❀◎ scars.

45 22 1
                                    

✼ •• ┈┈┈┈๑⋅⋯ ୨˚୧ ⋯⋅๑┈┈┈┈ •• ✼

✭ocean eyes
Sakuatsu✧

━━━━━━。゜✿ฺ✿ฺ゜。━━━━━━

"Uff...dia ini berat sekali.."

Atsumu meletakkan nya di futon yang ada berdekatan dengan pintu geser mereka yang yang terus memperlihatkan sawah -sawah disana.

"Sayang..ini perban nya ya, bunda mau ke dapur dulu dan ini juga ada air dan handuk kecil. Bunda ingin buat sup dulu, kalau ada apa-apa panggil bunda ya"

"Baik bun" lalu atsumu mengambil perban nya, baskom yang ada airnya dan juga tuala kecil yang di bagi oleh bundanya.

Setelah bundanya pergi, dia duduk di samping lelaki yang bersurai hitam ikal itu, dia meletak kan punggung tangannya di dahi lelaki itu.

'Panas..'

Dia menggambil tuala kecil itu lalu merendam tuala itu di dalam air yang ada di sebelah nya. Lalu dia dia meremas tuala itu dan meletakkan nya di dahi lelaki itu.

Dia bangun dari duduknya dan mengambil p3k yang ada di lemari di kamar itu, lalu duduk di tempat nya kembali. Dia mengeluarkan obat yang ingin dia gunakan.

"Astaga...ini sangat parah.." Ucap nya pelan sambil melihat tangan lelaki itu. Lalu dia mengobati luka lelaki tersebut.

"Ssh.."

Atsumu tersentak mendengar erangan dari lelaki itu lalu melihat nya.

"Kau suda bangun ternyata..." Ucap atsumu dengan lembut sambil tersenyum manis.

"S-siapa Kau..?" Ucap lelaki itu pelan.

"Atsumu. Miya atsumu" jawap atsumu tidak memlingkan wajahnya dan fokus dengan kerja yang ia buat sekarang.

"Baik lah! Suda selesai! Kau bisa istirehat sekarang. Aku ingin mengantarkan kan air dan p3k ini dulu, istirehat la" lalu atsumu keluar dari sana sambil membawa air yang tadi dan p3k.

Setelah pintu tertutup, lelaki itu langsung melihat ke luar dan melihat sawah sawah yang ada di sana sambil duduk di depan sawah itu.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Atsumu masuk ke tempat lelaki itu kembali, dia melihat lelaki itu sedang duduk di depan sawah itu yang bersebelahan dengan futon nya. Dia tersenyum manis.

"Hey, apa yang kau lakukan disini? Apakah kau sudah istirehat?" Dia duduk di sebelah lelaki itu.

"Hm. Suda." Suara nya begitu dingin. Itu la yang di pikirkan oleh atsumu.

Angin dan sawah menjadi saksi akan pertemuan mereka. Oh! Jangan lupa kan pantai juga.

"Nama mu siapa?" Tanya atsumu.

'Suaranya begitu halus dan lembut..' Batin lelaki itu.

"Sakusa kiyoomi."

"Sakusa...kiyoomi...omi?"

"Omi? Apa-apaan itu!?" Jawab sakusa yang mendengar dirinya di panggil omi.

Atsumu hanya ketawa kecil. Menurut sakusa, tawa atsumu itu-

'cantik...' Batin sakusa. Lalu menutup muka nya yang merah.

"Atsumu!!"

"Iya bun!"

'Bun? Bunda?' Batin sakusa.

"Omi mau ikut tsumu gak?"

"Kemana?"

"Ke sawah! Mau?"

"Yaudah ma-"

"Ayo!!" Atsumu menarik tangan sakusa yang tidak cedera.

Sakusa sedikit pelik dan terkejut dengan reaksi badan nya, pasalnya dia mau di sentuh oleh orang lain.

*✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:*✧・゚: *✧・゚:

"Loh? Sayang? Kok kamu bawa dia ke sawah? Kan dia masih sakit..kesian loh" ucap bunda nya.

"Eh? Maaf ya Omi...tsumu lupa kalau Omi lagi sakit, kalo gitu Omi istire-"

"Gak apa kok tsumu, Omi gak papa kok"

"Eh Omi? Nama kamu yang nak?"

"Eh nggak tante nama sakusa kiyoomi"

"Oh, maaf yang tsumu manggil nama kami dengan nama panggilan..tsumu belum pernah ada temen, jadi dia belum terbiasa"

"Gak papa ko tante"

"Udah, jangan manggil tante manggil bunda aja ya" ucap bunda atsumu dengan senyum nya.

"B-baik bun"

"Omi!! Ayo bantu tsumu nanam bunga tulip yok!!"

"Iya!" Lalu sakusa berlari pelan ke tempat atsumu lalu menolong nya.

Bunda atsumu hanya tersenyum pada sakusa dan atsumu, dia merasa lega. Akhirnya ada yang mau berteman dengan atsumu.

-tbc

12 17 2023.

ocean eyes (sakuatsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang