Dara dan Ella menutup semua kaca jendela menggunakan layar gorden dan juga mengunci semua pintu, sehingga tidak ada celah cahaya yang masuk kedalam ruangan tempat Dara dan Ella berada saat ini, yaitu di ruang tamu. Dan setelahnya Dara dan Ella duduk di karpet dengan posisi berhadapan. Di hadapan Ella dan Dara telah tersedia alat-alat yang mereka butuhkan untuk melakukan Ritual.
"Dara apakah kamu sudah siap, untuk memulai ritual ini??"
Dara menatap Ella dan mengangguk kepalanya mengiyakan pertanda dirinya siap untuk memulai Ritual ini.
"baiklah mari kita mulai ritual ini." Ella mematikan lampu dan menyalakann api mengunakan korek api, dan mulai menghidupkan api pada beberapa lilin, dan meletakan lilin tersebut di dekat mereka sebagai penerang.
"semoga Ritual ini berhasil dan aku dapat bertemu dengan Riel lagi. Riel tunggu aku" batin Dara.
"tuliskan dalam kertas ini pada tanggal dan tahun berapa berapa kau ingin kembali Dara. Tapi kau harus menulis tanggal itu bukan mengunakan tinta, tetapi dengan Darah dari setiap jari-jari kedua tanganmu. Dan ini harus kamu lakukan karena ini langkah pertama Dalam ritual." Ella memberikan sebuah kertas dan pisau kepada Dara pun mengambil kertas dan pisau itu.
Dara menatap kertas dan Pisau yang ada ditanganya dengan Ragu dan meneguk Ludahnya kasar, namun Dara menepis Rasa ragu tersebut.
"saat aku mengatakan iya sebelum Ritual ini dimulai, aku sudah yakin untuk menerima sesulit apapun itu langkah dalam menjalankan Ritual ini. Demi Riel apapun akan aku lakukan. Iya ini demi Riel!" Batin Dara.
Dara menutup matanya, Dan meletakan pisau di atas kulit jari jempol tangan kanannya. Dan Dara pun mulai mengiris jari jempolnya, Darah segar pun mulai mengalir Dari jari jempolnya itu.
Dara berhenti, menjerit kesakitan dan mulai meneteskan air mata karena tidak kuat menahan perih dan rasa sakit yang di rasakannya secara bersamaan. Ella yang melihat hanya dapat teridiam dan memalingkan Wajahnya karena tidak kuat melihat Dara merasakan kesakitan.Dara terus melanjutkan mengiris jari jarinya, hingga kini Darah segar mengalir dari semua jari jari tangannya. Dara mulai menulis sebuah tanggal di kertas mengunakan Darahnya yang mengalir. Setelahnya Dara memberikan kertas tersebut kepada Ella.
Ella mengambil kertas tersebut dan meletakan Kertas tersebut kedalam sebuah botol dan langsung menutup botol tersebut. Ella mengambil kedua tangan Dara dan mengenggam botol itu bersama-sama.
"tutup matamu, dan ikuti kata-kata ku Dara."
Daraa Mengangukan kepalanya mengiyakan perintah Ella. Dara mulai menutup matanya secara perlahan.
"Bawa"
"Bawa"
"aku"
"aku"
"kembali"
"kembali"
Dara merasakan botol yang Ada dalam genggamannya bergetar hebat, Dara merasakan sebuah cahaya yang sangat terang menusuk kedalam matanya walaupun matanya telah ditutup. Karena tidak kuat Dara pun mulai melepaskan genggaman kedua tangganya Dari botol itu dan membuka matanya, dan botol tersebut pun pecah.
Seketika Dara merasa badannya lemas dan tidak mampu menopang badannya sendiri. Dan Dara pun terbaring di atas Karpet. Dan tak lama matanya perlahan mulai menutup.
.~||~.
Cahaya menyelinap Dari sela-sela jendela, Dara yang sedang terbaring di atas kasur. Merasa terganggu dan mulai membuka matanya. Mata Ella menatap sekeliling.
"Ritualnya gagal?" pikir Dara setelah melihat belum ada tanda tanda dirinya kembali kemasa lalu.
Pintu kamar Dara terbuka, dan munculah Ella yang membawa nampan berisi makanan dan air di dalam gelas. Ella berjalan ke arah ranjang kasur tempat Dara berada, Ella meletakan makanan di nakas lalu Ella duduk di tepi kasur di samping Ella mengusap Surai Rambut dengan Ella lembut.
"Akhirnya kamu Sadar juga. Ayo sarapan dulu." Ucap Ella tersenyum kepada Dara.
"Ella, Apakah ritualnya gagal?" Dara menatap Ella menunggu jawaban yang akan keluar dari mulut Ella.
Ella teridiam dan mulai mengalihkan pembicaraan. "sudah nanti saja membahas hal itu, sekarang kamu sarapan dulu."
Ella mengambil piring dari nampan yang tadi dia bawa, dan mulai menyuapi makanan dengan telaten ke mulut Dara.
Dara pun sedikit merasakan kecewa karena Ella mengalihkan topik pembicaraan.
~||~
Halo semua sayang sayang ku, gimana ceritanya masih seru? Atau udah mulai ngebosenin? Atau alurnya ga nyambung. Tolong kritikan dan sarannya ya sayang sayang ku. Tapi pake bahasa yang lembut yaa hehe soalnya kau baperan kalau jata katanya kasar hati mongiel ku lamgsung tersipu apasih gaje aku tuh wkwkwkwkkw.
Menurut kalian ritual nya berhasil atau enggak? Jawabannya adalahh....
A.berhasil
B.tidak berhasil
C.ga tau intinya aku sayang autor jiakk(aduh salting jangan begitu)
D.bisa jadi
E.semua benarCarilah jawaban yang benar!jangan salah pilih. Seperti hatimu yang salah memilih tempat pelabuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
masih ada waktu?
FantasyBagaimana jadinya jika kita kehilangan seseorang yang sangat kita sayangi? Tentunya menyakitkan. itulah yang dialami Dara seorang gadis berusia 17 tahun yang baru saja kehilangan orang yang menurutnya sangat berharga dalam hidupnya, bagaimana tidak...