TINGGALKAN JEJAK SEBELUM BACA!!!
•HAPPY READING BESTIWWWWW•
Sinar mentari pagi yang menyehatkan membuat seorang perempuan yang sedang menjemur pakaiannya tersenyum tipis. Akhirnya hujan tidak turun lagi, perempuan iu bisa menjemur pakaiannya hari ini. Ya, bayangkan saja kemarin pagi sampai sorenya hujan? Walaupun hujan gerimis, namun membuatnya tidak bisa menjemur pakaiannya. Untung saja dirinya masih ada pakaian, kalo tidak entah bagaimana harus ganti pakaian nanti.
“Akhirnya, satu pekerjaan udah selesai,” ucap perempuan itu sembari mengangkat ember yang di gunakan sebagai tempat pakaiannya tadi.
Setelah itu perempuan tersebut memasuki rumahnya, dimana tadinya dirinya menjemur pakaiannya dihalaman belakang. Menyimpan ember di toiletnya, perempuan itu kemudian berlalu ke dapur untuk memasak pagi ini.
Pagi minggu ini, aktivitas Kalula sangatlah banyak. Di hari minggu dirinya bisa beristirahat dan juga membersihkan rumahnya. Karena hari lainnya perempuan tiu tidak bisa, karena harus bekerja dari pagi sampai sore.
Saat ini perempuan itu sedang memasak, hanya makanan sederhana yaitu telur kecap dan sayur saja. Kalula belum belanja bulanan, jadilah hanya ada sedikit sisa makanan itu saja.
Namun, tidak membuat Kalula sedih. Sebab, masih ada makanan saja ia sudah bersyukur. Lauk apapun itu tidak masalah, asalkan ada nasi menurutnya.
Mata itu memicing saat melihat sosok laki-laki yang sepertinya sangat dirinya kenal itu. “Ngapain dia sini?” Gumam perempuan itu sembari mengintai sosok itu.
Langkah kakinya hentikan saat sudah didekat laki-laki itu. “Hmm iya saya tahu, pantau terus mereka.” Ucapan dari laki-laki itu membuat Kalula bingung. Apa yang dipantau?
Daripada memikirkan itu, lebih baik Kalula pergi saja. Dirinya saat ini seperti penguntit, ya diam-diam melihat dan mendengarkan urusan orang lain.
Merapikan rambutnya yang sedikit tertiup angin, Kalula memutarkan tubuhnya membelakangi laki-laki itu. Perempuan itu yang tadinya berniat untuk jalan-jalan sore malah bertemu dengan seseorang.
Mengayunkan kakinya menuju kearah seberang sana, dimana seorang pedagang yang menjual telur gelung membuat dirinya tergiur. Melihat kanan-kiri, saat tidak ada kendaraan yang lewat, segera dirinya menyebrangi jalan raya itu.
“Mas, saya beli 10.000 ya,” ucap Kalula kepada mas-mas pedagang telur gelung itu.
Pedagang laki-laki itu mengangguk dan segera menyiapkan pesanan Kalula. Sementara perempuan itu berdiri sembari menatap sosok laki-laki yang dirinya lihat tadi dari jauh. Sosok laki-laki itu sudah mau pergi dengan mobil mewahnya. Perempuan itu mengedikkan bahunya tidak peduli dengan apa yang dilakukan oleh laki-laki itu.
Kini, Kalula sedang berjalan menuju kerumahnya dengan sekantong telur gulung. Perempuan itu berjalan dengan riang sembari menyapa hangat para tetangga yang sedang duduk didepan rumah mereka.
“Neng Lula mau mangga gak??” Tawaran dari ibu RT yang rumahnya dirinya lewati membuat langkah Kalula berhenti. Perempuan itu menatap ibu RT yang sedang memetik buah mangga miliknya, sepertinya mereka sedang panen.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMIAN •|ANTAGONIS|•
General Fiction[Sebelum baca jangan lupa untuk follow] Damian Dharmendra, laki-laki berusia 21 tahun yang bekerja diperusahaan milik almarhum kakeknya, "Dantona group." Diusia nya yang ke-21 tahun itu ia harus menerima teror dari sang ibundanya. Ya, teror tersebut...