"Dan nyebelin!!" balas Lea menyentil dahi Zean, sedangkan Rea tertawa renyah
"Ngga, Lo cowo yang ganteng,baik,lucu dan.." Lea kembali menjeda kalimatnya
"DAN???!!" Zean kembali penasaran
"Nanti aja di waktu yg tempat ngsi taunya," lanjut Lea sambil tersenyum sedangkan zean kembali mendengus.
"Wau makan malam yang mewah!" serbu Johnson yang sepertinya sudh lapar
"Masakan orang bucin pa," balas rea.
mereka menyantap makan malam itu dengan nikmat yang disertai bunyi gerimis hujan yang hampir reda.__
Lea membuka matanya, melirik jam di samping ranjangnya, pukul 07.40, ia bangun mandi dan membersihkan tempat tidurnya.
ia turun kebawah melihat Zean sudah duduk manis di ruang santai dengan laptop di depannya.
"Morning" sapa Lea sambil menuruni tangga yang akhirnya duduk di depan Zean.
"dah bangun juga kebo cantik ini" sindir Zean menutup laptop nya namun ia membiarkan kaca mata anti radiasi nya bertengger manis di batang hidungnya,
"ih, gw mimpi loh" ucap Lea
"mimpiin gw?" tanya Zean tertawa
"pd banget Lo anjir" celoteh Lea
"gw mimpi Gojo,jalan sama gojo" lanjut Lea sambil tersenyum manis, Zean tersenyum
" awww" keluh Lea saat Zean menyentil dahinya"Kiko!!!" ejek Zean
"Etdah lu olang kalo bucin jangan Disni !
oe jadi iri yaw" tegur Rea sambil berkacak pinggang.
"gak bucin dahi gw sakit nih disentil Abang Lo"
bantah Lea meringis.
-
"Lo sama gw" perintah Zean saat mereka berada di garasi
"yaelah mau manah apa mana" goda Johson saat ia sudah berada di atas motor, sedangkan Zean hanya menatap sinis Johnson.Lea menatap Zean yang sedang memanah menganggumi pesona nya yang saat tampan, batang hidung mancungnya, mata yang sedikit sipit, kulit putih bersih
Astaga apa yang gw pikirin, tapi gak sepenuhnya salah sih Zean memang termasuk keteorgi pria tampan.
Lea berdiri ia mengambil anak panah dan berdiri di samping Zean,
"Sini gw ajarin" ucap Zean, Lea menurut ia membiarkan tangan Zean memegang tangannya berusaha membenarkan posisi anak panah. Zean menunduk menatap Lea sambil tersenyum
"Gimana, udh bener?" tanya Lea, tidak ada jawaban, Lea mendongak menatap Zean
ᴱʸᵉˢ ᶜᵒⁿᵗᵃᶜᵗ ᴱʸᵉˢ ᶜᵒⁿᵗᵃᶜᵗ ᴱʸᵉˢ ᶜᵒⁿᵗᵃᶜᵗLea tersenyum, sangat indah menatap Zean dengan jarak dekat seperti ini, mybe jarak wajah mereka hanya beberapa Senti saat ini.
Zean membalas tatapan indah Lea, gadis cantik di hadapannya ini sangat mewarnai hari hari nya.
"Lo cantik punya gua," ucap Zean tersenyum, Lea tersenyum dan menyentil dahi Zean.
"Ohok ohok" Sambar Rea,
"Sudah ku bilang kita hanya menjadi nyamuk!" lanjut Johnson memutar bola matanya.
-
"Kalian pulang duluan,kami ingin pergi ke suatu tempat." Ucap Zean yang sedang memasangkan helm Lea, Johnson dan Rea mengangkat bahu pasrah.
"Kita mau kemana?" tanya Lea saat mereka berada di jalan
"Menculik elo!" jawab Zean tersenyum
"Wah, diculik abang ganteng," balas Lea yang membuat senyum Zean semakin lebar.
mereka pergi ke pantai menikmati langit sore dan matahari yang akan terbenam.
"Lo pintar, ngajak gue buat ngeliat kecantikan senja," ucap Lea saat mereka berjalan di pinggiran pantai, membiarkan kaki terkena air laut yang jernih dan meninggalkan jejak kaki di pasir pantai.
"Gue gak berniat nunjukin senja ke elo, niat gue kesini mau nunjukin kalo ada yang lebih cantik dari senja, dia adalah Lea." Balas Zean menatap Lea sambil tersenyum,
"Lo cantik banget malahan" lanjutnya yang membuat Lea terkejut dan tersenyum, pipinya memerah, ia menunduk, malu."Bohong" balas Lea tak percaya
"Gw gapernah bohong tentang Lo Lea," ucap Zean bersungguh-sungguh
"Udah ih ayo pulang." Ajak Lea menarik tangan Zean menuju motornya, Zean menurut sambil tersenyum menatap Lea dari belakang.-
"Rubah itu bergerak dengan cepat, Lea." Beritahu Johnson malam itu.
"Kita harus mulai aksi pertama kita ke gedung brilio dan berusaha mendapatkan informasi di ruang kerja Alingga. untuk ini aku menugaskan kau Lea," ucap Johnson
"Aku akan mengerjakannya malam ini juga!" jawab Lea yang dibalas anggukan Johnson.
"Gue ikut" ucap Zean yang bergabung di ruangan itu.
"Semua akan ikut Zean, tapi aku, kau dan Rea akan menjaga di beberapa lorong untuk memastikan keadaan Lea aman, aku akan berjanji bahwa Lea akan aman!" ucap Johnson.
Zean mendengus ia takut akan terjadi hal buruk pada Lea, gadis itu adalah hidupnya meski Lea tidak tahu bahwa ia mencintainya.---
Tepat malam itu anggota KPDSI turun kembali menyelidiki kasus Alingga mereka juga harus bergerak cepat dan mendapat informasi yang akurat untuk misinya.
semua sudah bersiap di atas motor masing-masing, dan tim lainya, mereka berpencar.Lea menghela nafasnya melihat gedung itu.
ia masuk dan berbicara di mix,
"Johnson aman didalam?" Tanya Lea, tidak ada jawaban.
"Aman, masuk dan pergi keatas sebelah kanan koridor, ada sebuah ruangan disana, itu tempat Alingga!" jelas Johnson.
wajah Zean terlihat sangat khawatir, tentu saja Lea adalah hidupnya, jika suatu terjadi.
"Gak-gak akan!" Batin Zean.-
Lea terkejut saat ada penjaga yang melihatnya, pria itu mengejarnya dan menarik tangan Lea,
"Kurang ajar!" Pekik Lea, ia mendorong pria itu ke sebuah meja dan menahannya.
"Kau berani menyentuh ku! berarti kau harus siap ku bunuh!" ucap Lea, ia menghajar pria itu.
Zean menegang demi mendengar suara marah Lea. ia tertawa kecil, gadis itu bergabung dengan dunia mafia selama 2 tahun, pasti dia bisa menjatuhkan tikus tikus Alingga itu, pikir Zean. Lea pasti profesional.-
"Zean aku butu bantu-" Kalimat Lea terpotong, terdengar bunyi Lea mengerang karna tersungkur ke lantai, seorang pria mendorongnya dari belakang.
"KECOA SIALAN" Erang Lea ia berdiri dan berlari kearah pria itu, dengan cepat dan gesit Lea menjatuhkan pria itu dan membantingnya dengan keras.
pintu ruangan terbuka. "Zean!" panggil Lea, Zean menghampiri Lea dan memeluknya.
"Gw tau Lo bisa!" ucap Zean, Lea mengangguk dan melepas pelukannya, ia berlari kearah meja dan membaca beberapa kertas lalu memasukkannya ke ranselnya.
"Cepat keluar lewat jendela atau para belasan kecoa menangkap kalian!" suruh Rea dari mic.
Zean menggenggam tangan Lea mereka mundur dan...
1
2
3
mereka berlari kearah jendela dan melompat keluar.
alhasil mereka mendarat dengan mulus di atap perumahan, mereka kembali berlari dan melompat kebawah.
"Pendaratan yang bagus!" puji Johson saat melihat Zean dan Lea sudah menginjakkan kakinya ke tanah.
"Kita pulang kerumah atau kalian akan berperang dengan kecoa dan tikus di belakang itu?" tanya Rea, Zean dan Lea dengan cepat berlari menghampiri motornya, sedangkan Johson masuk kedalam mobil. Semua tim bergerak cepat menaiki motornya masing-masing dan meninggalkan gedung itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
black life of a girl [Terbit]
Подростковая литератураGadis cantik itu telah bergabung dengan anggota KPDSI dan terjun ke dunia mafia selama dua tahun, pembalasan dendam akan dimulai saat hari pertamanya masuk ke sekolah itu, semua dendamnya akan terbalaskan, pasti. Dendam itu terhambat dengan persetan...