DAMIAN [17]

700 45 3
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BESTIWWW!!

•HAPPY READING BESTIWWW•

Damian menghentikan mobilnya saat melihat seseorang yang duduk diatas jalanan itu. Dirinya turun dari mobil dan segera menghampiri perempuan itu.

“Kalula?”

Panggilan dari seseorang itu membuat Kalula seketika mendongak. Perempuan itu segeraberdiri dan memeluk laki-laki itu membuat Damian terdiam kaku. “ Tolong bawa aku pulang Damian,” ucap Kalula dengan terisak didada laki-laki itu.

Damian yang tadinya terdiam kini menunduk menatap perempuan itu. Ia mengusap rambut Kalula dengan lembut. “Iya, sekarang kita pulang,” bisik laki-laki itu dengan lembut. Ia melepaskan pelukan keduanya.

Mata tajam itu menatap mata yang sembab, Damian dengan lembutnya mengusap pipi itu dengan jempol tangannya. “Jangan nangis, saya disini.”

Mendengar ucapan dari laki-laki itu membuat Kalula kembali menangis. Takut, rasa ketakukan itu terbentuk didalam dirinya. Lebih takut dibandingkan harus melawan kucing tetangga yang mencakar dirinya. Ia ingin pulang, menangis dan berkurung didalam sana seharian bahkan semingguan?

Melihat perempuan dipelukannya ini menangis, membuat Damian melirik ke kiri dan ke kanan. Sepi, satu kata menggambarkan tempat itu. Ia menghela napasnya saat perempuan itu tidak mau melepaskan pelukannya. Dengan terpaksa, ia menggendong tubuh perempuan itu ala bridalstyle.

Tubuh Kalula membeku, ia mendongak menatap wajah tegas itu dari bawah. Ia tidak menyangka jika Damian akan menggendongnya.

Saat sudah berdiri di sebelah mobilnya Damian, menurunkan perempuan itu. Memang tadinya Damian memberhentikan mobilnya sedikit jauh dari perempuan itu.

“Masuk,” ucap laki-laki itu setelah membuka pintu mobil.

Kalula mengangguk dan kemudian duduk di kursi depan. Ia melihat gerak-gerik Damian dari menutup pintu mobil, memutarkan jalannya untuk menuju pintu pemudi dan duduk disana kemudian menjalankan mobilnya. Kalula, benar-benar memperhatikan setiap gerakan laki-laki itu.

🦇🦇🦇

Mata tajam itu senantiasa menatap wajah berkulit putih mulus itu. Dengan senyuman yang sangat kecil, ia dengan beraninya mengelus pipi itu tanpa seizin pemiliknya. Di peluk eratnya tubuh yang lemah sehabis menangis itu.

Damian, laki-laki itu kini berada dirumah Kalula. Setelah membawanya ke rumah, ia meminta perempuan itu untuk menjelaskan apa yang telah terjadi. Kemudian, dengan jelas perempuan itu menjawabnya disertai dengan isakan tangisnya. Melihat perempuan itu kembali menangis, Damian memeluknya, membiarkan perempuan itu menangis di dadanya. Ia tidak tega melihat Kalula begitu menyedihkan. Perempuan itu, baru kali ini ia melihatnya begitu rapuh.

Ini semua karena sepupu perempuan itu. Satu kata untuk sepupu  itu dari Damian, Gila. Ya, perempuan gila mana yang ingin mengambil harta orang lain? Mengambil hak yang bukan miliknya? Hanya karena harta, ia berani meninggalkan sepupunya dijalanan yang sepi. Apakah tidak ada otaknya?

Lihat saja, bagaimana Damian membalaskan orang-orang itu. Jangan kalian pikir Damian melakukan itu karena menyukai Kalula. Kalian salah besar. Ia hanya ingin membantu, karena menurutnya manusia harus saling membantu kan? Lagi pula, ia kasihan kepada perempuan itu. Hidup sendirian, sederhana, dan tiba-tiba saja hak yang seharusnya jadi miliknya malah direbut oleh orang lain? Ralat, sepupunya sendiri. Keluarga macam apa itu?!

DAMIAN •|ANTAGONIS|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang