𝗥𝗝𝗟 || 𝖫𝗈𝗏𝖾.

105 14 1
                                    

REMUS JOHN LUPIN X ANNE CRUZ

──═━━═──

Remus terlalu takut untuk jatuh cinta, semua karena dirinya yang seorang werewolf. namun, bagaimana dengan lancangnya ia jatuh cinta dengan perempuan yang begitu di agung-agungkan para murid Hogwarts. parasnya yang begitu menawan dengan senyum indahnya bak malaikat. perempuan tersebut—Anne Cruz. apalagi dengan status keluarganya yang pureblood terpandang. remus terlalu malu, memikirkan bagaimana tak pantas dirinya jatuh cinta dengan perempuan sempurna seperti Anne.

namun beruntungnya Remus, perempuan tersebut memiliki perasaan yang sama. hingga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih. hubungan mereka berjalan sudah hampir 1 tahun dengan Remus yang terus menyembunyikan siapa dirinya.

ya, satu hal yang Anne tidak tahu dari Remus adalah, bahwa kekasihnya seorang werewolf. Remus terlalu takut untuk memberi tahu Anne. ia tidak siap untuk berpisah dengan kekasihnya, tida siap dengan tatapan takut yang diberikan oleh gadisnya. ia terlalu takut. tapi ia sudah tidak sanggup pula untuk menyembunyikan semua ini. hingga remus menyiapkan dirinya untuk mengajak kekasihnya didekat danau hitam. berniat untuk memberi tahu kekasihnya bahwa ia seirang werewolf.

ia sudah sangat siap dengan semua reaksi yang ditunjukkan kekasihnya. ia siap jika keksihnya akan meminta untuk mengakhiri huungannya, ia siap dengan tatapan ketakutan yang akan terpancar dari kekasihnya. ia siap, sungguh siap dengan semuanya.

kekasihnya dengan senyuman manisnya berjalan menghampirinya. remus tersenyum, mungkin inilah terakhir kali ia melihat senyuman manis Anne kepada dirinya. mungkin setelahnya, anne tidak lagi memancarkan senyuman itu, senyuman itu akan beralih dengan tatapan datar tanpa adanya senyuman.

"hello, ada apa kamu mengajakku bertemu di tengah waktu sibuk belajar ini. remus?" tanyanya sambil terkekeh pelan, remus terlihat diam nampak ragu untuk mengatakan semuanya. ia menoleh kesamping menatap ke segala arah yang penting bukan anne. memilih kata-kata yang pas untuk memberitahunya. Anne mengrenyit khawatir melihat wajah gelisah remus. tangannya terulur untuk menangkupkan ke pipi remus. 

"ada apa remus? apa yang menganggu pikiranmu?" suaranya terlampau lembut dengan nada kekhawatiran yang terselip. remus meneguk ludahnya susah payah menatap mata biru Anne yang begitu bersinar. lidahnya terlalu kelu untuk mengatakan semuanya. namun usapan ibu jari anne pada pipi yang terdapan bekas luka itu menghangatkan hatinya. ia harus bisa untuk mengatakannya pada anne. bagaimanapun, anne harus tau tentag dirinya.

"a-aku.. aku seorang werewolf." ia berhasil. ia berhasil megungkapkan fakta tentang dirinya yang tersembunyi. usapan ibu jari anne berhenti. terdiam memandang remus dengan terkejut. remus nampak mengulum bibirnya, mungkin ketakutannya akan terjadi.

"m-maaf aku menyembunyikan hal ini padamu. jika.. jika kamu ingin berpisah tidak apa. aku tahu kamu akan takut denganku" ujar remus sekali lagi. Anne masih diam mencerna semua ini. setelah situasi sudah ia pahami. ia tersenyum kembali, begitupun usapan ibu jari pada bekas luka remus.

"hey, aku tidak masalah. aku tidak takut denganmu." katanya, mungkin sekarang remus lah yang terkejut memandang Anne. bagaimana bisa? Anne nampak sedikit terkekeh melihat wajah terkejut remus- kekasihnya.

"jika kamu berfikir setelah mengatakan hal ini padaku aku akan takut, kamu salah Remmy. fakta tentang dirimu tidak akan memudarkan rasa cintaku. tidak ada yang perlu dikhawatirkan." tenang Anne. Remus menampilkan senyuman simpul. Remmy, ia begitu menyukai panggilan spesial yang diberikan oleh gadisnya.

Remus memeluk Anne, membenamkan wajahnya pada leher Anne yang memiliki wangi bunga, Remus sangat meyukai wangi Anne yang begitu menenangkan. tangan Anne kini mengelus kepala belakang remus dengan sangat lembut.

"jadi, apakah kamu sudah lega sekarang?" tanya Anne, Remus yang berada dipelukan Anne mengangguk. Remus sangat lega, ia merasa semua bebannya hilang. tidak ada yang perlu disembunyikan dari kekasihnya ini.

"terimakasih" suaranya sedikit teredam. dan Anne tersenyum ia masih mnegelus kepala belakang Remus berusaha membuat Remus nyaman.

"anytime." katanya. Remus sungguh senang, tidak ada yang berubah dari hubungannya setelah ia jujur pada Anne. menurut Remus, Anne betul-betul wanita sempurna yang lahir.

────

setelah mereka menghabiskan waktu bersama. kini remus kembali ke asrama. mereka kembali keasrama masing-masing sebab Anne yang perlu belajar untuk OWLnya. sedangkan Remus tidak perlu memikirkan hal itu lagi, ayolah. Remus sudah berada di tahun ke enamnya.

"jadi moony, bagaimana? apa kau sudah jujur pada Anne?" tanya James. kini The marauders nampak berkumpul di common room, dengan James yang bersanda pada sofa. Sirius nampak menyilangkan kedua tangannya didepan dada menunggu jawaban Remus dengan menatap santai, ia sudah meduga sesuatu antara jawaban yang akan diberikan Remus. namun ia tetap mendengarkan untuk memastikan apakah dugaannya benar.

"aku bersyukur, tidak ada yang berubah dalam hubuganku dengan Anne setelah ia mengetahui diriku seorag werewolf. ia bilang, walau aku seorang werewolf rasa cintanya tidak akan berubah" jawab Remus dengan tersenyum. James dan Peter nampak terkesima, dan Sirius yang menyeringai sebab dugaanya benar.

"wow, itu sangat manis! aku sangat iri. kau sangat beruntung moony." kata James, Remus tersenyum dan mengangguk. ya Remus pun merasa bahwa dirinya sangt beruntung memiliki Anne sebagai kekasihnya.

"aku sudah pernah bilang padamu kan moony, tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh Anne. dia memang malaikat" ujar Sirius. ya, selama kekhawatriannya Remus, Sirius terus menenangkannya dengan perkataan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan Dari Anne. Sirius yang sudah bersahabat dengan Anne si primadona Hufflepuff dari kecil tentu sudah sangat mengetahui Anne saat jatuh cinta.

"ah, aku kapan ya mendapatkan wanita seperti anne.." kata Peter. ia memandang ke atap dengan senyum, berandai-Andai jika ada seorang perempuan cantik yang dapat menerima dirinya apa adanya. yang langsung dipkul oleh bantal oleh Sirius.

"sadarlah wormtail." kata Sirius dengan seringaian. Peter yang dipukul oleh bantal hanya memandang masam Sirius. ayolah, dirinya kan hanya berandai-andai. sedangkan Remus terkekeh dengan perilaku teman-temannya.

Remus selalu bersyukur dengan apa yang ia dapatkan, dirinya yang penuh kekurangan mendapatkan perempuan sempurna seperti Anne. mereka terlalu banyak perbedaan. sehingga tidak heran banyak orang terutama laki-laki nampak mencemoh tidak suka dengan hubungan mereka.

 ──═━━═──


selamat hari raya natal buat yang merayakan ♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐇𝐈𝐒𝐓𝐎𝐑𝐈𝐄 𝐃'𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑 › MARAUDERS ERA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang