Pagi ini Salma telah di sibukan oleh pekerjaan rumah, entah itu memasak sarapan, menyapu, mengepel dan banyak pekerjaan lainnya. Kalender yang menyatakan kini hari Ahad membuat Salma tidak pergi mengajar seperti biasanya.
" Ca, keluarga temen Abi itu mau ke sini nanti sore jadi lebih baik sekarang kamu tinggalkan perkerjaan ini biarkan Ummi yang teruskan, kamu bersiap sana " Titah Ummi Fatimah membuat Salma menghela nafas lelah
" Ummi ini masih jam 10 lewat 15 menit masih banyak waktu untuk menuju sore ini aja belum masuk waktu petang. Lagipula perkejannya sebentar lagi kelar, mending Ummi aja yang istirahat " Balas Salma seraya memegang gagang sapu lidi di halaman rumahnya yang terdapat daun-daun berguguran
" Ca kamu tu Nduk mau ketemu calon Suami sama kelurganya kok gitu sih, santai banget itu loh " Protes Ummi Fatimah membuat Althala yang sedang mengerjakan beberapa berkas di meja teras terkekeh
" Ummi tau sendiri Caca orangnya cuek sama penampilan, mau ketemu presiden sekalipun kayaknya dia biasa aja penampilan nya kek wong deso " Ledek Athala medapat tatapan tajam dari Salma
" Mas Caca itu bukannya cuek, tapi buat apa dandan yang berlebihan, Caca lebih pd tampil kaya gini apa adanya " Sanggah Salma mulai menyapu tanah
" Udah kenapa jadi kalian yang berdebat sekarang, seterah Caca deh mau siap-siap kapan yang pasti setelah shalat ashar harus sudah rapih loh Ca " Ucap Ummi Fatimah berlalu masuk kedalam rumah meninggalkan Salma dan Athala yang sibuk dengan kegiatan Masing-masing. Athala yang masih mengores bolpoin di atas kertas dan Salma yang menyapu halaman!
" Assalamu'alaikum bidadari surga Ana"Seru Ustaz Bima dari balik pohon besar membuat Salma terperanjat kaget
" Astaghfirullah Ustaz Bima ngagetin aja" Omel Salma mengelus dadanya dibalas kekehan saja oleh Ustaz Bima
" Bidadari mau aa bantuin nyapunya gak? " Tanya Ustaz Bima mengambil serokan rumput
" syukron katsiron Ustaz tapi saya tidak membutuhkan bantuan. Sebentar lagi juga selesai semua Ustaz " Ucap Salma menolak dengan sopan seraya menjaga pandagannya sementara Athala sudah tertawa di teras rumah
" Bima, bagaimana kalau kamu membantu Pak tejo memperbaiki genting di kamar haikal, bagas dan Ayat saja. Kasihan Pak tejo kerja sendirian " Seloroh Athala dari tangga depan rumah
" Tap____"
" Afwan Ustaz Bima tapi yang di bilang Mas Athala bener, Pak tejo lebih membutuhkan tenaga Ustaz Bima dari pada saya " Sela Salma
Bima menghela nafasnya, " Yasudah bidadari, Mas kaka ipar saya permisi bantuin Pak tejo benerin genting dulu, Wassalamu'alaikum " Ucap Bima berlalu pergi
" Walaikumsalam " Balas Salma dan Athala menatap kepergian Ustaz Bima yang terlihat berjalan dengan menendang angin, tak jelas!
__________________________
Salma meneliti penampilannya di hadapan meja rias, kedua binar matanya menatap tak terbaca pada pantulan di hadapan sana, otaknya jauh bergelirya pada setiap kemungkinan yang menjalar dalam kepala. Salma menarik niqabnya kebelakang kepala mengikatnya, ia kembali menatap pada pantulan cermin sebelum deritan pintu yang terbuka menampilkan wanita perih baya kesayangannya tengah berjalan mendekat pada dirinya hingga Ummi Fatimah mendaratkan kepalanya di pundak Salma menatap keduanya dari cermin besar di depan sana.
" Ustaz Rony bersama keluarganya telah berada di depan, ayo nduk " Ucap Ummi Fatimah memegang kedua sisi lengan Salma
" Ummi semuanya akan baik-baik saja bukan? " Tutur Salma membuat Ummi Fatimah mendudukan dirinya pada ujung ranjang
" Kamu kembali ragu pada keputusan yang sudah kamu ambil sebelumnya? "
Tak ada jawaban, hening tercipta!
" Caca hanya sedang bertanya untuk kembali meyakinkan hati yang mungkin saja bisa goyah kapan saja, Caca bertekad untuk menerima perjodohan ini dan Caca yakin untuk menjalani semua proses ta'aruf yang mungkin akan Caca lewati bersama lelaki pilihan Abi yang katanya bernama Ustaz Rony "
" Serahkan semuanya pada Allah, manusia hanya menjalani takdir yang telah dituliskan Nduk. Keputusan mu hari ini insyaAllah yang terbaik " Ucap Ummi Fatimah dibalik tubuh Salma yang sedang di peluknya
Tokk... Tok... Tokkk
Ketukan di pintu terdegar membuat keduanya melepas peluk saling melempar senyuman meski terhalang kain niqab, kedua wanita berbeda generasi dengan garis kecantikan yang sama itu saling bergandengan menuju ruang tamu dimana telah ada keluarga Azzikra yang menunggu.
Semua tatapan sontak tertuju pada Ummi Fatimah dan Salma yang terlihat menunduk, ia mengambil tempat di antara Ummi Fatimah dan Abi Husein berseberangan dengan Abi Fahri dan Umma Balqis yang tengah menatap tersenyum ke arahnya.
" Kenalkan Fahri, Balqis ini putriku satu-satu nya Raina Salma Ameena " Ucap Abi Husein memperkenalkan Salma
" MasyaAllah kak Fatimah putrimu cantik, matanya saja sudah memancarkan ketengan yang aku yakin dibalik niqab ini tersembunyi kedamaian " Puji Umma Balqis membuat Salma tersenyum ramah membentuk lengkungan pada matanya
" Syukron Katsiron sayyidah, " Tutur Salma menatap Umma Balqis
Di antara obrolan itu terdapat raga yang sedang berusaha meminimalisir rasa gugup dalam tubuhnya, jantungnya sudah sangat berdetak dengan kencang entah lah ia sendiri tak mengerti mengapa tubuhnya memberikan reaksi seperti ini!!
" Abiiiiiii " Seru Alif dari arah taman belakang bersama Nadila yang mengikutinya di belakang berlarian ke arah Rony
Salma mengangkat kepalanya menatap lelaki dengan seorang anak kecil di sela kakinya yang membuka tangannya memperlihatkan seekor belalang kecil di telapak tangannya. Tapi tunggu Abi?
" Abi? Apa dia sudah pernah menikah sebelum nya? " Batin Salma dengan segala pertanyaan liar dikepalanya tentang siapa anak itu.
Ummi Fatimah yang menangkap raut kebingungan di wajah putrinya segera mengelus lengannya membuat Salma beralih padanya
" Biarkan Ustadz Rony yang akan menjelaskan semuanya Nduk " Bisik Ummi Fatimah
" Nadila bawa Alif kembali ke taman belakang, lepaska belalang itu dia masih ingin memiliki kesempatan hidup di dunia, biarkan dia terbang bebas mengksplor dunia " Ucap Rony meminta pada Nadila untuk membawa Alif karena ia paham betul ia harus meluruskan panggilan Abi untuknya itu
Namun....
" Ustazah baik hatiiii!!! " Pekik Alif bersemangat kala menyadari salah satu orang di sana adalah Salma Ustazah baik hatinya. Tak berbeda dengan Alif Salma pun sama terkejutnya
" Ustazah Baik hati, ini lumah Ustazah baik hati yah? " Tanya Alif kini berpindah dengan semangat kedapan Salma yang masih kebingungan
" Loh Alif kenal dengan sayyidah Salma? " Tanya Umma Balqis
" Iya Nek, Ustazah baik hati yang seling Alif celitakan itu Ustazah Salma " Balas Alif tak hentinya tersenyum
" Ustaz Rony ternyata Abi Alif " Batin Salma kembali menerka.
" Alif ayo ikut Bina ke taman belakang sayang, lepaskan belalanngnya kan kasihan itu nanti ga bisa nafas loh " Ajak Nadila yang paham pada situasi yang semakin terasa kecanggungan lebih tepatnya di antara Salma dan Rony.
" Ustazah baik hati Alif lepaskan belalang dulu sebentar yah, nanti Alif kesini lagi main sama Ustazah baik hati " Tutur Alif tersenyum senang
" Iya sayang " Balas Salma mengelus kepala Alif lembut sebelum anak itu berlalu pergi bersama bibi-nya Nadila
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
TA ' ARUF [ END ]
Teen FictionPart completed revision. Perjalanan kisah yang berawal dari ta'aruf antara Ahmad Rony Azzikra dan Raina Salma Ameena. Pendekatan singkat antara keduanya nyatanya mendatangkan lara hingga bahagia, tangis hingga tawa dan asing menjadi cinta 💐 [ berge...