"Seungkwan, apa kau akan pulang?"
"Tentu saja, Kak Won, shift ku sudah selesai, Seokmin akan datang beberapa menit lagi, aku yakin"
Seungkwan bersiap-siap dengan mengenakan jaket nya serta menyandang tas nya, kini ia sedang berdialog dengan Jeon Wonwoo, pemilik MW Cafe, tempat Seungkwan berkerja."Ah, bukan itu, maksud Kakak, ada yang menunggu mu diluar, terlihat seperti orang yang benar-benar kaya, kau memilih jadi peliharaan sugar daddy?"
"Aish, tentu tidak, dong, Kakak memang si hobinya berprasangka buruk"
"Kau tak cerita apapun pada ku? padahal aku sudah menganggap kau adik iparku karena kau sahabatnya mingyu, suamiku"
"Sudahlah, menceritakan orang itu hanya membuang nafas, waktu, ruang, suara, tenaga"
"Eit sudah-sudah, kasian, buru sana keluar, orang itu sudah menunggu lama"
Wonwoo mendorong Seungkwan keluar dari cafe, tepat setelah menghantar.. lebih tepatnya memaksa Seungkwan berjalan ke arah orang yang menunggu nya itu, dengan wajah malaikat ia melambai dan masuk lagi ke dalam toko.
"I told u, i'll be waiting"
Ucap si penunggu."Uh, what worse my day could be, i'm tired, so quick, where do you want us to go, Vernon?"
"Hotel seems good"
Seungkwan langsung memutar matanya malas dan otak nya langsung memerintah saraf-saraf pada kakinya untuk segera bekerja dan pergi dari hadapan Vernon.
Otak Vernon juga tak kalah lamban, diperintahnya si lengan untuk memegang tangan Seungkwan."Bercanda. Kau akan tinggal dengan ku, karena kau setuju, ada hal penting yang terlebih dahulu harus kita lakukan.."
Seungkwan menepis tangan Vernon hingga terlepas, ia lalu mundur beberapa langkah dan menatap dengan mata melotot.
"Aku tak mungkin membiarkan diriku yang berharga ini tinggal bersama lelaki tak kenal sopan seperti mu, apalagi, di mataku, kau itu adalah orang asing!"
"...
Ayo"Vernon mulai menarik tangan Seungkwan, ya siapapun pasti tau jauh tenaga Vernon dengan Seungkwan, yang lebih kecil pastinya terseret oleh itu.
Seungkwan hanya mengambil nafas berat diiringi lelah saat duduk di passenger seat mobil mewah itu, tangannya di silang bentuk tanda ketidak sukaan, mulutnya juga sedikit dimanyunkan serta matanya sinis.
Vernon duduk di kursi pengemudi sedang memasang sabuk pengamannya, sejenak setelah ia juga selesai menghidupkan mesin mobil, ia menatap Seungkwan dengan senyum tipis, tangannya mulai menjulur meraih sabuk pengaman milik Seungkwan, memasangnya dan mengusai-usai rambut yang lebih kecil.
"Ish! apa, sih? kau kira aku ini apa sampai tak tau cara memasang sabuk pengaman mobil?" Marah nya.
"Tidak, kok? i just wanted to do that"
"You're weird."
Vernon terkekeh singkat.
𝙵𝚘𝚛𝚌𝚎𝚍 𝙻𝚘𝚟𝚎
Setengah perjalanan, kesunyian di dalam mobil itu terasa sangat berisik, Seungkwan beradu mulut dengan otak dan hati nya, ketiga organ itu berbeda pendapat, otaknya berpendapat untuk bertanya kemana mereka akan pergi, hati nya tak ingin karena merasa takut, mulut nya juga tak lagi ingin berbicara, maklum, sedang sariawan.
"Kalau kau ingin bertanya, tanyakan saja, aku akan menjawabnya" Tiba-tiba saja Vernon menyeletuk, Seungkwan menoleh kepadanya sebentar, dan kembali menatap keluar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love ÷ Verkwan 🔞
Diversos→Jika saja seungkwan mengabaikan ajakan perkumpulan bisnis sang bunda seperti biasanya. Forced Love - verkwan (bxb) "Love with forced, grows by time and action" • 18+ • mpreg • Will be written in half english half bahasa • Made this for fun