Chapter 8 Berbagi Informasi

91 9 0
                                    

Jam istirahat, masing-masing mahasiswa Baru disuruh mengambil nasi bungkus di tiap group fakultasnya, lalu disuruh makan di dalam hall.
Dan itu saat yang tepat untuk update informasi dengan keadaan Setelah perpisahan kami
terus terang aku sangat rindu dengan kedua Teman masa kecilku ini. khususnya Noey yang kepribadiannya jauh berubah Dari yang selama ini kubayangkan. seorang cewek berambut pendek tomboy saat jaman SD berubah begitu kentara menjadi gadis feminim dengan banyak laki-laki melirik  di belakangnya.

"Lulus SD gw langsung pindah ke Kota ini. sampe sekarang. elu tau Kan ini Kota besar. pergaulannya agak beda. klo waktu SD gk Ada yg perduli klo kuku gw panjang ato pendek yg penting bersih. disni bukan masalah panjang pendek aja. tapi kuku gw dihias nail art ato cuma kutek biasa. itu bisa jadi perkara."Noey memulai updatenya

"buset, kamu anak sekolah ato anak sosialita?"

Noey hanya mengangkat bahunya tidak perduli sambil menyuapkan sesendok nasi padang ke mulutnya.

"lagian heran, ini kampus segede kebun binatang kok makan siang nya nasi bungkus. hokben atu McD kek minimal."

"Kalau Becky? abang kamu gimna?" alihku pada Becky

"Richard? he's good now. last time we go back to London, His operation was success. but we can't go anywhere further to control his health and medicine. Now He's working with Dad."

"Oh senang mendengarnya. trus kamu disini sendiri? Tante kasih ijin?"

Becky menyunggingkan senyumnya untuk Pertama kali Setelah sekian lama

"Well she had to. she promised me."

"sebelumnya kalian udah janjian masuk kampus sini?"

"Enggak juga si. Becky nge-dm Ig gw. gw selebgram sekarang. Becky masih ingat klo gw dulu temen SD dia. dia lagi nyari kampus buat belajar di Indonesia. trus gw ajakin ke kampus ini, sambil nyari-nyari...ya gitu akhirnya ketemu. yg gw gak sangka malah elu yang juga ternyata masuk sini. Kalo tara sama... siapa yg 1 lagi?"

"Irine?"

"Iya Irine, gimana kabar mereka?"

"Irine, kuliah di Kota kita. gak bisa jauh-jauh Dari ortunya. Tara... Dia ambil kuliah di luar. dapat beasiswa."

"wah! mujur amat nasib si tara. setau gw bukannya Dia paling males belajar ya. kapan turning pointnya?"

"waktu Dia sadar bahwa menyelesaikan tugas menggunakan rumus jauh lebih menyenangkan daripada merangkai kata-kata yang gak Ada titik akhirnya. kamu Akan jauh lebih kaget waktu aku kasih tau Dia ambil jurusan apa."

"jurusan apaan?"
"micro nano technology..."

Noey tanpa sengaja menjatuhkan sendok makannya. sepertinya IA Sama terkesimanya mendengar jurusan terse but saat tara memberitahukanku hal yang sama

"tara ..."
"..."
"masuk Tata boga?"

aku tidak merencanakannya. hanya saja kadang insting manusia reflek bereaksi seblum otak berhasil mencerna.
tanpa tedeng aling-aling dengan brutal kutoyor kepala Noey
aku ralat ucapanku sebelumnya tak diragukan lagi--Dia masih Noey yang dulu. asbun

Cuma KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang