DAMIAN [15]

677 45 0
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BESTIWWW!!

HAPPY READING BESTIWWW•

Malam ini entah mengapa menurut Kalula sangat berbeda dengan malam biasanya. Perempuan yang memakai baju tidur bergambar milky mouse itu sedang berdiri didepan rumahnya seraya menunggu seseorang. Dirinya mengusap lengannya saat udara dingin mengenai kulitnya, padahal perempuan itu sudah memakai baju lengan panjang.

“Kemana sih, lama banget,” gumam perempuan itu sembari mengecek ponselnya. Memperlihatkan room chatnya bersama seseorang itu. Saat sedang fokus melihat ponselnya, sebuah klakson dari mobil mengalihkan atensi perempuan itu.

Perempuan itu menghela napas lega saat yang ditunggu-tunggu telah datang. Kalula pun dengan segera menghampiri seseorang didalam mobil itu.

“Maaf, saya lama. Tadi sedikit macet,” ucap seseorang itu setelah saat ia membuka jendela mobilnya.

Mendengar itu Kalula hanya mengangguk memaklumi saja. “Iya gak apa-apa,” jawab perempuan itu. Padahal didalam hatinya ingin sekali dirinya memaki-maki laki-laki itu.

“Ayo masuk, biar gak kemaleman,” ucap laki-laki itu. Kalula pun segera berjalan ke arah pintu mobil disebelah pengemudi. Membukakan pintu itu dan segera duduk di kursi.

“Kamu gak kedinginan cuma pakai baju tidur aja?”

Pertanyaan dilontarkan kepada Kalula saat perempuan itu baru saja menutup pintunya. Dirimua menoleh dan menatap Damian kemudian menggeleng. “Enggak, ya udah kita langsung aja,” jawab perempuan itu dibalas anggukan Damian.

Ya, laki-laki itu adalah Damian. Sore tadi laki-laki itu mengajaknya untuk pergi mencari sebuah kado untuk rekan kerjanya yang dimana istrinya baru saja melahirkan. Damian bingung jika harus membeli apa. Jika mengajak ibu-Nya, pasti ada sedikit ceramahan yang diberikan oleh ibu-nya itu.  Ya,cerahamannya pasti berisi,-

-Lihat rekan kamu aja nikah, kamu kapan?
-Kamu udah tua belum nikah-nikah!
-Nikah dong, biar ibu bisa ngerasain beli perlengkapan bayi untuk cucu ibu!

Itulah mengapa dirinya tidak mau membahas sebuah pernikahan, bayi dan kehamilan atau semacam itulah. Namun jika bersama Sonia, pasti adiknya itu akan membeli banyak barang-barang yang tidak berguna untuknya. Bukannya membeli kado malah membeli barang lain.

Damian sempat bingung untuk mengajak siapa, tiba-tiba saja ia teringat dengan perempuan bernama Kalula itu. Laki-laki itu pun mengajak perempuan tersebut, namun sempat mendapatkan penolakan dari Kalula. Karena menurut perempuan itu dirinyaa juga tidak tahu harus membeli apa. Dia saja belum melahirkan, boro-boro melahirkan, menikah saja belum. Namun, Damian berkata jika terserah perempuan itu saja mau membeli apa. Laki-laki itu akan membayar saja. Pada akhirnya perempuan itu juga mau menerima ajakan Damian.

Pilihan pertama dari keduanya jatuh di sebuah mall yang tidak jauh dari rumah Kalula. Hanya butuh 2 jam lebih saja untuk sampai disana. Keduanya berjalan beriringan bersama dengan Damian yang memakai hoodie dan celana jeans pendek selutut. Sangat tampan menurut orang-orang yang melihatnya. Jika orang-orang melihat keduanya seperti sepasang kekasih sangat cocok sekali. Namun, berbeda kebenarannya.

Keduanya memasuki sebuah toko perlengkapan bayi yang banyak sekali menyediakan perlengkapan yang sangat-sangat lengkap. Kalula, perempuan itu berjalan terlebih dahulu sembari menatap rak-rak ataupun baju-baju bayi yang tergantung.

“Kamu mau beli apa?”

Pertanyaan dari arah belakangnya membuat langkah perempuan itu terhenti. Dirinya memutarkan tubuhnya menghadap Damian. “Enggak tahu, saya juga bingung,” jawab perempuan itu membuat Damian berdecak.

Tidak ada ucapan yang keluar dari bibir Damian lagi, perempuan itu kembali mencari-mencari barang yang cocok untuk hadiah. Dirinya juga bingung harus membeli apa.
Apakah baju bayi?
Perlengkapan mandi bayi?
Kasur bayi?
Atau apa??

Melihat Kalula yang kembali berjalan membuat laki-laki itu mengikuti langkahnya dan sembari mencari barang yang cocok.

🦇🦇🦇

Hari semakin malam, namun kedua pasangan ah ralat- dua teman (?) itu sedang duduk di sebuah warung nasi goreng. Setelah membeli 'kado' tadi, Damian menawarkan Kalula untuk 'jajan' dahulu atas ucapan terimakasihnya. Kalula yang mendapat tawaran itu lantas meminta untuk makan nasi goreng di pinggir jalan yang masih buka. Damian hanya meng'iya'kan saja permintaan perempuan itu.

“Terimakasih Kalula, karena sudah membantu saya mencari kado,” ucap Damian sembari meminum teh panasnya.

Kalula yang sedang menyuapkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya terhenti. Perempuan itu menaruh kembali sendok itu diatas piringnya dan menatap Damian. “Iya sama-sama, saya juga berterimakasih karena sudah ditraktir,” jawab perempuan itu sembari mengangguk.

Damian mengangguk dan kembali memakan nasi gorengnya begitu juga dengan Kalula. Setelah berjam-jam berkeliling di toko perlengkapan bayi tadi, membuat Damian rasanya ingin mengamuk saja. Bagaimana tidak, mereka sudah kesana kemari bahkan sudah memutar rak-rak itu berkali-kali namun tetap saja tidak ada yang sesuai selera perempuan itu. Hingga beberapa jam setelahnya, perempuan itu mengusulkan untuk membeli perlengkapan mandi dan baju bayi saja. Pada akhirnya kadonya adalah barang yang dipilih oleh perempuan itu.

Damian senang akhirnya tidak perlu berkeliling lagi. Dirinya sungguh bosan sekali. Rasanya seperti menemani Sonia yang membeli skincare sangat lama. Laki-laki itu heran, apakah semua perempuan seperti itu? Berkeliling dahulu berjam-jam, namun barang yang disukai adalah di tempat pertama yang dia datangi?

Sangat sangat menyebalkan. Itulah membuatnya dirinya tidak mau menikah dahulu. Perempuan itu ribet menurutnya.

Setelah mereka makan bersama, segera Damian mengantarkan Kalula untuk pulang kerumahnya. Selanjutnya laki-laki itu pun kembali kerumahnya, bisa berabe jika ibu-Nya sudah menunggunya dan marah-marah lagi.

🦇🦇🦇

Janlup vote & coment

My instagram:urlove.vaa6

DAMIAN •|ANTAGONIS|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang