusahaan itu lebih besar.

"maafin gue kak tapi gue benci sama lo" batin Chaeyoung sambil menangis didalam mobilnya

Di cafe...

"Chaeng!!!" Jisoo mengagetkan Chaeyoung yang terduduk melamun menatap keluar jendela

"Ish kak Ji ngagetin aja" Chaeyoung

"Lu jelek banget ngelamun gitu" Jisoo

"Kenapa lagi Chaeng?" Lisa

"Kak Joohyun biasa, dia minta maaf terus nangis luruh2" Chaeng

"Mwo? Terus kalian baikan dong? Jadi kakak ade yang manis lagi" Lisa

"enggak, gue tepis tangan dia terus gue tinggal pergi" Chaeng

"Chaeng ko lo jahat banget sih, kak Joohyun udah mau minta maaf lho bahkan dia nangis, dia cuma butuh adenya balik lagi jadi adenya yang dulu" Jisoo

"gue udah terlanjur benci kak Ji, dia sering banget ngecewain gue dengan mengabaikan gue" Chaeyoung

"Okay Chaeng kita ngerti dan kita juga engga bisa maksa lo, tapi harus lo inget kakak lo sayang banget sama lo cuma dia engga bisa aja nunjukinnya lagian lo merasa kecewa gini karena lo juga nunggu kesadaran kakak lo kan? lo engga pernah kan deeptalk tentang isi hati lo? Makanya kak Joohyun engga tau keadaan lo dan lo sering kecewa, coba deh lo bicara baik2 sama kak Hyun" Lisa

Jisoo mengelus punggung Chaeyoung yang terlihat berpikir dan sedikit merasa bersalah. 

Sepulang dari cafe Chaeyoung tidak pulang. Dia memilih ke club kesukaannya. Rasanya kepalanya pening memikirkan semua hal yang terjadi.

"Chae ngapain lo kesini ntar dijewer lagi deh sama kakak lo" Joy 

"Ah gue engga peduli, gue mau melepas penat" Chaeng

gelas demi gelas alkohol sudah Chaeng tenggak habis membuatnya mabuk berat dan seperti biasa dia tertidur dengan kepala dimeja. 

"hmm anak itu biarlah nanti kuantar pulang saja" ucap Joy yang melihat Chaeng tertidur

Nothing To LoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang