RAIB
ATTENTION : This chapter will use Raib's POV.
~~~~~~~~
< flashback : hari ke-sekian ABTT
"Hai, Ra!" Ucap Seli memecah lamunan ku." Eh, Sel, kamu darimana saja?" Tanyaku, Seli baru kembali ke Asrama, sekarang sudah pukul 9 malam, sudah hampir waktunya tidur.
" Kamu bisa kena masalah kalau ketahuan petugas ABTT, Sel". Tegur ku.
" Hehe, maaf Ra, perutku masih lapar, makan malam tadi masih kurang, aku selalu nyemil sebelum tidur". Jawab Seli menyaringai.
"Eh, Ra, kamu tadi melamun ya?"
"Kamu tau darimana Sel?
"Asal kamu tahu Ra, aku sudah lama berdiri di depan pintu, dan kamu tidak menyadari nya, bahkan kamu tidak menutup gordennya, aku jadi bisa mengintipmu dari jendela".
Astaga! Seli sudah lama disana? semoga dia tidak dengar apa yang aku ucapkan tadi. Seli membuka jas hujan yang tadi Ia kenakan, di luar gerimis.
"Apa yang sedang kamu pikirkan, Ra? Akhir akhir ini kamu sering melamun, padahal dulu setiap malam kamu selalu membaca novel mu". Seli kini duduk di kasur nya.
Aku menarik nafas dalam. Apakah ini saat nya aku menceritakan semua nya pada Seli? Aku mulai menimbang. Seli disamping ku masih menunggu ku bercerita.
Zen, dia salah satu mahasiswa yang cukup terkenal di kalangan mahasiswa ABTT lain karna berasal dari keluarga terpandang. Dia anggota keluarga komite klan bulan. Lebih tepatnya dia anak dari anggota Komite Klan bulan, juga cucu dari Ketua Komite klan bulan. Dia juga murid teladan di ABTT.
"Ini.. ini soal Zen, Sel" Aku menunduk. Seli mencoba menatapku.
"Zen? kenapa dengan Zen? yeah, maksudnya, aku tahu, dia sangat terlihat menyukai mu. Dan sepertinya angkatan kita juga tahu itu".
"Heh!" aku melotot pada Seli. Bisakah Seli kali ini tidak menggoda ku?
"Eh, maaf Ra, lagi pula kenapa kamu tiba-tiba memikirkan itu? kamu kan juga sudah lama tahu kalau Zen menyukai mu, tidak biasanya kamu memikirkan hal seperti itu, Ra".
Aku kembali mengehela napas " Ini bukan soal Zen yang menyukai ku, Sel. Tapi ini soal Anne, dia menyukai Zen".
"Astaga! kamu tahu itu darimana, Ra? selama ini Anne selalu mendengar ketika aku menggoda mu dengan Zen".
"Anne sendiri yang bilang padaku, Sel. Aku merasa tak enak padanya". Aku menunduk, kembali menghela napas.
"Kamu ingat 2 hari yang lalu, Sel? ketika aku bilang kalau Anne memintaku membantu nya untuk proyek bahasa kita? aku baru ingat kalau dia juga satu tim dengan Zen. Jadilah kami belajar bertiga di perpustakaan".
●●●●●●
<<flashback : Di Perpustakaan 2 hari lalu..
"Hai, Ra!" perempuan berambut sebahu itu menyapaku. Dia datanh dengan seorang lelaki.
"Oh, Hai Anne, kamu bersama Zen?" tanyaku memastikan.
"Iya, Ra. Zen meminta ikut, baguslah, setidaknya bukan aku sendiri yang akan menanggung beban kelompok ku". Ucap Anne dan duduk di sebrang ku, sementara Zen disebelahnya.
Astaga! mengapa pula Anne mengizinkan Zen ikut? dia tidak memberitahuku terlebih dahulu. Baiklah, kita hanya akan belajar sebentar, lalu aku akan langsung kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always with You | Bumser Fanfiction
FanfictionRaib, perempuan cantik bermata indah dengan rambut hitam legam nya yang panjang. Seorang Keturunan Murni, Putri Bulan sekaligus Putri Aldebaran. Terpikat dengannya tentu bukan hal yang mengherankan. Dengan segala kelebihan dan keberuntungannya, Ia m...