Matahari kembali dari peristiharatannya untuk menyinari bumi dimana orang-orang kembali bangun dan melakukan kegiatannya termasuk Seola, yang sedang tidur terbangun karena suara alarmnya.
Seola segera mematikan alarm dan melihat jam. Jam menunjukkan pukul 04.30 dimana gadis ini harus segera bangun dan bersiap-siap.
'Masih belum terlambat'
Flashback
"MWO?!" Seola tidak percaya dengan ucapan gadis yang lebih tua darinya. Saking terkejutnya dia sampai melepaskan genggaman Nn Chu dan mundur perlahan.
"A-aku juga seorang counter?" Gumamnya
"Nuna, tenanglah terlebih dahulu." Somun mendekati gadis yang dipanggil 'Nuna'
'Somun benar, aku harus tenang'
Seola tampak lebih tenang karena perkataan Somun "Ceritakan semuanya terlebih dahulu."
Mereka kembali duduk dan menceritakan semuanya yang terjadi di Yung kepada Seola. Tentu ia sangat terkejut dengan kenyataan ini.
"Maka dari itu aku harus ikut ke Yung untuk tahu semuanya lebih lengkap?" Mereka mengangguk membenarkan perkataan Seola. Akhirnya Seola menghela napas dan mengangguk.
"Wigen berkata kalau penjelasan lebih lanjut harus dilakukan tanpa sepengetahuan kami,"
" Cepat letakkan tanganmu di dada kemudian hitung sampai 3 detik." Seola mengikuti perkataan mereka lalu hitungan ketiga Seola tidak sadarkan diri. Mereka yang melihat itu menatap satu sama lain dengan satu pikiran.
"Tidak kusangka kita akan mendapatkan 2 counter." Mereka mengangguk setuju dengan pernyataan itu.
Seola membuka matanya perlahan. Netra itu melihat pemandangan di depannya dan menganga tidak percaya. Ada sebuah air terjun yang mengalir deras di depannnya.
'inikah Yung?' Batinnya kagum
"Benar, ini Yung.." Suara gadis lain terdengar oleh sepasang telinga Seola. Seola menoleh dan menemukan gadis bertudung yang sedang tersenyum.
"akhirnya anda kesini, Seola-ssi. Perkenalkan saya Eunae, partner anda,"
"Anda pasti penasaran dengan ceritanya.."
"akan saya ceritakan semuanya sampai anda puas." Eunae berkata demikian sambil tersenyum. Lalu menceritakan secara lengkap tentang apa yang terjadi.
Flashback ends (yah, udah end)
Pijakan langkah kaki terdengar tenang yang diiringi dengan lagu yang senantiasa menemaninya. Disinilah seola telah siap menuju titik tujuan.
"Apa dia terlambat?" Gamotak kali ini yang berbicara sembari bergerak dengan gelisah. Pria berotot ini bertanya kepada sang paruh baya
"Aih, tunggu saja dulu dia." Nn Chu membalasnya juga gelisah. Hana hanya melakukan pemanasan dengan tenang dan tidak peduli.
"Aih padahal kita baru saja menyambut Somun kemarin, siapa yang duga kalau kita akan menyambut yang lainnya?" Somun mengangguk setuju akan pernyataan Gamotak sembari melakukan pemanasan
Sedangkan yang dibicarakan baru saja datang. "Dia datang," Hana memberitahu dengan seringainya. Mereka berempat langsung berdiri menyambutnya "Motak-ah, Hana-ah mari kita tempa dia menjadi counter yang hebat seperti somun."
(Posisinya itu Nn Chu di antara Hana sama motak sedangkan Somun di sebelah motak)
Gadis ini melepas earphonenya "Apa kalian menungguku?" Dengan senyuman tersungging di wajahnya ia mengatakan dengan PD
"Welcome-welcome," Nn Chu menyambut dengan riang. Somun juga mengatakan "Nuna, selamat datang."
"Omong-omong apa yang akan kita lakukan disini?" Tanya seola karena kemarin mereka hanya memintanya untuk datang pagi di tempat ini.
"Kita akan melakukan pelatihan pertamamu.." Gamotak memulai pembicaraannya "Somun sudah melakukannya kemarin."
"Kemarin kami sudah menceritakan tentang counter kan?" Seola mengangguk. Lalu berpindah menuju tempat pelatihan yang sebenarnya "Nuna lihat jejak tangan disana?" Seola mengangguk
'kenapa Somunie begitu semangat?' Lalu 'itu' muncul dan membuat seola mengerti.
"Yang hijau adalah milik Nn Chu, yang merah milik Hana sedangkan yang kuning adalah milikku." Jelas Motak sembari menunjuk jejak tangan masing-masing. Gadis itu mengernyit bingung "bagaimana dengan somun?" Somun tampak semakin semangat mendengar perkataan seola.
"Punya somun adalah biru. Kalau kamu bisa menemukannya, kamu kuakui sebagai counter sejati," Bukannya memberi jawaban, Gamotak malah memberi tantangan. Seola yang mendengar tantangan itu menyeringai senang "Punyamu berwarna hitam."
"Ahjussi, bagaimana kalau aku bisa melebihi kalian?" Tantang Seola tidak lupa seringai yang masih menemaninya. Mereka yang mendengar mengernyit
(Loh, Seola kok ditantang. Udah konseling sama Eunae nih bos)
Seola yang melihat 'itu' lagi menyeringai "Jika aku bisa, kabulkan satu permintaanku ahjussi. Setuju?" Seola bertaruh karena dia suka tantangan
Gamotak yang merasa tertantang menyeringai "baiklah seola-ah kalau kamu bisa melebihi somun, aku akan mengabulkannya." Seola tentu senang mendengar itu.
"Ahjussi, simpan saja pewarna baru itu,"
"Karena aku.." Seola bersiap berlari menuju tiang (?) dan melompat. Mereka fokus melihat Seola lalu menganga tidak percaya akan apa yang netra mereka lihat
"bisa melakukannya lebih dari lompat!" Benar, Seola bukan melompat, dia terbang di atas gedung dan melihat jejak tangan berwarna biru. Lalu turun kembali "Ahjussi..."
"jangan ingkari janjimu.." Bisik seola atau ejeknya. Kemudian Gadis itu berteriak dengan riang "AKU MENANG!!"
Dia berhasil "INI HEBAT!" dibalas Nn Chu mengatakan hal yang sama riangnya. Sedangkan Somun membatin
'Nuna berhasil mengalahkanku ㅠㅠ'
Seola diam-diam terkekeh 'ini semua berkat Eunae'
A/N:
Sudah dibilangin, malah nantangin. Siapalagi kalau bukan ahjussi
Cieee yang penasaran sama penjelasannya Eunae. Soon ya
Untuk bahasa Korea yang ada di cerita ini, bisa ditanyakan kalau tidak mengerti.
Ada yang lihat 'night has come' gak? Drama yang plot twist banget, gak nyangka jungwon itu mafia. Padahal di episode 1, dia sama yoonseo itu ngasih tahu pekerjaan sambil lihatin hp. Kok Isa?
Udah-udah nanti malah keterusan. Hehe..:)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Uncanny of Who Knows Everything (Hiatus)
Fanfiction(The Uncanny Counter x Oc) Pada hari itu Seola mengingat semuanya disaat yang lain melupakannya. Dalam batinnya dia bertanya-tanya 'mengapa hanya aku yang ingat?' Disaat dirinya bingung dengan keadaan, akhirnya dia memutuskan. Untuk menemukan mereka...