• BETWELA •
Become The Weakest LadyMelihatku yang lumayan kaget, Deven Alphior alias kakak tiri Seyin tersenyum miring.
"Apa?! Sekarang kamu baru takut padaku?!"
Aku yang awalnya kaget seketika memasang muka datar saat mendengar kata 'takut' dari mulut Deven.
"Takut? Padamu? Tampang lembek gitu apa yang mau ditakutin?"
"Apa katamu?! Lembek?! Bocah yang masih bau iler kayak kamu bilang aku lembek?!" teriak Deven kesal.
"Ya terus kenapa kalau aku masih bau iler? Daripada kamu udah tua bau bangkai." ucapku sambil memasang senyum mengejek.
Melihat raut muka Deven yang sudah memerah karna marah, rasanya batinku sedang tertawa sangat puas sekarang.
HAHAHAHAHHA
RASAIN TUHH
MENTANG MENTANG DAH TUA!!!!
"CK! Buat apa aku bicara padamu? Masih mending aku mau membuka mulut didepanmu. Bocah, sadar diri posisimu sekarang." ucapnya dengan nada mengejek lalu melenggang pergi.
Aku geleng geleng kepala melihat tingkahnya, ternyata ada ya orang macam dia.
"Aku malah lebih suka kamu membisu didepanku, rasanya aku ingin tuli jika kamu berbicara padaku, tahu?" ucapku dengan sengaja ketika Deven berjalan belum terlalu jauh.
Deven yang mendengar ucapanku seketika berbalik lalu menatapku dengan mata melotot. Namun dia sama sekali tidak berkata apa apa dan langsung melenggang pergi.
Aku hanya mendecak melihat tingkah absurdnya, lalu segera masuk ke kamar lagi.
Dadaku rasanya sesak sekali begitu melihat Deven.
BUKAN KARNA SAKIT HATI ATAU APA!
TAPI KARNA AKU RASANYA SANGAT MUAK MELIHATNYA!!
RASANYA AKU INGIN MUNTAH SEKARANG!!!
Sambil menekan dadaku, akupun geleng geleng kepala ketika ingat nasib Seyin dengan Deven.
Deven ini, kalau dilihat dari tingkahnya tadi kalian bisa langsung tahu kalau dia agresif dan sangat mudah mencemooh orang. Sifatnya juga yang paling gegabah, dia anak keempat sekaligus anak laki laki termuda Edgar.
Seyin seringkali merasakan sakit hati begitu dalam ketika melihat keluarga harmonis yang sedang berinteraksi hangat tanpa dirinya, bahkan tanpa kata kata dari mereka pun dia sudah tahu jika dirinya sama sekali tidak dianggap keluarga.
Jika tanpa kata kata pun dia tahu dia tidak dianggap keluarga, apalagi jika ada yang menyindir dan mencemoohnya? Pastinya dia lebih merasakan sakit hati berkali kali lipat.
Salah satu pelakunya adalah Deven sendiri, Deven ini bener bener kakak Freinna yang paling bucin dengannya diantara keempat kakak laki laki Freinna.
Apa yang Freinna inginkan, katakan, dan rasakan, Deven lah yang paling peduli dengan Freinna.
Selama lima tahun sebelumnya ketika aku belum datang ke tubuh Seyin, begitu Seyin lahir, reaksi keempat anak laki laki Edgar jelas kurang baik. Tapi juga ada yang tidak peduli sama sekali.
Sudah dari awal saja reaksi mereka kurang baik, apalagi setiap saat Freinna dan Seyin bertemu reaksi Freinna kurang suka dengan Seyin.
Jelas mereka jadi tidak dekat dengan Seyin, tapi beda lagi dengan Deven yang bucin akut dengan Freinna. Dia punya perasaan yang mengacu benci pada Seyin, karna dia merasa jika Seyin seringkali membuat perasaan Freinna memburuk.
"Memang dasar keluarga tolol, ini yang dibilang keluarga paling berpengaruh? Kenapa isinya gak ngotak semua dah heran." ucapku sambil geleng geleng kepala.
Tiba tiba aku kepikiran sesuatu, tadi aku ngomong kasar gitu ditubuh bocah umur 5 tahun itu wajar gak sih??
Ah, masa bodoh!!
Aku mendecak bodo amat dengan omongan kasarku tadi, lalu segera melempar tubuhku ke kasur.
"Memang kasur itu teman abadi dah" gumamku sambil memejamkan mataku berniat tidur.
PERSETAN DENGAN NOLEP
YANG PENTING AKU KAYAA!!!°°°
Keesokan harinya, kuawali pagiku dengan umpatan kasar.
"Bangsat!!!" umpatku kesal dalam hati.
GIMANA GAK KESAL KALO PAGI PAGI UDAH DITERIAKKI PELAYAN?!!
"Nonaa!!!! Bangunnn sekarang!!!" teriak pelayan yang bernama Anna dari samping tempat tidurku.CKKK!!!
Pagi pagi udah diganggu aja heran, ada dendam apa sih mereka denganku?!!
Aku yang kesal dengan teriakkan Anna seketika membuka mataku lalu menatapnya tajam.
"Apasih?!" ucapku dengan kasar.
Anna sontak terkejut karna aku yang membentaknya kasar, wajar dia terkejut, memang biasanya aku bersikap pasif.
Anna ini memang satu satunya pelayan yang ditugaskan untuk mengurusku (jangan heran jika pelayan disisiku hanya satu, PAKE NANYA). Tapi pelayanannya saja sudah sangat terlihat ogah ogahan dan gak niat sama sekali, embel embel 'Nona' saja sudah tidak ada harga dirinya untuknya.
Seolah olah kata 'Nona' itu hanya angin lalu, karna Anna ini sama sekali tidak menganggapku tuan dari sikapnya.
Tapi untuk beberapa hari terakhir, memang aku masih bersikap pasif didepannya setelah aku tiba ditubuh ini. Yaaaa karna waktu itu aku masih gak peduli karna Anna belum berbuat parah parah banget terhadapku, ya paling ucapan sarkasnya saja yang terkadang membuat kakiku gatal untuk menendangnya.
Apalagi kalau yang jadi aku masih Seyin, wah jelas lebih parah. Seyin itu jiwanya masih lemah lembut diumur 5 tahun, jadi dia sangat mudah ditindas waktu itu.
Nah sedangkan aku yang sekalinya tidur paling gak bisa diganggu, kini malah diteriakki oleh Anna. Jelas hatiku yang sangat lapang ini merasa ingin...
MENENDANGNYA HINGGA KELUAR PLANET!!!
DASAR BAJINGAN!!
BERANINYA KAMU MENGGANGGU TIDURKUU!!!!!!
Nah parahnya, setelah Anna terkejut karna bentakkan kasarku, bukannya intropeksi diri atau gimana. Dia malah melanjutkan sikap kasarnya dengan WATADOSNYA!!!
(Watados : Wajah Tanpa Dosa)"Gak usah banyak tingkah, Nona. Cepat ikut saya untuk bersiap" ucap Anna sambil menarik tanganku kasar.
WAH SEENAK JIDAT KAMU PEGANG PEGANG TANGAN MAHALKU!!!
SINI KU TAMPOL AJA JIDATMU YANG ENAK ITU!!
"Ck. Minggir!" decakku sambil menyingkirkan tangannya kasar sambil menatapnya tajam.
Anna kembali tampak terkejut dengan perbuatan kasarku, tapi apa peduliku? Aku benar benar ingin menendang pantatnya sekarang.
Aku kemudian turun dari tempat tidurku dengan kaki pendekku, aku sadar tubuhku memang jauh lebih pendek darinya sekarang, TAPI APA ITU PENTING?!
Kulihat Anna merasa waspada dengan tatapanku, ya memang wajar sih. Aku kalau melotot emang nyeremin.
Aku kemudian berjalan melewati Anna yang masih tertegun, "Mentang mentang status sosialku dikeluarga Alphior rendah, apa kamu pikir kamu bisa memberlakukanku dengan semena mena, Anna?"
"Ingat. Aku adalah tuan, dan kamu hanyalah pelayan." ucapku dengan sengaja menekankan kata pelayan.
Aku kemudian melenggang pergi hingga akhirnya ketika aku sampai di pintu kamarku, aku berhenti melangkah dan berkata.
"Cepat, katamu aku harus bersiap sekarang."
To Be Continue
Well, Erun well 😌😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Weakest Lady
FantasyErun si saudagar kaya raya antar dunia telah bertransmigrasi dan sangat membenci fakta fakta berikut! Pertama. Erun tiba di tubuh Seyin, antagonis utama sebuah novel yang nasibnya benar benar totalitas dark! Kedua. Erun tiba di tubuh Seyin waktu dia...