Halqa 3

6.4K 328 8
                                    

Salma membungkuk memasang sepatu Docmar hitam miliknya, ia terlihat anggun mengenakan setelan gamis baby blue dengan sentuhan hiasan pita cocet di bagian pergelangan tangan menambah kesan manis untuk wanita berniqab putih itu.

" Assalamu'alaikum bidadari syurga Ana!!" Ucap seseorang dengan gaya khas yang dimilikinya

" Waalaikumsalam Ustaz " Balas Salma berdiri dari duduknya seraya menduk kan kepala

" Bidadari syurga Ana mau kemana? Biar aa anterin " Tutur Ustaz bima lelaki yang mengagumi sekaligus menaruh hati pada Salma

" Afwan saya ingin pergi ngajar ustaz,syukron katsiron tetapi tidak perlu Ustaz teman saya akan datang menjemput  " Jawab Salma tetap menjaga jarak dan pandangannya


" Biar aa____"

" Afwan Ustaz teman saya sudah sampai, wassalamu'alaikum" Sela Salma bergegas menuju motor beet yang dikendarai seorang wanita berhijab putih dengan rok biru.

Ustaz Bima menatap kepergian Salma dengan tampang yang sulit di artikan, lelaki itu melengkung kan bibirnya kebawah seolah menjadi lelaki yang paling tersakiti

" Ya Allah bidadari ana... " Monolog Ustaz Bima mendapat tepukkan dibahu nya

" Afwan Ustaz, Ustaz bima kenapa? " Tanya seorang santriwati di belakang tubuhnya membuat Ustaz bima terperanjat kaget

Dengan cepat ia merubah mimik wajahnya, badannya yang semula melorot lesu langsung tegap bergaya!

" Ustaz nda papa butet, sudah sana kamu masuk mau ketemu nyai Fatimah kan " Tutur Ustaz Bima meninggal kan butet yang kebingungan melihat perangai Ustaz muda itu.


" Kenapa pula Ustaz Bima ini, ora eling" Heran Butet melangkah masuk kedalam rumah sembari membawa bakul berisi sayuran



_______________________


Standar motor diturunkan, memarkir di halaman parkir taman kanak-kanak Al-khairat. Kedua wanita turun dari motor sembari menenteng tas leptop masing-masing, keduanya terlihat saling melempar canda sampai tawa terdegar sesekali mengema.

" Sal kau ketemu sama Ibu ketua yayasan dulu yah, ayo aku anterin"Ucap Novia sahabat Salma yang mengajak dirinya untuk mengajar di yayasan Al-khairat itu.

Salma dan Novia mengetuk pintu setelahnya mengucap salam dan mulai melangkah kedalam ruangan bertuliskan ruang kepala sekolah di bagian atasnya, terlihat seorang wanita paruh baya berkerudung Navy tengah duduk di hadapan komputer yang menyala menyambut keduanya dengan senyuman ramah

" Law samaht Bu Enap, seperti yang saya ajukan kemarin ini Salma teman saya yang akan melamar kerja menjadi guru di yayasan ini " Ucap Novia setelah di persilahkan duduk berdampingan dengan Salma di hadapan meja kebesaran Ibu Enap

Ibu Enap mengangukan kepala tanda mengerti , ia melepas kaca mata yang digunakannya meneliti wanita berniqab dihadapan nya

Salma meletakan Surat lamar kerja, CV, ijazah dan transkrip nilai di atas meja kerja Ibu Enap yang telah ia satukan dalam sebuah mapp merah

" Salma apa yang membuat saya harus menerima kamu bekerja di sini? Apa kamu punya pengalaman sebelumnya menjadi seorang guru? " Tanya Ibu Enap

" Karena saya mampu mengembang tanggung jawab untuk ikut bergabung di yayasan ini, saya juga yakin saya bisa mengambil tanggung jawab sebagai seorang guru. Sebelumnya saya belum memiliki pengalaman kerja di yayasan besar atau sekolah tetapi saya sempat menjadi guru les privat fiqih dan bahasa Arab " Jawab Salma dengan lugas

TA ' ARUF [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang