Happy Reading~
.
.
.DUK!
BRUKH!"Aduh!"
"E-eh, maaf. Saya buru buru ga liat tadi" Ujar lelaki itu dengan khawatir, lalu membantu mengambil satu pack yupi yang berbentuk love dan dua susu kotak yang jatuh. Satu tangannya membantu windu untuk berdiri
"Maaf ya" Lelaki itu menyerahkan yupi dan susu nya ke arah windu yang langsung windu terima.
"Iy—" Ucapan windu terhenti karna lelaki itu langsung meleset pergi dari pandangan windu membuat windu mendengus sebal.
Akhirnya windu melanjutkan niatnya untuk kekasir, setelah selesai. Windu memasukan yupi dan satu susu kotak nya kedalam tas selempangnya, untuk susu kotak yang satu nya windu sendiri ingin meminum guna menemani perjalanannya.
Windu menyebrang dengan hati hati, setelah menyebrang windu menancapkan sedotan ke lubang yang tersedia di kemasan susu kotak itu.
Windu berjalan sambil meminum susu nya, sesekali windu mengalunkan gumaman indah untuk mengusir rasa takut nya sedikit saat melewati perkarangan yang tertutup semak semak hijau itu.
Saat menginjakan kakinya di kegelapan, tiba tiba windu merasa ada seseorang yang mengikuti nya. Windu menghentikan langkah nya tanpa menolehkan kepalanya ke belakang, sepertinya seseorang itu ikut berhenti. Oh my god, tolong windu...
Berusaha setenang mungkin, windu kembali melangkahkan kaki nya dengan langkah cepat. Jantung windu berdetak dengan kencang. Tangannya meraba dan membuka tas nya lalu mengambil handphone miliknya.
Srek!
Tas selempang windu tertarik oleh seseorang, windu juga langsung ikut memegang erat tali tas yang berbahan aluminium itu. Susu kotak yang belum windu habis kan juga langsung terjatuh dan terinjak kaki windu sendiri membuat air susu nya berceceran. Handphone nya saja ikut jatuh dan terinjak oleh kaki nya dan tersiram air susu yang muncrat itu.
"Hei! Lepas!"
"Kamu siapa?! Jangan ganggu windu!'
Racau windu dengan suara dan wajah yang begitu ketakutan.
"LEPAS! SERAHKAN TAS INI!" Teriak seseorang lelaki dengan wajah yang begitu menyeramkan menurut windu.
Windu menggeleng ribut "Engga! Ada yupi sama susu ultramilk windu!"
Lelaki brewok itu menarik paksa dengan kuat lalu mendorong windu hingga windu jatuh, bahkan telapak tangannya terasa panas dan kebas, bisa di pastikan telapak nya berwarna merah.
"ENGGA! OM JAHAT JANGAN AMBIL TAS WINDU!"
"TOLONG!"
"TOLONGIN WINDU!"
Windu kembali berdiri dan berusaha mengejar, tiba tiba dari arah belakang nya juga ada seseorang yang ikut berlari dengan langkah lebar lalu dengan cepat langsung menarik bahu lelaki brewok itu. Windu menghentikan langkahnya dan berjalan mundur hingga mentok ke semak semak.
Seseorang itu langsung memukul wajah lelaki penjambret itu dengan keras lalu memukul perut nya hingga lelaki brewok itu menggeram kesakitan. Terakhir, seseorang itu meninju tepat di area hidung nya membuat lagi lagi lelaki brewok itu menggeram kesakitan, darah mulai keluar dari lubang hidung nya.
Seseorang itu merebut paksa tas yang masih setia di genggaman lelaki yang sudah terjatuh dengan geraman ringisan.
Seseorang itu berbalik menuju windu dan menyerahkan tas itu ke windu.
"Hei? Kamu tidak apa apa?" Tanyanya dengan suara beratWindu menerima tas itu dengan tangan gemeter lalu mengangguk tanda ia baik baik saja. Tanpa sengaja, netra windu menangkap sosok lelaki yang tadinya tumbang tengah mengangkat balok kayu ke arah punggung seseorang di depannya.
"Ka—kakak! AWAS!" Windu menarik tangan kekar lelaki itu hingga keseimbangan kedua nya hilang, di tambah balok kayu itu sukses menghantam punggung kokoh seseorang di depannya.
"AAKKH!"
Windu yang sudah benar benar kehilangan keseimbangan nya pun terdorong kebelakang dengan seseorang yang ikut kehilangan keseimbangan ke depan.
Punggung windu menghantam ranting ranting semak semak membuat nya memejamkan matanya erat erat hingga akhir nya punggung nya mentok ke tanah. Windu meringis kala punggung nya terasa perih, kemungkinan punggung nya tergores.
Windu membuka matanya perlahan yang langsung di suguhi wajah seseorang yang sangat amat dekat, benda kenyal miliknya dan milik seseorang di depannya menyatu dengan tanpa sengaja.
Windu menahan nafas nya bersama seseorang di atasnya ini juga turut ikut menahan nafas dengan kedua tangannya menjadi tumpuan badannya sendiri agar tidak menindih tubuh kecil windu.
Lelaki brewok itu bahkan sudah pergi kala dirinya berhasil memukul seseorang dengan balok kayu.
Masih sama dengan posisi seperti ini, windu mencoba mendorong pelan pundak seseorang di atasnya agar segera pergi dari situasi dan posisi ini. Namun belum juga merubah posisi, tiba tiba sorot cahaya menyinari wajah windu dan seseorang di atasnya membuat bibir keduanya terlepas begitu saja.
"HEH! NGAPAIN KALIAN!"
Tiba tiba dua orang paruh baya datang dengan senter di tangan salah satu pria paruh baya itu. Sontak seseorang yang berada di atas segera berdiri dan memegang punggung nya yang terasa nyut nyuttan.
Windu juga langsung berdiri dengan sedikit kesulitan, tangannya beralih mengambil tas nya yang terjatuh di aspal.
"Kalian ngapain disitu? Kalian berbuat yang tidak tidak ya?!" Ujar salah satu pria paruh baya dengan peci di kepalanya.
Windu dan seseorang itu langsung menggeleng tanda itu tidak benar.
"Eng—"
"Alah! Dasar anak muda! Gaya nya saja keren begini, tapi kelakuan masih absurd. Udah! Kalian ikut kami untuk di interogasi pak rt!" Pria paruh baya dengan sarung yang bertengger itu langsung menyeret windu bersama dengan pria berpeci yang menyeret seseorang yang telah menolongnya.
"Pak! Kami ga salah, saya hanya membantu dia yang sedang kejambretan tadi!" Bela seseorang itu
Windu mengangguk setuju "iya Pak, kita ga ngapa ngapain, tadi kita cuma jatuh" Ujar windu dengan suara gemeter, jujur windu takut sekarang.
Tarikan paksa pada kedua pundaknya, membuat windu sedikit meringis. Satu tetes air mata sudah jatuh membasahi pipi windu.
"Pak! Tolong dengarkan penjelasan saya dulu!"
"Jelaskan nanti di rumah pak rt! Tindakan kalian itu sudah mengotori area ini!"
Dengan pasrah mereka mengikuti langkah dua orang pria paruh baya itu. Tak lama mereka berhenti di salah satu rumah yang minimalis. Salah satu pria paruh baya itu mengetuk pintu dengan pelan.
"Pak! Pak rt!" Panggil nya
"Pak rt! Ini kami bawa tersangka yang berbuat hal tak senonoh pak!"
Ucapan itu membuat lelaki yang tadi menolong windu langsung menatap pria paruh baya itu dengan tajam, windu hanya bisa menundukkan kepala nya dan menangis dalam diam. Ia menyesal tidak ikut kata kata Bening.
"Ada apa ini?"
"Pak! Mereka ini sudah melakukan hal tak senonoh di semak semak sana pak!" tunjuk pria paruh baya dengan peci ke arah semak semak yang gelap gulita.
TBC
.
.
.
.
![](https://img.wattpad.com/cover/358227847-288-k592311.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE | Whitory [Jaeminjeong]
Roman pour AdolescentsMenikah dengan sangat tidak elit? . Semua orang pasti ingin menikah dengan rasa cinta, tapi bagaimana dengan Windu dan Naren yang menikah atas insiden tidak terduga? Kesalah pahaman yang memaksa mereka untuk mau tidak mau harus menerima konsekuens...